Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengisap Shisha dan Diabetes

Myles Bannister

Shisha, merokok asal Timur Tengah, dianggap lebih sehat daripada rokok konvensional. Namun, shisha bisa menyebabkan diabetes. Berikut penjelasannya.

Kaitan Shisha dengan Diabetes

Shisha adalah alternatif merokok dengan tembakau dan perasa buah. Nama lainnya meliputi hookah, narghile, argileh, goza, dan hubble-hubble.

Seseorang mengisap campuran tembakau, tetes tebu, madu, dan perasa buah melalui tabung dan selang besar yang dapat digunakan oleh beberapa orang sekaligus.

Merokok shisha meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Penelitian dengan 9.840 partisipan menunjukkan hubungan antara merokok shisha dengan diabetes, obesitas, sindrom metabolik, dan dislipidemia.

Penyebab shisha memicu dua kondisi tersebut masih belum jelas, tetapi racun dalam asap tabung bisa memicu peradangan dan resistensi hormon insulin, meningkatkan risiko diabetes.

Bahaya Mengisap Shisha

Shisha juga bisa memicu masalah kesehatan, tidak lebih sehat daripada rokok konvensional atau rokok elektrik.

Mengisap shisha selama 45 menit setara dengan menghabiskan 100 batang rokok. Shisha mengandung karbon monoksida dan tar yang membahayakan kesehatan dan dapat menyebabkan detak jantung lebih cepat, peningkatan tekanan darah, penurunan kapasitas paru-paru, penurunan kebugaran, keracunan karbon monoksida, noda pada gigi, serta pengaruh pada indra penciuman dan perasa.

Mengisap shisha juga memiliki efek jangka panjang seperti penuaan dini, penyakit jantung, berbagai jenis kanker, dan penyakit paru-paru.

Berdasarkan bahaya kesehatan yang ditimbulkannya, sebaiknya batasi atau hentikan penggunaan shisha. Jika sulit berhenti merokok, dapat meminta saran kepada dokter atau ahli lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat!

About The Author

Ikat Leher Rahim (Cervical Cerclage): Tujuan, Prosedur, dan Efek Samping

9 Obat Kutil Kelamin Alami dan Medis Paling Ampuh