Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengurangi Asupan Garam untuk Kesehatan

Myles Bannister

Saat ini, banyak orang yang mencoba menghindari garam karena dampak buruknya. Beberapa orang bahkan mengikuti diet tanpa garam sama sekali. Tapi apakah dengan mengurangi konsumsi garam tubuh akan menjadi lebih sehat? Jawabannya tidak, karena garam tetap memiliki manfaat bagi tubuh. Kurangnya asupan garam justru berdampak buruk pada kesehatan.

Jumlah Garam yang Dianjurkan Setiap Hari

Sodium merupakan salah satu komponen utama dalam garam dapur. Biasanya, jumlah sodium yang direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari adalah sekitar 3.000-5.000 mg. Rata-rata orang mengonsumsi sekitar 3.371 mg sodium.

Jumlah sodium yang disarankan setara dengan 7,5-12,5 gram garam dapur atau sekitar 1,5-2,5 sendok teh. Dengan mematuhi aturan ini, kemungkinan mengalami kelebihan sodium akan rendah.

Perlu diingat bahwa sodium tidak hanya terdapat dalam garam dapur. Beberapa makanan dan minuman kemasan juga mengandung sodium. Anda dapat memeriksa informasi gizi untuk mengetahui jumlah sodium yang masuk ke tubuh.

Kelebihan dan kekurangan sodium umumnya berdampak pada tubuh. Namun, bagi mereka yang sensitif terhadap sodium dan menjalani diet rendah garam karena sering mengalami hipertensi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Biasanya akan ada solusi, seperti menggunakan sedikit garam atau mencari cara lain.

Efek Buruk Kurangnya Garam

Beberapa orang memilih diet rendah garam untuk menurunkan berat badan atau menghindari penyakit kardiovaskular.

Membatasi garam mungkin terlihat menguntungkan bagi tubuh. Namun, jika dilakukan terus-menerus dalam jangka panjang, beberapa gangguan berikut bisa terjadi.

Kemungkinan Resistensi Insulin

Mengurangi asupan sodium setiap hari dapat menyebabkan resistensi insulin. Kurangnya garam dalam tubuh membuat sinyal dari insulin tidak merespons dengan baik. Akibatnya, kadar gula darah tetap tinggi dan dapat menyebabkan gangguan pada tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa pengurangan asupan sodium dalam tubuh selama satu minggu dapat meningkatkan resistensi insulin. Meskipun ada penelitian yang menyangkalnya, mengurangi asupan garam berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan. Mengonsumsi garam sesuai dengan rekomendasi dapat mencegah gangguan pada tubuh.

Jika resistensi insulin terus terjadi, risiko terkena diabetes tipe 2 akan meningkat. Selain itu, dapat menyebabkan gangguan pada jantung dan organ lainnya.

Meningkatkan Risiko Gagal Jantung

Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap masalah jantung. Namun, yang lebih penting adalah mempertimbangkan efek jangka panjang seperti serangan jantung dan kematian.

Studi menunjukkan bahwa pengurangan asupan sodium dapat memicu beberapa gangguan yang signifikan. Angka rekomendasi sekitar 3.000 mg sodium masih dianggap rendah.

Hasil penelitian bisa bervariasi, jadi sangat disarankan untuk memperhatikan batas rekomendasi. Lebih baik mengonsumsi jumlah sodium yang direkomendasikan daripada mengurangi konsumsi garam secara drastis.

Meningkatkan Risiko LDL dan Trigliserida

LDL dan trigliserida adalah faktor penyebab gangguan jantung. Penelitian tahun 2003 menunjukkan bahwa diet rendah sodium dapat meningkatkan kadar LDL dan trigliserida.

Orang yang menjalani diet rendah sodium dapat mengalami kenaikan 4,6% pada LDL dan 5,9% pada trigliserida.

Diet rendah sodium lebih berdampak pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi. Orang dengan tekanan darah normal jarang mengalami kenaikan tersebut.

Meningkatkan Risiko Kematian akibat Diabetes

Diabetes erat kaitannya dengan gangguan jantung dan stroke. Jika diabetes tidak terkontrol dengan baik, risiko kematian akibat penyakit ini akan meningkat.

Beberapa panduan pengobatan diabetes lebih menyarankan pembatasan sodium. Padahal, hal ini justru meningkatkan risiko diabetes karena resistensi insulin dapat terjadi.

Jika Anda menderita diabetes, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Beberapa kondisi khusus mungkin memerlukan pembatasan sodium.

Meningkatkan Risiko Hyponatremia

Hyponatremia adalah gangguan yang terjadi saat kadar garam dalam darah rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi, pusing, serta dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kelumpuhan, koma, dan kematian.

Orang dewasa yang melakukan diet rendah sodium memiliki risiko lebih tinggi mengalami hyponatremia. Atlet yang membutuhkan daya tahan tinggi, seperti pelari jarak jauh, juga berisiko mengalami kekurangan garam akibat keluarnya sodium bersamaan dengan keringat.

Garam adalah salah satu elektrolit penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Meski demikian, terlalu banyak atau terlalu sedikit asupan garam atau sodium dapat memberikan efek yang signifikan. Perhatikan asupan garam setiap hari dan usahakan sesuai dengan takaran yang disarankan. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua.

Garam adalah salah satu elektrolit penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Meski demikian, terlalu banyak atau terlalu sedikit asupan garam atau sodium dapat memberikan efek yang signifikan. Perhatikan asupan garam setiap hari dan usahakan sesuai dengan takaran yang disarankan. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua.

About The Author

Methotrexate: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, Efek Samping, dll

Cephalopelvic Disproportion: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Lainnya