Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mucocele: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Mucocele merupakan benjolan pada bibir atau lapisan mulut yang disebabkan oleh lendir dari kelenjar ludah yang bocor ke jaringan lunak. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, dan pengobatan di bawah ini.

Apa Itu Mucocele?

Mucous cyst atau mucocele adalah jenis lepuh yang terbentuk di bibir, lidah, pipi, atau langit-langit mulut. Biasanya terjadi akibat pukulan, gigitan berulang, atau sumbatan kelenjar ludah.

Mukokel bisa memiliki ukuran beberapa millimeter hingga 3 sentimeter, tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika disertai dengan cedera tertentu.

Mukokel tidak menular dan biasanya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus, dibutuhkan operasi kecil untuk mengangkat benjolan dan kelenjar ludah yang terkena.

Gejala Mucocele

Mukokel terlihat seperti benjolan berisi air liur dengan warna transparan/keunguan. Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Kadang-kadang bisa disalahartikan sebagai sariawan, meskipun sariawan tidak menyebabkan luka tetapi bisa berupa bisul di mulut.

Setelah beberapa waktu, mukokel dapat mengecil atau pecah setelah digigit atau ditekan. Namun, jika gejala tetap berlanjut selama lebih dari 2 minggu, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Hal ini penting karena ada jenis kanker yang menyebabkan gejala serupa, tapi biasanya semakin buruk dari waktu ke waktu, yang disebut mucoepidermoid carcinoma.

Penyebab Mucocele

Mukokel disebabkan oleh kondisi kelenjar ludah yang menghasilkan air di mulut. Air liur mengalir dari kelenjar ludah melalui saluran ke dalam mulut. Salah satu saluran ini bisa rusak atau tersumbat.

Kerusakan atau sumbatan umumnya disebabkan oleh menggigit atau menghisap bibir bawah atau pipi. Cedera langsung pada wajah juga bisa menyebabkan benjolan.

Jika saluran rusak, lendir akan merembes keluar, membentuk kista yang menyebabkan pembengkakan. Sama halnya ketika saluran tersumbat.

Penyebab lainnya termasuk:

  • Robekan pada kelenjar ludah, yang menyebabkan pembengkakan atau peradangan pada kelenjar dan penumpukan lendir.
  • Kista dapat terbentuk akibat infeksi, terutama saat tindik bibir. Tindik harus dilakukan oleh profesional untuk mencegah infeksi.
  • Kerusakan akibat masalah gigi. Tidak merawat gigi dengan baik dapat menyebabkan penumpukan bakteri yang menyumbat kelenjar ludah dan membentuk kista.

Faktor Risiko Mucocele

Mucocele paling sering terjadi pada anak-anak atau dewasa muda. Kista retensi lendir yang mirip lebih sering terjadi pada orang dewasa tanpa riwayat cedera sebelumnya. Penggunaan pasta gigi pengontrol karang gigi mungkin juga menjadi penyebab dalam beberapa kasus mukokel.

Diagnosis Mucocele

Dokter dapat mendiagnosis mukokel hanya dengan melihatnya. Jika tidak, dokter dapat merekomendasikan salah satu dari tes berikut:

  • Biopsi: Dokter akan mengambil sampel kecil kista untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
  • Ultrasonografi: Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk melihat gambaran dalam kista di layar.
  • Tomografi terkomputasi (CT scan): Prosedur ini menggunakan sinar-X untuk memberikan gambaran mendetail kista.

Jenis Mucocele

Mucocele memiliki beberapa varian:

  • Mucus extravasation cyst: Jenis mukokel paling umum yang disebabkan oleh sekresi kelenjar ludah yang keluar dari kelenjar dan membentuk pembengkakan di sekitarnya dengan jaringan granulasi tanpa epithelial capsule.
  • Mucus retention cyst: Sumbatan saluran kelenjar dan memiliki lapisan epitel. Lebih sering terjadi pada orang tua berusia antara 50 dan 60 tahun.

Berdasarkan letaknya, mukokel dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Mukokel superfisial: Terletak di bawah permukaan mukosa dan umumnya muncul setelah usia 30 tahun.
  • Mukokel klasik: Benjolan ada di lapisan atas submukosa.
  • Mukokel dalam: Benjolan ada di lapisan bawah selaput lendir.

Pengobatan Mucocele

Meskipun mukokel dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, kadang-kadang kista ini bisa membesar. Jangan mencoba mengempiskan benjolan, sebaiknya temui dokter untuk penanganan yang tepat.

Dua jenis perawatan yang biasa direkomendasikan adalah:

  • Pengangkatan kelenjar: Dokter dapat menggunakan pisau bedah atau laser untuk mengangkat kelenjar ludah. Anestesi lokal diberikan untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Membantu pembentukan saluran baru: Melalui prosedur marsupialisasi, saluran baru dibuat untuk membantu air liur keluar dari kelenjar ludah.

Terdapat juga perawatan lain yang dapat mengurangi pembengkakan atau mencegah pembedahan, seperti suntikan steroid dan obat topikal pada permukaan mukokel.

Banyak mukokel akan hilang dengan sendirinya dalam 3-6 minggu. Namun, kista retensi lendir biasanya bertahan lebih lama. Hindari kebiasaan mengunyah atau menghisap bibir atau pipi ketika muncul benjolan ini.

Sekalipun tidak berbahaya, tetaplah berkonsultasi dengan dokter untuk perawatan yang tepat. Benjolan ini bisa muncul kembali setelah diangkat, dan masih mungkin ada rasa sakit di area bekas operasi.

Jika Anda melihat kista atau benjolan dalam mulut beserta gejala lain seperti kesulitan menelan atau berbicara, segera hubungi dokter untuk penanganan dan pengobatan yang sesuai.

Referensi

About The Author

10 Manfaat Daun Saga untuk Kesehatan (Kandungan dan Efek Samping)

Hiperkoagulopati: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll