Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Milia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Apa Itu Milia?

Milia adalah kondisi di mana terdapat keratin atau sel kulit mati yang terjebak di bawah permukaan kulit hingga membentuk benjolan kecil berwarna putih di kulit.

Milia paling sering muncul pada bayi baru lahir. Sekitar 40% bayi baru lahir memiliki milia. Namun, milia juga dapat muncul pada anak-anak dan orang dewasa.

Milia biasanya berukuran 1-2 mm dan muncul terutama di wajah seperti pipi dan kelopak mata. Jarang terjadi di bagian kulit lain.

Milia adalah kondisi kulit umum dan tidak berbahaya. Tidak menimbulkan peradangan, rasa sakit, atau gatal. Namun, milia yang banyak di wajah dapat mengganggu penampilan dan merugikan rasa percaya diri.

Penyebab Milia

Milia disebabkan oleh terjebaknya keratin atau sel kulit mati di bawah permukaan kulit. Ada dua jenis milia, yaitu milia primer dan milia sekunder. Milia sekunder dapat disebabkan oleh:

  • Penggunaan make up atau produk dengan parafin, petroleum, dan lanolin.
  • Efek samping pengobatan penyakit kulit lain atau trauma.
  • Paparan sinar matahari berlebihan.

Gejala Milia

Tanda dan gejala milia antara lain:

  • Bintik bulat berwarna putih di wajah seperti pipi, kelopak mata, hidung. Juga mungkin muncul di bagian tubuh lain, tapi jarang terjadi.
  • Bintik milia tanpa inflamasi, rasa sakit, atau gatal.

Diagnosis Milia

Dokter akan mengumpulkan informasi tentang gejala dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis milia. Dokter juga mungkin akan melakukan diagnosis banding dengan penyakit lain yang memiliki gejala serupa.

Pengobatan Milia

Milia umumnya tidak berbahaya, tapi pengobatan mungkin dilakukan karena alasan estetika. Pilihan pengobatan meliputi:

1. Obat topikal

Menggunakan krim retinoid seperti tretinoin dan adapalene untuk mempercepat regenerasi kulit. Penggunaan harus dengan resep dokter dan membutuhkan waktu lama. Perhatikan penggunaannya agar tidak terkena sinar matahari.

2. Facial wajah

Tindakan ini harus dilakukan oleh ahli kecantikan profesional yang berpengalaman. Ahli akan mengeluarkan keratin yang terjebak di bawah kulit.

3. Chemical peeling

Penggunaan cairan dengan pH asam untuk mengelupas kulit. Setelah itu, kulit akan beregenerasi dan menjadi lebih rata.

4. Kauterisasi

Terapi menggunakan listrik untuk mengangkat milia. Membutuhkan krim anti iritasi untuk mencegah iritasi.

5. Cryotherapy

Terapi dengan nitrogen cair untuk membekukan milia sehingga bisa diangkat.

Pencegahan Milia

Milia primer tidak dapat dicegah. Namun, milia sekunder dapat dicegah dengan:

  • Hindari penggunaan krim kental dan produk berbasis minyak.
  • Lakukan eksfoliasi kulit secara teratur.
  • Hindari paparan sinar matahari berlebihan.
  • Gunakan retinoid sebelum chemical peeling untuk menghindari milia.

Sumber:

  1. Milium Cysts in Adults and Babies – https://www.healthline.com
  2. How can I get rid of milia? – https://www.medicalnewstoday.com

About The Author

Penyakit Vagina Wanita

Alergi Makanan pada Ibu Hamil, Harus Bagaimana?