Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenali Penyebab Benjolan di Kening

Myles Bannister

Benjolan di kening sering kali menimbulkan kekhawatiran. Apakah benjolan di dahi pertanda kondisi serius? Simak penjelasan lengkap di bawah ini.

Penyebab Potensial Benjolan Kening

Pembengkakan di bawah kulit umumnya merupakan gejala sementara dari cedera. Namun, benjolan di dahi dapat terbentuk dengan cepat karena adanya banyak pembuluh darah di area tersebut.

Pada beberapa kasus, benjolan di kening terbentuk tanpa cedera, yang biasanya terkait dengan pertumbuhan tulang atau jaringan yang tidak normal. Umumnya kondisi ini tidak berbahaya.

Meski sebagian besar benjolan di dahi tidak perlu dikhawatirkan, benjolan dapat terbentuk dengan berbagai alasan. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Berikut beberapa penyebab umum benjolan di kening:

1. Cedera Kepala

Cedera kepala yang disebabkan oleh jatuh, tabrakan, atau terkena benda keras adalah penyebab utama hematoma. Benjolan yang muncul biasanya berubah menjadi hitam atau biru setelah satu atau dua hari.

Saat pembuluh darah kecil di bawah kulit terluka, darah bisa bocor ke jaringan sekitarnya, menyebabkan pembengkakan.

Jika pembengkakan tidak mengecil dalam beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter. Namun, hematoma biasanya hilang dengan sendirinya dan tidak memerlukan pengobatan.

2. Kista

Kista adalah kantung berisi cairan yang terbentuk tepat di bawah kulit dan biasanya terasa lunak saat disentuh. Ada beberapa jenis kista yang bisa muncul di dahi.

Salah satu jenis kista yang umum terbentuk adalah ketika sel-sel keratin bergerak lebih dalam ke dalam kulit dan membentuk kantung. Keratin adalah protein alami yang terdapat di kulit.

Pada umumnya, sel-sel keratin naik ke permukaan kulit dan mati. Namun, dalam kasus tertentu, keratin dapat mengelompok dan membentuk kista yang membengkak.

3. Osteoma

Osteoma adalah tumor jinak dari sel tulang kecil yang disebut osteoblas. Tumor ini bisa menyebabkan benjolan di dahi. Biasanya, osteoma tumbuh perlahan dan tidak menimbulkan gejala lain.

Namun, jika pertumbuhannya mengganggu penampilan atau menyebabkan gejala lain, seperti masalah penglihatan atau pendengaran, Anda mungkin memerlukan perawatan medis.

4. Lipoma

Lipoma adalah pertumbuhan jaringan lemak di bawah kulit yang menyebabkan benjolan yang terasa lunak. Selain di dahi, lipoma juga cenderung terbentuk di leher, bahu, lengan, punggung, paha, dan perut.

5. Malformasi Tengkorak

Jika Anda mengalami patah tulang wajah atau cedera tengkorak lainnya, ada kemungkinan benjolan dapat terbentuk di dahi setelah tulang sembuh dan menyatu.

Kadang-kadang, meskipun operasi dilakukan untuk memperbaiki patah tulang, penyembuhan tulang yang tidak tepat masih bisa terjadi. Dalam kasus ini, mungkin diperlukan operasi kedua untuk membantu tulang sembuh dengan benar.

6. Infeksi Sinus

Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi sinus yang serius (sinusitis) dapat menyebabkan pembengkakan di sekitar dahi dan mata. Biasanya, sinusitis juga menyebabkan rasa sakit di dalam dan sekitar rongga sinus, tetapi tanda-tanda peradangan mungkin tidak terlihat.

7. Gigitan Serangga

Jika Anda digigit atau disengat oleh serangga seperti nyamuk atau lebah di dahi, area tersebut dapat membengkak dan terasa tidak nyaman. Benjolan akibat gigitan serangga dapat memiliki ukuran, bentuk, dan warna yang bervariasi tergantung pada jenis serangga, lingkungan, dan reaksi kulit individu.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Tidak semua benjolan di kening memerlukan penanganan medis. Seringkali pembengkakan, nyeri, atau kemerahan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika benjolan disertai dengan beberapa gejala lain, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Kehilangan kesadaran.
  • Kelelahan yang tidak normal.
  • Kejang.
  • Kebingungan atau ketidaktahuan arah.
  • Gangguan bicara, pendengaran, atau penglihatan.
  • Kelemahan atau mati rasa.
  • Munculnya cairan dari telinga atau hidung.
  • Perbedaan ukuran pupil.
  • Muntah berulang.
  • Sakit kepala parah.

Gejala-gejala di atas biasanya terkait dengan cedera atau kecelakaan yang mengindikasikan adanya cedera otak. Namun, dalam kasus lain, gejala-gejala tersebut dapat menunjukkan adanya kondisi otak yang mendasarinya. Evaluasi medis diperlukan jika seseorang mengalami gejala ini.

Referensi

  1. Malka, Sarah. 2020. Bump on the Head: Causes and When to See a Doctor. https://www.khealth.com/learn/headache/bump-on-head/. (Diakses pada 6 Oktober 2021).
  2. Roland, James. 2018. What’s Causing This Bump on My Forehead, and Should I Be Concerned?. https://www.healthline.com/health/bump-on-forehead. (Diakses pada 6 Oktober 2021).

About The Author

Manfaat Vanili yang Menakjubkan!

Antiza: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll