Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Obat Buspirone – Dosis, Indikasi, & Peringatan

Myles Bannister

Pernahkah Anda mengalami kecemasan yang berlebihan? Kecemasan yang membuat Anda tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tentu bisa menjadi masalah serius jika tidak ditangani. Jika Anda mengalami hal tersebut, barangkali Anda sudah tidak asing lagi dengan obat Buspirone. Obat Buspirone adalah jawaban yang tepat untuk menyembuhkan kecemasan berlebih yang dialami oleh seseorang.

Lalu fungsi apa fungsi dan manfaat Buspirone yang sesungguhnya? Obat Buspirone adalah obat yang digunakan untuk merawat pasien dengan anxiety disorder (gangguan kecemasan). Obat tersebut juga digunakan sebagai antidepresan untuk gangguan depresi yang cukup parah.

Fungsi Buspirone – Manfaat Buspirone

Jika seseorang sedang tertekan dan butuh obat penenang, maka buspirone dapat membantu untuk meredakan masalah kecemasan tersebut. Obat buspirone adalah obat yang berfungsi untuk mengobati gangguan kecemasan berlebih, sehingga membantu Anda kembali bersemangat dan termotivasi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Obat buspirone ini juga bermanfaat untuk mengurangi rasa gelisah dan marah serta dapat mengontrol gejala gangguan kecemasan, seperti pola tidur tidak teratur, berkeringat terus-menerus, dan detak jantung yang berdegup kencang.

Perlu Anda ingat, obat buspirone adalah obat hanya dapat dikonsumsi setelah berkonsultasi dengan dokter atau apoteker. Mengapa demikian? Hal tersebut lantaran dokter akan melihat kondisi kesehatan Anda sebelum memberikan dosis yang tepat terhadap obat yang diberikan. Anda akan diberikan dosis Buspirone yang sesuai, sehingga obat Buspirone akan bekerja dengan baik untuk menghilangkan kecemasan dan kegelisahan yang Anda alami.

Dari penjelasan di atas, Anda tentu sudah mengetahui manfaat Buspirone, fungsi Buspirone, dan buspirone obat apa. Jika Anda ingin mengetahui komposisi Buspirone, efek samping, dan penggunaan dari obat, Anda dapat membaca informasi lebih lanjut di bawah ini untuk mengetahui lebih jauh tentang buspirone obat apa.

Nama: Buspirone
Sediaan: Tablet 5 mg, Tablet 7,5 mg, Tablet 10 mg, Tablet 15 mg, Tablet 30 mg
Nama dagang: BuSpar, Buspirex, Bustab, LinBuspirone
Kelas: Agen antiansietas, Antiansiolitis, Nonbenzodiazepin

Dosis Buspirone dan Indikasi untuk Dewasa

Untuk gangguan kecemasan
0-15 mg/hari PO dibagi setiap 8-12 jam; dapat ditingkatkan setiap 2-3 hari dengan 5 mg/hari sampai 15-30 mg/hari PO dibagi setiap 8-12 jam; tidak melebihi 60 mg/hari

Dosis Buspirone untuk terapi penghentian Merokok
30-60 mg/hari PO untuk 9-13 minggu; mulai 2-3 minggu sebelum tanggal berhenti

  • Gangguan ginjal: Tidak dianjurkan untuk pasien dengan gangguan berat
  • Gangguan hati: Tidak dianjurkan untuk pasien dengan gangguan berat

Dosis Buspirone dan Indikasi untuk Anak-Anak

Untuk Generalized Anxiety Disorder

  • Pra-remaja: 2,5-5 mg PO setiap hari; dapat meningkatkan dosis 2,5 mg setiap 3-4 hari; tidak melebihi 20 mg/hari
  • Remaja: 5-10 mg PO qDay; dapat ditingkatkan 5 mg/hari interval setiap minggu jika diperlukan; tidak melebihi 60 mg/hari dibagi setiap 8-12 jam
  • Gangguan ginjal: Tidak dianjurkan untuk pasien dengan gangguan berat
  • Gangguan hati: Tidak dianjurkan untuk pasien dengan gangguan berat

Efek Samping Penggunaan Obat Buspirone

Frekuensi kejadian >10%

Frekuensi kejadian 1-10%

  • Mengantuk (10%)
  • Mual(8%)
  • Sakit kepala (6%)
  • Gugup (5%)
  • Penglihatan kabur (2%)
  • Kebingungan (2%)
  • Diare(2%)
  • Terlalu Semangat (2%)
  • Insomnia(2%)
  • Mialgia (1%)
  • Mati rasa (2%)
  • Paresthesia (1%)
  • Ruam (1%)
  • Tremor(1%)
  • Kelemahan (2%)
  • Hidung tersumbat (1%)
  • Sakit tenggorokan (1%)
  • Nyeri spesifik dada(1%)
  • Tinnitus (1%)
  • Gangguan mimpi(1%)

Efek samping dengan kejadian

  • Akatisia
  • Reaksi alergi
  • Anorexia
  • Memar
  • Galaktorea
  • Gagal jantung
  • Ketidakteraturan menstruasi
  • Ide bunuh diri
  • Keadaan pingsan (sinkop)
  • Alopesia (kebotakan)
  • Eosinofilia
  • Edema
  • Ketidaksanggupan mengatur kencing (enuresis)
  • Peningkatan tekanan bola mata
  • Gangguan visual
  • Perdarahan rektum
  • Fotofobia (takut cahaya)
  • Dystonia

Peringatan

  • Hipersensitivitas
  • Jangan gunakan untuk kegelisahan
  • Tidak akan mencegah penarikan dari ansiolitis lain, seperti benzodiazepine
  • Dapat menyebabkan gangguan motorik kognitif
  • Sindrom gelisah terkait dengan terapi
  • Penggunaan pada kerusakan ginjal/hati berat tidak dianjurkan
  • Penggunaan dengan inhibitor MAO dapat mengakibatkan reaksi hipertensi (tidak dianjurkan)

Penggunaan Obat Buspirone dalam Kondisi Kehamilan dan Menyusui

Keamanan untuk kehamilan: kategori B. Jika memang Anda ingin menggunakan obat tersebut, lebih baik dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu.

Jenis kategori obat Buspirone untuk kehamilan:

  • Kategori A: Secara umum dapat diterima, telah melalui penelitian pada wanita-wanita hamil, dan menunjukkan tidak ada bukti kerusakan janin
  • Kategori B: Mungkin dapat diterima oleh wanita hamil, telah melalui penelitian pada hewan coba namun belum ada bukti penelitian langsung pada manusia.
  • Kategori C: Digunakan dengan hati-hati. Penelitian pada hewan coba menunjukkan risiko dan belum ada penelitian langsung pada manusia
  • Kategori D: Digunakan jika memang tidak ada obat lain yang dapat digunakan, dan dalam kondisi mengancam jiwa.
  • Kategori X: Jangan digunakan pada kehamilan.
  • Kategori NA: Tidak ada informasi

Pada ibu menyusui, tidak diketahui apakah obat Buspirone memasuki ASI, sehingga tidak direkomendasikan. Jika Anda memang ingin mengonsumsi obat Buspirone ketika hamil dan menyusui, lebih baik konsultasikan kepada dokter untuk melihat potensi risiko jika Anda menggunakannya.

Pada ibu menyusui, tidak diketahui apakah obat Buspirone memasuki ASI, sehingga tidak direkomendasikan. Jika Anda memang ingin mengonsumsi obat Buspirone ketika hamil dan menyusui, lebih baik konsultasikan kepada dokter untuk melihat potensi risiko jika Anda menggunakannya.

About The Author

13 Cara Menghilangkan Trauma (No. 8 Paling Efektif)

Mengapa Penderita Diabetes Harus Rutin Kontrol ke Dokter?