Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Napas Wangi Buah Pertanda Penyakit

Myles Bannister

Napas berbau aseton atau cat kuku dapat mengindikasikan masalah kesehatan, termasuk diabetes. Aseton adalah cairan tak berwarna yang mudah terbakar yang memiliki aroma khas buah.

Bau napas seseorang dapat menjadi indikator kesehatan secara keseluruhan. Mengapa napas berbau aseton dan apa artinya tentang kesehatan, akan dijelaskan dalam artikel ini.

Pengaruh diabetes terhadap napas
Diabetes dapat mempengaruhi bau napas dan menyebabkan bau mulut atau halitosis. Sebuah penelitian pada tahun 2009 menemukan bahwa menganalisis napas dapat membantu mendeteksi diabetes pada tahap awal.

Ada dua kondisi terkait diabetes yang dapat menyebabkan bau mulut: penyakit gusi dan kadar keton tinggi. Penyakit gusi, yang dikenal sebagai penyakit periodontal, terdiri dari:

  • Radang gusi
  • Periodontitis ringan
  • Periodontitis lanjut

Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit gusi, yang dapat menyebabkan napas berbau tidak sedap. Namun, penyakit gusi tidak menyebabkan napas berbau seperti aseton.

Jika seseorang dengan diabetes memiliki napas berbau aseton, biasanya disebabkan oleh tingginya kadar keton dalam darah mereka.

Diabetes dan napas aseton
Jika diabetes tidak terkontrol dengan baik, tubuh tidak dapat memecah glukosa dalam darah menjadi energi yang cukup. Hal ini memaksa tubuh membakar lemak untuk mencari energi, menghasilkan produk sampingan yang disebut keton.

Salah satu jenis keton adalah aseton. Aseton adalah bahan yang sama yang digunakan dalam penghapus cat kuku dan memiliki aroma buah. Jika seseorang dengan diabetes memiliki napas berbau aseton, itu menandakan tingginya kadar keton dalam darah mereka.

Memahami keton dan aseton
Aseton merupakan salah satu jenis keton yang dilepaskan saat hati memecah asam lemak menjadi energi, dalam proses yang disebut ketosis.

Keton yang dilepaskan ke dalam darah digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi. Keton yang tidak digunakan sebagai energi dikeluarkan dari tubuh, terutama melalui urine. Aseton dikeluarkan melalui napas, yang menyebabkan bau yang khas.

Selain ditemukan secara alami di tubuh manusia, aseton juga terdapat dalam:

  • Cat pelarut
  • Cat kuku
  • Proses pembuatan plastik

Ketosis vs ketoasidosis diabetik
Ketosis biasanya tidak berbahaya, kecuali kadar keton dalam darah terlalu tinggi. Namun, jika seseorang dengan diabetes tidak terkontrol dengan baik, kadar keton bisa meningkat secara berlebihan.

Ketoasidosis diabetik atau DKA terjadi ketika tingkat keton dalam darah mencapai tingkat yang tidak sehat. Kondisi ini berbahaya karena dapat membuat darah menjadi asam dan mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya.

DKA dapat berkembang dalam waktu kurang dari 24 jam dan biasanya terjadi pada penderita diabetes tipe 1. Namun, dapat mempengaruhi juga orang dengan diabetes tipe 2 jika mereka tidak mengontrol dosis insulin atau tidak menjaga pola hidup sehat.

Ketosis dan DKA dapat menyebabkan napas berbau aseton, tetapi bau yang kuat biasanya terkait dengan DKA.

Jika napas seseorang sangat berbau aseton atau memiliki gejala DKA lainnya, segera cari bantuan medis.

Penyebab lain napas berbau aseton
Diabetes bukan satu-satunya kondisi yang berkaitan dengan napas berbau aseton. Dua penyebab lainnya adalah:

Diet ketogenik
Ketosis adalah kondisi metabolik yang bisa dicapai dengan mengikuti diet ketogenik untuk menurunkan berat badan. Diet ini dapat menyebabkan bau aseton pada napas.

Diet ketogenik melibatkan konsumsi tinggi lemak, sedang protein, dan rendah karbohidrat. Hal ini memaksa tubuh untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi, bukan karbohidrat.

Sebuah penelitian tahun 2002 menemukan bahwa bau aseton pada napas adalah indikator yang jelas bahwa seseorang dalam keadaan ketosis karena mengikuti diet ketogenik.

Walau diet ketogenik menarik sebagai cara untuk menurunkan berat badan, penting untuk menyadari efek sampingnya. Efek samping termasuk kehilangan garam, gejala mirip flu, kelelahan, perubahan gerakan usus, bau mulut, kram kaki, dan kemungkinan alkoholisme.

Penyalahgunaan alkohol jangka panjang dan kelaparan juga diketahui menyebabkan ketoasidosis alkohol. Ketoasidosis alkohol dapat menyebabkan bau napas aseton. Gejala lainnya meliputi:

Kapan perlu ke dokter
Jika seseorang dengan diabetes membau napasnya berbau aseton, mereka harus mengikuti rencana pengobatan secara ketat. Biasanya, ini melibatkan mengambil insulin untuk mengendalikan gula darah dan menghentikan ketosis.

Jika seseorang dengan diabetes memperhatikan napas mereka sangat berbau aseton atau mengalami gejala DKA lainnya, mereka harus segera mencari bantuan medis.

Jika seseorang memperhatikan bau napas berbau aseton yang kuat dan tidak didiagnosis dengan diabetes, mereka juga harus berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab dan cara mengatasi masalah tersebut.

About The Author

Catat, Ini Daftar Makanan yang Mengandung Vitamin B6

7 Persiapan Menjalani Operasi Caesar