Alprazolam adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan. Obat ini membuat penderita kecemasan menjadi lebih rileks dan tidak terlalu tegang. Manfaat Alprazolam adalah membuat penderita kecemasan menjadi tenang, sehingga obat ini sering diresepkan oleh dokter.
Alprazolam juga memiliki potensi kecanduan jika digunakan secara terus-menerus dengan dosis tinggi. Penggunaan dosis yang tepat adalah dosis yang sama setiap hari, kecuali ada anjuran dokter. Jangan menghentikan penggunaan secara tiba-tiba tanpa anjuran dokter.
Berikut ini informasi lebih lanjut tentang obat Alprazolam.
Nama: Alprazolam
Nama Dagang: Xanax, Niravam, Xanax XR
Kelas: Obat antiansietas, ansiolitik, benzodiazepin
Sediaan: Tablet 0,25 mg, 0,5 mg, 1 mg
Kelas antiansietas yang lain: Buspirone, Clonazepam, Clorazepat, Diazepam, Lorazepam, Midazolam, Oxazepam, Valium
Aprazolam adalah obat yang membantu menyembuhkan gangguan kecemasan dengan cara mempengaruhi kinerja zat kimiawi di otak. Obat ini meningkatkan kadar asam gamma-aminobutirat dalam tubuh, yaitu neurotransmiter yang menghambat reaksi neurologis yang kurang menguntungkan di otak. Kurangnya asam gamma-aminobutirat dapat menyebabkan masalah mental seperti halusinasi, hysteri, dan masalah lainnya.
Penggunaan obat Aprazolam dapat memberikan harapan bagi penderita gangguan mental, termasuk gangguan kecemasan. Namun, obat ini harus digunakan di bawah pengawasan dokter dengan dosis yang sesuai.
Dosis Aprazolam dan Indikasi Obat Aprazolam untuk Dewasa
Untuk Gangguan Kecemasan
Dosis 0,25-0,5 mg setiap 6–8 jam perhari, titrasi sampai efeknya tercapai setelah 3–4 hari, jangan melebihi 4 mg/hari
Untuk Serangan Panik (Panic Disorder)
Obat Pelepasan-Segera
- Dosis: 0,5 mg PO setiap 8 jam; dapat meningkatkan dosis setiap 3–4 hari sebesar ~1 mg/hari
- Rata-rata dosis: 5-6 mg/hari PO
- Mungkin penderita memerlukan hingga 10 mg/hari PO dibagi setiap 8 jam
- 0,5-1 mg PO setiap hari; dapat meningkatkan dosis setiap 3–4 hari sebesar ~1 mg/hari
- Rata-rata dosis: 3-6 mg PO setiap hari
Untuk Gangguan Kecemasan Dengan Depresi
1-4 mg/hari PO dibagi setiap 8 jam
Untuk Sindrom Premenstrual
Dosis: 0,25 mg PO setiap 6-12 jam; mulai pengobatan pada hari 16-18 dari siklus menstruasi (tidak melebihi 3-4 mg/hari); kurangi dosis setiap 2-3 hari sekali ketika menstruasi terjadi
Dosis Modifikasi
Gangguan ginjal
- Gunakan dengan hati-hati; tidak ada penelitian
Gangguan hati berat
- Dosis obat pelepasan-segera: Penurunan dosis awal 0,25 mg PO setiap 8-12 jam; secara bertahap dapat meningkat jika diperlukan dan ditoleransi
- Extended-release: 0,5 mg PO setiap hari; tingkatkan dosis yang diperlukan dan ditoleransi
Dosis Aprazolam dan Indikasi untuk Anak
Obat Aprazolam ini tidak direkomendasikan untuk anak usia < 18 tahun.
Efek Samping Obat Aprazolam
Penting untuk melaporkan efek samping yang muncul dari penggunaan obat Aprazolam kepada dokter. Beberapa efek samping obat ini antara lain mengantuk, depresi, sakit kepala, sembelit, diare, dan mulut kering.
Frekuensi kejadian > 10% (pada dosis 4 mg)
- Mengantuk (41%)
- Depresi (10-15%)
- Sakit kepala (10-15%)
- Sembelit (10-15%)
- Diare (10-15%)
- Mulut kering (10-15%)
Frekuensi kejadian > 10% ( pada dosis 10 mg)
- Mengantuk (77%)
- Gangguan koordinasi (40-50%)
- Nafsu makan meningkat (30-35%)
- Kelelahan (30-35%)
- Gangguan memori (30-35%)
- Iritabilitas (30-35%)
- Penurunan air liur (30-35%)
- Gangguan kognitif (20-30%)
- Insomnia (20-30%)
- Nafsu makan menurun (20-30%)
- Sakit kepala (20-30%)
- Kepala terasa melayang (20-30%)
- Disartria (20-30%)
- Diare, sembelit, dan mual/muntah (20-30%)
- Perubahan berat badan (20-30%)
- Hidung tersumbat (15-20%)
- Penurunan atau peningkatan libido (10-15%)
- Gangguan menstruasi (10-15%)
- Sulit berkemih (10-15%)
Frekuensi 1-10% (pada dosis 4 mg)
- Takikardia (5-10%)
- Kebingungan (5-10%)
- Insomnia (5-10%)
- Mual/muntah (5-10%)
- Penglihatan kabur (5-10%)
- Hidung tersumbat (5-10%)
- Hipotensi (1-5%)
- Sinkop (1-5%)
- Akatisia (1-5%)
- Pusing (1-5%)
- Peningkatan air liur (1-5%)
- Gugup (1-5%)
- Tremor (1-5%)
- Perubahan berat badan (1-5%)
Frekuensi kejadian 1-10% (dosis 10 mg)
- Peningkatan air liur (5-10%)
- Banyak bicara (1-5%)
- Inkontinensia (1-5%)
Laporan setelah penjualan obat:
- Gangguan Gastrointestinal: Tingginya enzim hati, hepatitis, gagal hati
- Gangguan Sistem saraf pusat : Hipomania, mania
- Imunologi: Sindrom Stevens-Johnson, angioedema, edema perifer
- Endokrin: Hiperprolaktinemia, ginekomastia, galaktorea
Informasi lebih lanjut tentang obat Aprazolam dapat Anda baca di halaman selanjutnya.
Obat Alprazolam – Halaman Selanjutnya : 1 2
Obat Alprazolam – Halaman Selanjutnya : 1 2