Nyeri otot dalam dunia medis dikenal dengan sebutan myalgia. Kondisi ini bisa akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang). Nyeri adalah kondisi yang pernah dialami setiap orang dan bisa terjadi di semua bagian tubuh karena jaringan otot ada di seluruh tubuh. Simak penyebab, gejala, diagnosis, dan cara menghilangkan nyeri selengkapnya.
Penyebab Nyeri Otot
Penyebab nyeri otot bervariasi. Jaringan otot bisa rusak akibat kegiatan sehari-hari, cedera gerakan, dan benturan pada otot. Penyebab umum nyeri otot adalah gerakan berlebihan, cedera, dan ketegangan. Sedangkan nyeri otot kronis dapat disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu seperti trauma atau vaksinasi.
Berikut adalah beberapa penyebab nyeri otot akut:
- Cedera atau terlalu sering digunakan: Jenis nyeri otot ini terlokalisasi dan memengaruhi beberapa otot dan area kecil tubuh.
- Influenza: Nyeri adalah hal umum ketika tubuh menyembuhkan dirinya sendiri.
- Penyakit Lyme: Penyakit ini ditularkan melalui kutu dan muncul dengan gejala seperti flu, termasuk nyeri.
- Kekurangan vitamin dan mineral: Kekurangan asupan vitamin dan mineral bisa menyebabkan nyeri, termasuk kekurangan vitamin D dan kalium.
Gejala utama nyeri otot kronis, di antaranya:
- Fibromyalgia: Kondisi ini ditandai dengan nyeri meluas yang berdenyut, menusuk, atau menusuk.
- Rheumatoid Arthritis (RA): Proses yang sama yang menyebabkan peradangan pada sendi juga dapat menyebabkan nyeri.
- Multiple Sclerosis (MS): Nyeri, kekakuan, dan kejang otot tak sadar adalah gejala umum MS.
- Depresi: Kondisi ini dapat bermanifestasi dengan gejala fisik, termasuk nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Nyeri otot pada dasarnya tidak membahayakan nyawa. Namun, dalam beberapa kasus, perawatan di rumah tidak cukup. Myalgia juga bisa menjadi pertanda ada yang salah di tubuh Anda.
Situasi yang mewajibkan kunjungan ke dokter, antara lain:
- Rasa sakit yang tidak hilang setelah beberapa hari perawatan di rumah.
- Nyeri parah tanpa sebab jelas.
- Nyeri yang terjadi bersamaan dengan ruam.
- Nyeri yang terjadi setelah gigitan kutu.
- Disertai kemerahan atau bengkak.
- Rasa sakit yang terjadi setelah perubahan obat.
- Rasa sakit dengan suhu tinggi.
- Kesulitan mengatur napas.
- Kekakuan di daerah leher.
- Ketidakmampuan untuk menggerakkan area tubuh yang sakit.
- Timbulnya retensi air atau penurunan volume urine.
Gejala Nyeri Otot
Nyeri sendiri adalah gejala utama. Rasa sakitnya terasa seperti otot yang ditarik. Gejala lain yang mungkin terjadi, antara lain:
- Nyeri di area lokal atau nyeri yang menyebar.
- Nyeri pegal atau tajam.
- Nyeri ringan atau berat yang berlangsung beberapa menit atau konstan.
- Demam dan menggigil jika ada infeksi.
- Nyeri sendi yang terkait dengan nyeri otot.
- Sulit melakukan aktivitas sehari-hari.
Diagnosis Nyeri Otot
Diagnosis kondisi yang mendasar melibatkan identifikasi penyebab nyeri otot yang terkait dengan penyakit lain. Pengujian dilakukan untuk menemukan kondisi mendasar yang mungkin memicu timbulnya nyeri.
Langkah-langkah diagnosis meliputi:
- Riwayat medis: Melibatkan riwayat cedera, penyakit sebelumnya, dan obat yang sedang diminum.
- Pemeriksaan fisik: Melihat lokasi nyeri, kekakuan, kelemahan, gaya berjalan, dan postur.
- Tes darah: Mendeteksi kerusakan otot, peradangan, dan penyakit mendasar.
- Pencitraan: Sinar-X dan MRI digunakan untuk mendiagnosis dan mengesampingkan penyebab nyeri otot.
Tes Khusus
Dalam kondisi tertentu, tes khusus dilakukan. Misalnya, tes darah digunakan untuk mengidentifikasi penyakit autoimun, sedangkan sinar-X dapat menentukan jenis radang sendi tertentu yang dapat menyebabkan nyeri.
Studi konduksi saraf juga dapat menentukan fungsi normal saraf yang memasok otot, misalnya pada myositis—yang menyebabkan peradangan dan degenerasi jaringan otot.
Beberapa kondisi otot seperti fibromyalgia tidak dapat dikonfirmasi dengan tes darah atau pencitraan saja. Dalam hal ini, gejala dan pengecualian kondisi lain digunakan untuk diagnosis.
Pengobatan Nyeri Otot
Terapi fisik adalah pengobatan umum untuk myalgia kronis. Ini dapat meningkatkan fleksibilitas otot yang sakit dan memperkuat jaringan di sekitarnya.
Obat-obatan juga dapat membantu mengelola rasa sakit. Nyeri sering merespons baik terhadap obat non-resep dan resep. Obat nyeri dapat disuntikkan langsung ke area yang sakit untuk mengurangi rasa sakit.
1. Medis
Obat anti-inflamasi (NSAID) dapat digunakan untuk mengobati peradangan atau nyeri, seperti ibuprofen, natrium diklofenak, dan asam mefenamat. Pasien dengan fibromyalgia mungkin mendapatkan obat nyeri untuk meningkatkan kadar serotonin dan norepinefrin.
Obat tidur diresepkan dalam dosis rendah jika nyeri hebat, seperti zolpidem, eszopiclone, dan Ramelteon.
2. Alami
Perawatan rumah juga dapat menghilangkan nyeri otot jika disebabkan oleh cedera ringan, terlalu banyak berolahraga, atau stres. Langkah yang dapat dilakukan meliputi:
- Menghentikan aktivitas yang menyebabkan cedera, terutama area yang terkena.
- Mengompres area yang sakit dengan es selama 15-20 menit tiga kali sehari untuk meredakan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan.
- Menggunakan perban kompresi untuk mengurangi pembengkakan.
- Mengurangi aktivitas fisik pada area yang nyeri untuk mengurangi peradangan.
Periksakan ke dokter jika sulit bernapas, demam tinggi, kaku leher, ruam, dan kelemahan otot yang parah. Waspada jika terdapat tanda-tanda infeksi dan peradangan, seperti bengkak dan kemerahan pada otot yang sakit, nyeri tidak hilang dengan obat, dan berlangsung lebih dari 1 minggu.
Dokter akan menyarankan obat pengurang rasa nyeri atau antibiotik tergantung pada penyebab nyeri.
Pencegahan Nyeri Otot
Jika nyeri disebabkan oleh ketegangan atau aktivitas fisik, langkah-langkah berikut dapat menurunkan risiko nyeri otot di masa mendatang:
- Hangatkan dan dinginkan tubuh selama 5 menit sebelum dan sesudah latihan.
- Terhidrasi dengan baik, terutama saat aktif.
- Terlibat dalam olahraga teratur yang melibatkan otot.
- Meregangkan tubuh secara teratur jika bekerja di lingkungan yang meningkatkan risiko ketegangan otot.
Referensi
- Cadman, Bethany. “What are the causes of unexplained muscle aches?” https://www.medicalnewstoday.com/articles/322869.php#home-remedies. (Diakses pada 30 Desember 2019).
- Barhum, Lana. “An Overview of Myalgia”. https://www.verywellhealth.com/myalgia-overview-4584594#diagnosis. (Diakses pada 30 Desember 2019).
- O’Connell, Krista. “What You Need to Know About Muscle Aches and Pains”. https://www.healthline.com/health/muscle-aches. (Diakses pada 30 Desember 2019).