Murphy sign adalah tanda kolesistitis akut. Tanda ini ditemukan dengan menekan area subkostal kanan sambil bernapas dalam. Ketika nyeri terjadi saat bernapas, itu menunjukkan Murphy sign positif. Baca selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Murphy Sign?
Murphy sign adalah nyeri di bawah tulang rusuk kanan bawah saat ditekan dan bernapas. Ini bahkan bisa menyebabkan berhenti bernapas.
Untuk mendiagnosis kolesistitis akut, dokter melakukan pemeriksaan fisik. Salah satu tanda adalah Murphy sign positif.
Cara Pemeriksaan Murphy Sign
Di era kedokteran berbasis bukti, investigasi penting, terutama untuk diagnosis. Namun, ada metode dan tanda klinis yang tetap handal dan hemat biaya.
Murphy sign adalah salah satu tanda yang terbukti efektif dalam mendiagnosis kolesistitis.
Berikut adalah teknik umum yang digunakan:
Hammer Stroke Maneuver
Untuk mendeteksi peradangan kantong empedu, perkusi dilakukan di area midsubkostal kanan dengan jari tengah tangan kiri ditekuk dan tangan kanan memukul tangan kiri.
Metode ini jarang digunakan tapi berguna pada pasien obesitas.
Deep Grip Palpation
Jika pasien bisa berdiri, tenaga medis merapatkan tangan kanan di bawah batas kosta di ujung tulang rusuk kesembilan. Kemudian, pasien diminta bernapas dalam-dalam.
Jika kandung empedu meradang, pasien akan merasakan nyeri dan sesak napas saat kandung empedu menyentuh tangan yang meraba. Jika pasien tidak bisa berdiri, tanda tersebut bisa dilihat saat pasien berbaring.
Jari-jari juga bisa digunakan untuk memberikan tekanan sedang saat pasien bernapas dalam-dalam, baik dalam posisi berdiri atau berbaring.
Sonographic Murphy Sign
Teknik ini mirip dengan metode lain, tapi menggunakan ultrasound transducer untuk meraba daerah subkostal kanan saat pasien bernapas dalam-dalam.
Ultrasonografi memvisualisasikan kantung empedu dan menunjukkan napas berhenti saat organ didorong.
Kesimpulan tentang Murphy Sign
Murphy sign positif adalah saat seseorang merasakan nyeri tiba-tiba saat bernapas (biasanya menjelang akhir pernapasan), menandakan kolesistitis akut. Jika tanda tersebut negatif, seseorang bisa bernapas dengan lancar tanpa nyeri yang signifikan selama pemeriksaan.
Pada beberapa kasus, tanda dan gejala pada pasien yang lebih tua tidak klasik atau spesifik. Oleh karena itu, hasil positif berguna, tetapi tanda negatif tidak menyingkirkan kemungkinan kejadian penyakit tertentu.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan adalah tes darah dan metode pencitraan.
Tes darah digunakan untuk mendeteksi infeksi empedu dan mengevaluasi fungsi hati. Metode pencitraan seperti rontgen, USG, MRI, atau CT scan digunakan untuk memeriksa kantung empedu dan saluran empedu.