Sakit selangkangan saat hamil adalah umum terjadi. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengurangi nyeri selangkangan saat hamil? Simak penjelasan berikut.
Penyebab Nyeri Selangkangan saat Hamil
Nyeri selangkangan saat hamil sering terjadi pada trimester 3. Biasanya, ini bukan pertanda masalah kehamilan.
Berikut adalah beberapa penyebab nyeri selangkangan saat hamil:
1. Simfisis Pubis Disfungsi
Simfisis pubis adalah sendi di antara tulang kemaluan kiri dan kanan. Selama kehamilan, ligamen dan otot yang menopang sendi ini meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan rahim dan janin.
Relaksasi dan peregangan ini dapat menyebabkan simfisis pubis menjadi tidak stabil, yang disebut simfisis pubis disfungsi (SPD).
SPD dapat menyebabkan berbagai gejala yang cenderung memburuk selama trimester kedua dan ketiga kehamilan:
- Clicking di pinggul atau panggul
- Kejang otot atau nyeri di area panggul
- Nyeri tajam di vagina, perineum, atau rektum
- Sensasi seperti sengatan listrik di vagina atau selangkangan
- Rasa sakit yang menyebar dari satu bagian panggul ke area lain
SPD biasanya hilang setelah melahirkan, tetapi peregangan pinggul yang lembut dan olahraga ringan dapat membantu meringankan gejala.
2. Nyeri Ligamen Bundar
Ligamen bundar adalah pita jaringan ikat kuat di panggul yang menopang rahim. Pertumbuhan rahim saat hamil menyebabkan ligamen ini meregang.
Peregangan bisa memicu berbagai gejala, termasuk:
- Nyeri yang menjalar dari selangkangan ke pinggul atau kaki bagian atas
- Nyeri tumpul di selangkangan atau perut
- Nyeri otot seperti kejang di perut
- Nyeri tajam dan tiba-tiba yang hanya berlangsung sesaat
Rasa sakit bisa semakin buruk saat melakukan gerakan tiba-tiba, seperti mengubah posisi tidur atau berdiri.
3. Infeksi Vagina
Infeksi jamur vagina terjadi ketika ada pertumbuhan jamur yang berlebihan di dalam vagina. Perubahan hormon selama kehamilan dapat mengganggu keseimbangan normal vagina.
Gejala infeksi jamur vagina meliputi:
- Rasa gatal dan terbakar di vagina dan vulva
- Rasa gatal dan terbakar pada perineum atau anus
- Keputihan yang menyerupai keju cottage (biasanya tidak berbau)
- Nyeri saat buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan seksual
4. Vagina Kering
Beberapa wanita hamil mengalami vagina kering. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti:
- Nyeri, gatal, dan ketidaknyamanan di dalam dan sekitar vagina
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual
- Buang air kecil lebih sering dari biasanya
- Infeksi saluran kemih berulang
Cara Mengatasi Nyeri Selangkangan pada Ibu Hamil
Nyeri selangkangan saat hamil umumnya hilang setelah melahirkan, tetapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Berikut adalah beberapa cara untuk meredakan nyeri selangkangan saat hamil:
1. Rutin Olahraga
Olahraga yang aman untuk ibu hamil, seperti yoga dan berenang, dapat membantu memperkuat otot-otot tubuh, termasuk otot selangkangan, panggul, perut, dan punggung.
2. Ubah Posisi Tidur Menghadap ke Kiri
Tidur menghadap ke kiri dapat meredakan nyeri selangkangan saat hamil karena mencegah tekanan berlebih pada pembuluh darah di panggul dan perut. Anda juga dapat menggunakan bantal di antara lutut.
3. Gunakan Penyangga Perut
Penyangga perut khusus dapat menyangga perut dengan baik sehingga mengurangi beban dan nyeri pada selangkangan.
4. Kompres Hangat atau Dingin
Kompres hangat atau dingin pada selangkangan dapat meredakan ketegangan otot dan nyeri.
5. Hindari Mengangkat Beban Berat
Hindari mengangkat beban berat karena dapat menambah tekanan pada selangkangan.
7. Gunakan Obat Oles
Penggunaan obat antijamur yang dioleskan secara topikal dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan akibat infeksi jamur vagina. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat apapun.
8. Jaga Kelembapan Vagina
Pelembap vagina dan pelumas seksual berbasis air dapat membantu meringankan kekeringan vagina.
7. Pertimbangkan Terapi Alternatif
Terapi alternatif seperti akupunktur dan pijat chiropractic dapat membantu meredakan nyeri selangkangan saat hamil.
Periksakan ke dokter jika nyeri berlangsung parah atau bertahan lama. Dokter akan memberikan diagnosis dan penanganan yang sesuai.