Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenali Penyebab Gancet (Penis Captivus) dan Penangannya

Myles Bannister

Penis captivus atau gancet adalah keadaan di mana penis tersangkut di dalam vagina saat berhubungan seksual. Banyak orang awam mempertanyakan apakah fenomena ini benar-benar terjadi. Bagaimana dunia medis melihat hal ini? Simak penjelasan lengkap berikut ini.

Fenomena Gancet dalam Sudut Pandang Medis

Penis captivus adalah fenomena kesehatan yang sedikit diteliti, yang membuat banyak orang termasuk dokter, mempertanyakan keberadaannya.

Sebuah penelitian pada tahun 1979 mencatat bahwa fenomena ini lebih didasarkan pada gosip daripada fakta. Penulis penelitian tersebut menyimpulkan bahwa meskipun penis captivus mungkin tampak seperti mitos, beberapa dokter telah melaporkan kasus tersebut. Namun, laporan ini sangat jarang.

Kurangnya dokumentasi medis mungkin disebabkan oleh fenomena ini bersifat sementara. Jika hal ini sering terjadi dan membutuhkan perhatian medis, kemungkinan besar akan banyak laporan yang dibuat.

Penyebab Gancet

Saat pria bergairah, penisnya akan ereksi karena terisi darah sebagai persiapan untuk hubungan seksual. Pada wanita, gairah akan menyebabkan dinding vagina mengendur dan vulva melumasi sebagai persiapan untuk penetrasi seksual.

Dinding vagina terdiri dari jaringan otot yang berkontraksi saat berhubungan seks, termasuk saat orgasme. Kontraksi ini bisa sangat kuat dan terkadang lebih kuat dari biasanya.

Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, vagina bisa berkontraksi dengan cukup kuat sehingga menahan atau menjepit penis di dalamnya. Namun, setelah kontraksi vagina selesai, dinding vagina akan mengendur dan darah akan mengalir menjauh dari penis sehingga penetrasi dapat diakhiri.

Selain itu, kondisi medis seperti vaginismus dan disfungsi dasar panggul juga dapat menyebabkan penis captivus. Beberapa peneliti percaya bahwa stres dan kecemasan dapat meningkatkan risiko mengalami kondisi ini.

Kemungkinan penyebab lain dari penis captivus adalah penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antidepresan atau antipsikotik, yang dapat mempengaruhi fungsi seksual dan menyebabkan kontraksi otot yang tidak disengaja.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kelainan anatomi atau cedera pada area genital juga dapat menyebabkan penis captivus.

Karena kurangnya dokumentasi medis terkait hal ini, aman untuk mengasumsikan bahwa penis captivus adalah kondisi di mana penis tersangkut di dalam vagina secara sementara.

Meskipun demikian, penis captivus adalah kejadian langka dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika memang terjadi, disarankan untuk tetap tenang dan berusaha mengendurkan otot-otot di area vagina.

Jika kondisi ini terus berlanjut, sebaiknya mencari bantuan medis untuk memastikan keamanan dan kenyamanan kedua pasangan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Gancet?

Jika fenomena ini memang terjadi, tetaplah tenang. Stres tambahan dapat menyebabkan lebih banyak ketegangan otot, yang bisa membuat penis captivus bertahan lebih lama.

Selain itu, tidak disarankan untuk memaksa penis keluar dari vagina karena dapat melukai salah satu atau kedua pasangan. Juga tidak disarankan untuk membuka vagina atau mengeluarkan penis secara manual.

Menarik napas dalam-dalam dapat membantu kedua pasangan tetap tenang. Cobalah untuk menertawakan situasi tersebut guna meredakan ketegangan dan mengurangi gairah pada alat kelamin. Biarkan otot-otot tubuh rileks untuk membantu menyelesaikan masalah tanpa komplikasi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, penis captivus dapat menyebabkan komplikasi seperti patahnya penis atau robekan pada vagina. Dalam situasi seperti itu, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.

Penting untuk mencari pertolongan medis jika kondisi ini terus berlanjut atau jika terjadi nyeri hebat atau pendarahan. Pencegahan juga merupakan langkah penting dalam menghindari penis captivus. Praktik seks aman dan penggunaan pelumas seks dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.

Pada akhirnya, fenomena ini hanya terjadi sesaat sebelum penis dan vagina mengendur.

Kaitan Penis Captivus dan Vaginismus

Vaginismus melibatkan kejang otot dasar panggul wanita yang terjadi tanpa disadari. Ketegangan otot ini dapat membuat aktivitas seperti memasukkan tampon menjadi sulit atau tidak mungkin dilakukan. Ketegangan otot juga dapat mengganggu hubungan seksual atau membuatnya tidak nyaman bagi salah satu atau kedua pasangan.

Pengalaman vaginismus dapat sangat berbeda antara individu. Gejalanya dapat bervariasi mulai dari sensasi terbakar ringan saat berhubungan seks hingga kontraksi vagina yang parah dan menyakitkan yang membuat vagina menutup sepenuhnya. Pada kasus-kasus tertentu, kontraksi yang sangat ekstrem dapat terjadi saat penetrasi, menyebabkan penis terjebak sesaat di dalam vagina.

Penyebab vaginismus bervariasi, melibatkan faktor fisik, emosional, psikologis, atau kombinasi dari ketiganya. Pada beberapa orang, kondisi ini berasal dari respons emosional atau psikologis terhadap penyisipan apa pun ke dalam vagina.

Pengobatan untuk vaginismus bisa rumit bagi beberapa orang. Sebagai contoh, penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa pilihan pengobatan melibatkan penggunaan alat seperti vaginal dilator.

Beberapa orang dengan vaginismus mungkin merasa terbantu dengan terapi perilaku kognitif. Namun, bagi sebagian orang dengan kondisi ini, hubungan seksual mungkin tidak pernah sepenuhnya nyaman.

Secara umum, pengobatan untuk kondisi ini membutuhkan waktu. Diperlukan kesabaran dan komunikasi terbuka antara pasien dan dokter.

About The Author

Anusol: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Ventilator: Fungsi, Cara Penggunaan, Efek Samping