Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Meningioma: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Myles Bannister

Apa Itu Meningioma?

Meningioma adalah salah satu jenis tumor yang tumbuh dan berkembang di area meninges, yaitu membran yang melapisi permukaan otak, sumsum tulang belakang, dan akar saraf tulang belakang. Sebagian besar kasus meningioma terjadi pada otak, meskipun ada beberapa kasus di area sumsum tulang belakang.

Meningioma adalah tumor yang jinak, dan sekitar 80 persen dari total kasus meningioma dapat disembuhkan. Meningioma dapat menyerang siapa saja, tetapi wanita dengan usia di atas 45 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit ini.

Penyebab Meningioma

Meningioma terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal pada meninges. Namun, penyebab meningioma belum diketahui dengan pasti.

Sejumlah faktor risiko diduga memiliki peran krusial dalam memicu seseorang mengalami tumor meningioma ini, yaitu:

  • Kaum hawa, terutama yang berusia 45 tahun ke atas, memiliki risiko lebih besar terkena meningioma. Faktor hormon pada wanita menjadi pemicu.
  • Radioterapi merupakan tindakan pengobatan kanker yang meningkatkan risiko seseorang mengalami meningioma.
  • Neurofibromatosis tipe 2 adalah penyakit keturunan yang menyebabkan penderitanya berisiko tinggi terkena tumor di sejumlah jaringan saraf dalam tubuh.
  • Obesitas disebut-sebut meningkatkan potensi serangan meningioma pada seseorang, tetapi belum diketahui dengan pasti hubungan antara obesitas dan meningioma ini.

Ciri dan Gejala Meningioma

Meningioma adalah tumor jinak yang cenderung berkembang secara lambat, sehingga ciri atau gejalanya dapat muncul setelah beberapa tahun.

Ciri atau gejala meningioma bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Secara umum, ciri-ciri meningioma meliputi:

  • Tinnitus
  • Sakit kepala berkepanjangan
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan kognitif
  • Gangguan penciuman
  • Gangguan pendengaran
  • Gangguan verbal
  • Gangguan perilaku
  • Mual dan muntah-muntah
  • Kejang
  • Tubuh terasa lelah

Ciri atau gejala meningioma umumnya muncul secara bertahap setelah tumor mulai berkembang selama beberapa tahun. Untuk itu, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami satu atau beberapa gejala di atas untuk mengetahui apakah ini tanda meningioma atau tidak. Jika iya, penanganan medis segera dapat dilakukan untuk mencegah perkembangan tumor lebih lanjut.

Sebab meskipun meningioma adalah tumor jinak, penyakit ini bisa menimbulkan masalah serius seperti kerusakan pada jaringan otak, saraf, dan pembuluh darah serta dapat berujung pada cacat fisik.

Diagnosis Meningioma

Jika mengalami gejala yang mengarah ke meningioma, penting untuk memeriksakan diri ke dokter agar penanganan medis dapat dilakukan segera. Memeriksa meningioma meliputi beberapa prosedur diagnosis, yaitu:

1. Anamnesis

Dokter akan mengajukan pertanyaan terkait keluhan yang dirasakan oleh pasien. Pertanyaan meliputi:

  • Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Apakah pernah mengalami kondisi ini sebelumnya?
  • Obat apa yang telah dikonsumsi?
  • Apakah ada riwayat penyakit lainnya?
  • Apakah ada keluarga dengan kondisi yang sama?

Anamnesis bertujuan untuk mendapatkan informasi awal yang penting dalam diagnosis meningioma.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien sesuai dengan ciri dan gejala umum meningioma, seperti gangguan penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Kondisi fisik yang lemah juga memberikan informasi penting untuk diagnosis meningioma.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang seperti CT scan, MRI, atau rontgen khusus (angiografi) dilakukan untuk melihat kondisi otak dan adanya tumor yang berkembang. Prosedur ini sering dilakukan secara berkala untuk memantau perkembangan tumor.

Pengobatan Meningioma

Pada beberapa kasus meningioma, penderita tidak memerlukan pengobatan khusus, tetapi tetap perlu melakukan MRI atau CT scan untuk melihat perkembangan tumor.

Namun, ada kasus di mana pengangkatan tumor meningioma melalui operasi diperlukan. Setelah operasi, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa faktor yang akan diperhatikan meliputi:

  • Jika tumor berpotensi menjadi kanker, dokter akan melakukan radioterapi.
  • Jika masih ada sisa tumor yang tidak terangkat sepenuhnya (misalnya karena berada di struktur otak yang tipis), radioterapi juga akan dilakukan.
  • Jika tumor berhasil diangkat semua, tidak akan ada pengobatan lanjutan, tetapi hanya melakukan pemeriksaan medis secara berkala.

Selain itu, pengobatan meningioma juga dapat dilakukan dengan metode lain, seperti embolisasi endovaskular untuk memblokir aliran darah ke meningioma. Metode ini melibatkan penyuntikan kateter ke dalam pembuluh darah yang menuju meningioma. Lilitan dipasang untuk mencegah darah mengalir ke meningioma.

Jika radioterapi tidak berhasil menyembuhkan meningioma, kemoterapi dapat menjadi pilihan pengobatan.

Pencegahan Meningioma

Untuk meningioma yang disebabkan oleh faktor genetik, tidak ada langkah pencegahan yang dapat dilakukan. Namun, untuk meningioma yang disebabkan oleh faktor non-genetik seperti obesitas, perubahan gaya hidup dapat menjadi cara mencegah meningioma, seperti menjaga pola makan sehat, berolahraga teratur, dan istirahat yang cukup.

Untuk meningioma yang disebabkan oleh faktor genetik, tidak ada langkah pencegahan yang dapat dilakukan. Namun, untuk meningioma yang disebabkan oleh faktor non-genetik seperti obesitas, perubahan gaya hidup dapat menjadi cara mencegah meningioma, seperti menjaga pola makan sehat, berolahraga teratur, dan istirahat yang cukup.

About The Author

10 Cara Mencukur Bulu Kemaluan Pria yang Efektif

Estimasi Luas Luka Bakar pada Orang Dewasa dan Anak-Anak