Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Myasthenia Gravis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Myasthenia gravis adalah gangguan neuromuskular yang menyebabkan kelemahan pada otot rangka, yang merupakan otot yang digunakan tubuh untuk bergerak. Kondisi ini terjadi ketika komunikasi antara sel-sel saraf dan otot menjadi terganggu. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, dan pengobatan di bawah ini.

Apa Itu Myasthenia Gravis?

Myasthenia gravis (MG) adalah kondisi autoimun kronis yang menyebabkan kelemahan pada otot rangka. Otot-otot ini bertanggung jawab untuk fungsi yang melibatkan pernapasan dan gerakan tubuh. Meskipun penyakit ini dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun dan pada pria yang berusia lebih dari 60 tahun.

Gejala Myasthenia Gravis

Kelemahan otot yang disebabkan oleh myasthenia gravis memburuk saat otot yang terkena digerakkan. Gejala biasanya membaik dengan istirahat.

Namun, gejalanya cenderung berkembang dari waktu ke waktu, biasanya kondisi terburuk terjadi dalam beberapa tahun setelah timbulnya penyakit.

Meskipun myasthenia gravis dapat memengaruhi otot mana pun, terdapat kelompok otot tertentu yang lebih sering terkena dari yang lain. Otot mata, otot wajah dan tenggorokan, serta otot leher dan tungkai adalah beberapa contohnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami kesulitan bernapas, gangguan penglihatan, kesulitan menelan, atau masalah gerakan pada otot-otot tertentu.

Penyebab Myasthenia Gravis

Saat Anda mengalami myasthenia gravis, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang memblokir atau menghancurkan banyak reseptor otot untuk neurotransmitter yang disebut acetylcholine.

Antibodi juga dapat memblokir fungsi protein yang disebut muscle-specific receptor tyrosine kinase. Protein ini terlibat dalam membentuk persimpangan saraf-otot.

Gangguan pada kelenjar timus dapat berperan dalam perkembangan myasthenia gravis. Kelenjar timus memiliki fungsi mengontrol sistem kekebalan tubuh.

Beberapa orang memiliki kondisi ini tidak disebabkan oleh antibodi yang memblokir acetylcholine atau muscle-specific receptor tyrosine kinase. Penyakit jenis ini disebut antibody-negative myasthenia gravis.

Faktor Risiko

Myasthenia gravis bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, atau etnis. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dewasa muda dan pria yang lebih tua.

Bayi yang lahir dari ibu dengan myasthenia gravis dapat mengalami kondisi sementara yang disebut neonatal myasthenia. Kondisi ini biasanya menghilang dalam beberapa bulan.

Diagnosis Myasthenia Gravis

Diagnosis yang bisa dilakukan dokter meliputi tinjauan gejala, riwayat medis, dan pemeriksaan fisik. Dokter juga dapat melakukan beberapa tes tambahan seperti tes darah, pemeriksaan neurologis, dan pencitraan untuk membantu memastikan diagnosis.

Pengobatan Myasthenia Gravis

Pengobatan myasthenia gravis bertujuan untuk mengelola gejala dan mengontrol aktivitas sistem kekebalan tubuh. Perubahan gaya hidup, obat-obatan, pengangkatan kelenjar timus, plasma exchange, dan intravenous immune globulin adalah beberapa opsi pengobatan yang bisa dilakukan.

Komplikasi Myasthenia Gravis

Salah satu komplikasi paling berbahaya dari myasthenia gravis adalah myasthenic crisis, kondisi di mana kelemahan otot mengganggu masalah pernapasan. Orang dengan kondisi ini juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan autoimun lainnya.

Pencegahan Myasthenia Gravis

Myasthenia gravis tidak dapat dicegah, namun langkah-langkah seperti menjaga kebersihan dan menghindari suhu ekstrem dapat membantu mencegah timbulnya gejala atau komplikasi.

About The Author

Folavit: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Cara Memberikan Pijatan yang Benar untuk Mendongkrak Gairah Seks