Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Nefritis – Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, & Pencegahan

Myles Bannister

DokterSehat.com – Nefritis adalah gangguan fungsi ginjal akibat masalah pada ginjal atau sebagai komplikasi penyakit lain seperti diabetes militus, keracunan obat, atau penyakit infeksi. Pada penyakit ini terjadi kebocoran eritrosit atau protein.

Apa Itu Nefritis?

Nefritis adalah kondisi di mana unit fungsional ginjal (nefron) meradang. Peradangan ini juga dikenal sebagai glomerulonefritis, yang dapat memengaruhi fungsi ginjal. Ginjal adalah organ untuk menyaring darah di tubuh untuk mengurangi kelebihan air dan membuang limbah dari ginjal.

Ada beberapa jenis nefritis dengan berbagai penyebabnya. Beberapa jenis terjadi secara tiba-tiba, sementara yang lain berkembang sebagai bagian dari kondisi kronis dan memerlukan penanganan yang berkelanjutan.

Jenis Nefritis

Nerfitis terbagi menjadi beberapa jenis yang dapat terjadi pada ginjal. Beberapa jenis nefritis ini, termasuk:

1. Glomerulonefritis akut

Bentuk nefritis akut bisa berkembang secara tiba-tiba setelah mengalami infeksi parah, seperti hepatitis, radang tenggorokan, atau HIV.

Lupus dan kelainan yang lebih jarang, seperti vasculitides dan granulomatosis dengan polyangiitis (IPK), juga dapat menyebabkan peradangan akut pada ginjal. Jika seseorang mengalami kondisi ini, ia akan memerlukan penanganan medis segera selama flare-up (nyeri/pembengkakan) untuk mengurangi kerusakan ginjal.

2. Glomerulonefritis kronis

Jenis nefritis ini akan berkembang perlahan dan menyebabkan beberapa gejala nefritis jenis ini pada tahap awal. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang parah dan gagal ginjal. Kondisi ini dapat berkembang dalam keluarga atau berkembang setelah penyakit mendadak.

3. Lupus nephritis

Lupus adalah penyakit autoimun yang menyerang jaringan sehat dalam tubuh. Sebagian dari individu dengan diagnosis lupus akhirnya mengalami lupus nephritis. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang ginjal.

Gejala nefritis jenis ini termasuk:

  • Urine berbusa
  • Tekanan darah tinggi
  • Pembengkakan pada tungkai, pergelangan kaki, dan telapak kaki

Penderitanya juga mungkin mengalami gejala di bagian tubuh lainnya. Ciri-ciri penyakit nefritis jenis ini mungkin termasuk masalah persendian, ruam, dan demam.

Tingkat keparahan pada penderita lupus bervariasi. Meskipun penyakit ini terkadang mengalami pengurangan, namun kondisi ini dapat menjadi serius. Sangat penting bagi mereka yang mengalami gejala lupus nephritis untuk segera mendapatkan penanganan medis untuk membatasi kerusakan ginjal lebih lanjut.

4. Alport syndrome/ nefritis herediter

Penyakit ini menyebabkan gagal ginjal, masalah penglihatan, dan pendengaran. Alport syndrome diwariskan pada gen dan biasanya lebih parah pada pria.

5. Nefropati IgA

Adalah salah satu bentuk penyakit nefritis yang sering dialami. Jenis nefritis ini berkembang ketika deposit antibodi IgA menumpuk pada ginjal dan menyebabkan peradangan.

Sistem kekebalan mengembangkan antibodi untuk melawan zat berbahaya dan organisme yang masuk ke dalam tubuh. Penderita nefropati IgA memiliki antibodi IgA yang rusak. Nefropati IgA jarang ditemukan pada orang muda, karena gejala awalnya mudah hilang. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat tekanan darah.

6. Nefritis interstitial

Jenis penyakit nefritis ini biasanya berkembang sangat cepat dan terjadi karena infeksi atau pengobatan tertentu. Ini memengaruhi bagian ginjal (interstitium), merupakan ruang berisi cairan.

Penyebab Nefritis

Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir dan tingginya angka morbiditas baik pada anak maupun dewasa. Sebagian besar glomerulonefritis bersifat kronik dengan penyebab yang tidak jelas dan sebagian besar tampak bersifat imunologis. Glomerulonefritis sering dialami anak berusia sekitar 3 – 7 tahun dan lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Nefritis dan penyakit ginjal biasanya diwariskan dalam keluarga, yang menunjukkan kemungkinan komponen genetik. Beberapa infeksi, seperti HIV dan hepatitis B atau C, juga dapat menyebabkan nefritis.

Kerusakan ginjal, dalam beberapa kasus, dapat terjadi sebagai akibat dari obat-obatan, seperti antibiotik. Kerusakan ini dapat menyebabkan penyakit nefritis. Menggunakan terlalu banyak penghilang rasa sakit, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), atau pil diuretik juga dapat menyebabkan kondisi tersebut.

Faktor risiko nefritis

Faktor risiko paling vital untuk penyakit ginjal di antaranya:

  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Usia 60 tahun atau lebih
  • Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal

Gejala Nefritis

Gejala nefritis akut dapat terjadi secara tiba-tiba, sementara nefritis kronis dapat terjadi secara menahun dan tanpa disadari. Terkadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun, tapi bagi sebagian orang penyakit ini muncul dengan gejala sebagai berikut:

  • Mual-mual
  • Anemia atau kurang darah
  • Hipertensi
  • Kelopak mata sembap
  • Urine yang keluar sedikit
  • Urine berwarna merah
  • Disertai hipertensi

Infeksi dan ketidakteraturan buang air kecil bisa memengaruhi pembentukan batu ginjal. Terkadang batu ginjal bisa terbentuk saat kadar kalsium dalam darah naik secara tidak normal dan kelenjar paratiroid memproduksi air seni berlebihan.

Diagnosis Nefritis

Diagnosis dilakukan dengan melakukan analisis air seni atau urinalisis. Pada urine penderita akan ditemukan sedikit protein, nanah, sel-sel tubulus renalis, dan terkadang sel darah merah. Terkadang terdapat eosinofil (sel darah putih), yang kemungkinan besar disebabkan oleh reaksi alergi. Untuk memperkuat diagnosis, akan dilakukan biopsi ginjal.

Pengobatan Nefritis

Meski berupa jaringan parut, fungsi ginjal biasanya akan normal kembali setelah menghentikan penggunaan obat pemicu. Bila disebabkan oleh reaksi alergi, pemberian kortikosteroid dapat mempercepat pemulihan fungsi ginjal.

Infeksi saluran kencing bisa menjadi pemicu infeksi ginjal. Karena itu, pastikan saluran kencing tetap terjaga kebersihannya dan tidak terkontaminasi bakteri. Pada perempuan, hindari agar kotoran dari anus tidak masuk ke vagina. Sementara bagi pria yang sudah berusia 50 tahun ke atas, sebaiknya lakukan pemeriksaan prostat setahun sekali.

Nefritis akut kadang-kadang sembuh tanpa pengobatan. Namun, biasanya membutuhkan pengobatan dan prosedur khusus yang menghilangkan kelebihan cairan dan protein berbahaya.

Sementara mengobati nefritis kronis biasanya melibatkan pemeriksaan ginjal rutin dan pemantauan tekanan darah. Dokter dapat meresepkan pil air untuk mengontrol tekanan darah dan mengurangi pembengkakan.

Obat-obatan yang mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang ginjal juga dapat bermanfaat dalam beberapa kasus.

Dokter juga dapat merujuk penderita infeksi ginjal kepada ahli gizi, yang dapat memberi tahu tentang makanan yang harus dimakan untuk melindungi ginjal. Diet yang cocok biasanya akan lebih rendah garam, kalium, dan protein.

Pencegahan Nefritis

Meski tidak selalu mungkin dapat mencegah nefritis, menjalani gaya hidup yang sehat dapat mengurangi risikonya. Gaya hidup yang harus dilakukan dan dihindari di antaranya:

  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Menjaga tekanan darah dan gula darah dalam batas normal/ sehat
  • Berolahraga secara teratur
  • Makan makanan bergizi dan seimbang juga dapat membantu melindungi kesehatan ginjal.
  • Berhenti merokok.

About The Author

8 Akibat Gizi Buruk yang bisa Terjadi pada Anak

10 Manfaat Bermain Alat Musik, Baik untuk Kondisi Fisik hingga Mental