Sakit pada ulu hati sering diasosiasikan dengan masalah lambung. Ternyata penyebabnya bukan hanya itu. Apakah penyakit ulu hati apakah berbahaya? Temukan jawabannya tentang nyeri di ulu hati gejala penyakit apa dalam artikel berikut ini.
Ciri Penyakit Ulu Hati
Sakit ulu hati adalah rasa nyeri, panas, dan melilit yang terjadi pada bagian bawah rongga dada. Keluhan ini sering dibarengi oleh sakit kepala, sesak napas, serta mual.
Pada umumnya gejala ini diindikasikan sebagai gejala maag. Namun ternyata penyakit lain juga bisa menyebabkan nyeri pada ulu hati. Lantas, sakit ulu hati apakah berbahaya?
Nyeri di Ulu Hati Gejala Penyakit Apa?
Ada beberapa penyebab penyakit ulu hati. Bisa jadi dari pencernaan yang bermasalah, maupun penyakit lain. Berikut adalah beberapa penyakit dengan gejala sakit di ulu hati, di antaranya:
1. GERD
GERD adalah Gastroesophageal reflux disease, yaitu kondisi dimana asam lambung yang berlebihan naik hingga ke kerongkongan karena klep antara lambung dan kerongkongan tidak berfungsi dengan baik.
GERD dapat menyebabkan nyeri pada ulu hati, rasa panas dan terbakar di dada dan tenggorokan. Perut melilit, mual, mulut terasa pahit atau asam, dan terus berliur.
2. Batu empedu
Penyakit batu empedu disebut juga kolelitiasis, juga memicu gejala penyakit pada ulu hati. Berupa adanya batu di dalam saluran empedu atau kantung empedu. Pada banyak kasus tidak ada gejala yang terdeteksi. Namun penyakit ini juga dapat menyebabkan nyeri pada perut kanan dan menjalar ke ulu hati.
Dua keluhan di atas juga sering dibarengi dengan kembung dan begah atau rasa tidak nyaman di perut. Terutama jika mengkonsumsi makanan tinggi lemak. Batu empedu harus segera diatasi agar tidak menyebabkan keluhan lainnya.
3. Radang esofagus
Radang esofagus atau radang kerongkongan merupakan kondisi dinding dalam kerongkongan yang teriritasi dan terluka. Hal ini dapat terjadi karena naiknya asam lambung, seperti pada penyakit GERD. Penyebab lainnya adalah efek samping obat-obatan tertentu atau penyakit autoimun.
Radang kerongkongan dapat diiringi oleh nyeri ulu hati dan menjalar ke perut kanan. Juga rasa sulit menelan, panas pada dada dan rasa asam di mulut.
Beberapa orang juga mengeluhkan nyeri di belakang tulang dada, mulas dan impaksi makanan. Walaupun terkesan ringan, radang ini harus segera diatasi. Karena kalau tidak, dapat menyebabkan pendarahan.
Pada kasus yang sudah parah akan terjadi barrett’s esophagus, yaitu ketika sel di kerongkongan terbentuk seperti sel usus karena terus teriritasi.
4. Jantung koroner
Ternyata nyeri pada ulu hati juga dapat disebabkan oleh jantung koroner. Pada penyakit ini, nyeri lebih dirasakan di dada kiri. Kondisi ini disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah di bawah jantung. Akibatnya nyeri pun menjalar hingga ke ulu hati.
5. Radang lambung
Gastritis juga disebut tukak lambung atau radang lambung. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya infeksi Helicobacter pylori, kebiasaan makan yang salah, serta stres yang tidak diatasi segera.
Gastritis atau maag dapat menyebabkan nyeri ulu hati, mual dan kembung, bahkan sering disertai muntah dan sakit kepala berkepanjangan.
6. Preeklampsia
Ibu hamil paling rentan mengalami sakit pada ulu hati, terutama di trimester pertama. saat perubahan hormon menyebabkan mual dan muntah. Namun rasa nyeri pada ulu hati yang terus-menerus, diiringi oleh tekanan darah yang meningkat tinggi bisa jadi adalah gejala preeklampsia.
Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang berbahaya. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada ibu dan atau bayinya.
Berikut adalah gejala lain preeklampsia:
- Wajah, kaki dan tangan serta mata membengkak.
- Tekanan darah meningkat hingga di atas 140/90 mmHg.
- Berat badan meningkat drastis.
- Nyeri pada ulu hati dan perut bagian atas, terkadang diiringi sakit kepala parah.
- Mual dan muntah serta penglihatan menjadi kabur.
- Jumlah urine sedikit.
Pada kondisi seperti di atas, ibu hamil harus berkonsultasi pada dokter dan meminta tes darah dan tes urine. Penderita preeklampsia memiliki kandungan protein pada urine mereka.
7. Pankreatitis
Kondisi pankreatitis memiliki gejala nyeri teramat sangat di ulu hati, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta feses berminyak dan berbau menyengat.
Kondisi ini disebabkan oleh peradangan pada pankreas. Gejalanya juga akan diiringi dengan demam hingga di atas 38 derajat Celcius dan detak jantung meningkat drastis.
Pada radang yang sudah akut penderita juga akan mengalami muntah-muntah, perut membengkak serta retina, serta kulit dan kuku berwarna kuning. Jika tidak segera diatasi penyakit ini dapat menyebabkan syok, perdarahan dan kematian.
8. Perlemakan hati
Perlemakan hati atau fatty liver terjadi umumnya karena konsumsi alkohol, kadar kolesterol tinggi, dan penyakit diabetes. Kondisi ini harus segera diatasi karena hati yang berlemak akan menyebabkan hati gagal berfungsi.
Itulah pembahasan tentang nyeri di ulu hati gejala penyakit apa. Harus diwaspadai dan segera konsultasi ke dokter bila gejala tidak kunjung sembuh.
Cara Mengatasi Penyakit Ulu Hati
Ternyata beberapa penyebab sakit ulu hati adalah penyakit yang berbahaya. Penting sekali untuk mengenali gejala penyakit ulu hati.
Untuk mencegah penyakit ulu hati berlanjut, lakukan hal-hal berikut. Namun jika keluhan masih terus terasa, segera berkonsultasi dengan dokter.
1. Mengatur pola makan
Makanan sangat berpengaruh pada sakit ulu hati, terutama makanan berlemak, pedas, dan asam. Jenis makanan tersebut akan meningkatkan produksi asam lambung. Hindari pula kafein dan gorengan.
2. Jangan berbaring segera setelah makan
Posisi berbaring akan membuat asam lambung mudah naik ke kerongkongan. Lebih baik duduklah tegak, berjalan-jalan kecil, atau melakukan kegiatan lain. Jika ingin berbaring, lakukan paling tidak 2 jam setelah makan.
3. Tinggalkan rokok dan alkohol
Tidak ada sangkalan bahwa dua barang ini sangat tidak baik bagi tubuh. Selain menyebabkan nyeri ulu hati, alkohol dan rokok juga menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh lainnya.
Jadi penyakit ulu hati apakah berbahaya? Jawabannya tergantung pada gejala yang terjadi. Namun tidak ada salahnya berkonsultasi segera dengan dokter untuk mencegah kondisi lain yang lebih serius.
Referensi
- Healthgrades. 2021. Epigastric Pain. https://www.healthgrades.com/right-care/symptoms-and-conditions/epigastric-pain. (Diakses pada 21 November 2021).
- Johnson, Jon. 2017. Ten causes of epigastric pain. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320317. (Diakses pada 21 November 2021).