Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenali Ciri Keputihan yang Terkait dengan Kanker Serviks

Myles Bannister

Keputihan adalah keluarnya cairan berwarna bening atau putih susu dari vagina. Meski hal ini normal bagi wanita, Anda perlu berhati-hati terhadap tanda keputihan yang berkaitan dengan kanker serviks. Apa ciri-cirinya? Berikut penjelasannya.

Sering Keputihan dan Kaitannya dengan Kanker Serviks

Keputihan dapat bervariasi dalam jumlah, bau, dan warna. Wanita dapat mengalami keputihan normal selama masa subur, sebelum atau setelah menstruasi, saat hamil, atau saat terangsang secara fisik.

Namun, jika keputihan disertai rasa gatal atau perih pada vagina, Anda mungkin mengalami infeksi atau kondisi lainnya. Keputihan akibat infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Tidak hanya menyebabkan rasa tidak nyaman, keputihan yang berlebihan dan memiliki tekstur yang tidak normal juga dapat menjadi gejala penyakit berbahaya lainnya seperti infeksi menular seksual (IMS) atau kanker serviks.

Pada beberapa kasus, kanker serviks stadium awal tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala baru terlihat saat memasuki stadium lanjut, salah satunya adalah munculnya keputihan. Itulah sebabnya seringnya keputihan dapat menjadi tanda awal kanker serviks pada wanita.

Ciri-ciri Keputihan Kanker Serviks

Berikut ini adalah tanda keputihan yang terkait dengan kanker serviks:

1. Keputihan Berwarna Kekuningan Hingga Abu-abu

Keputihan yang dianggap normal berwarna bening dan tidak berbau. Pada penderita kanker serviks, keputihan akan berkualitas banyak dan berwarna kekuningan hingga keabu-abuan.

Keputihan tidak normal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan jaringan fibroid atau jaringan abnormal lainnya di dalam sistem reproduksi, sehingga menghasilkan cairan vagina yang cenderung berwarna gelap.

2. Keputihan Disertai Bercak Darah

Seiring berjalannya waktu, keputihan yang tidak normal dapat menjadi lebih parah bahkan menyebabkan bercak darah. Umumnya, bercak merah muda akan keluar bersama cairan vagina. Namun, warna merah tersebut berbeda dengan darah menstruasi.

Keputihan yang disertai bercak darah disebabkan oleh adanya potongan jaringan nekrotik di leher rahim yang keluar bersama cairan tumor di dalam serviks.

3. Menimbulkan Bau Tidak Sedap

Selain memiliki tekstur yang tidak normal, keputihan akibat kanker serviks cenderung memiliki bau yang tidak sedap. Bau tersebut bukanlah bau khas keputihan pada umumnya, melainkan bau anyir dan bau amis yang cukup menyengat.

Kondisi ini dapat terjadi karena sel-sel di dalam serviks tidak mendapatkan asupan oksigen. kondisi tersebut menyebabkan sel-sel tersebut mati dan menginfeksi tumor. Infeksi tersebut menjadi penyebab keputihan berbau tidak sedap.

4. Keputihan yang Berlebihan

Penting untuk memperhatikan jumlah cairan yang keluar dari vagina saat mengalami keputihan. Jika jumlahnya lebih banyak dari biasanya, ini menandakan keputihan abnormal dan dapat menjadi tanda adanya kanker di bagian leher rahim.

5. Keputihan Tidak Kunjung Sembuh

Jika keputihan sudah diatasi dengan berbagai pengobatan namun tidak hilang, hal itu mungkin disebabkan oleh penyakit lain seperti kanker serviks.

Selain keputihan tidak normal, kanker serviks juga dapat ditandai oleh gejala awal lainnya, antara lain:

  • Nyeri saat buang air kecil. Apabila sel kanker sudah mencapai saluran kemih, hal tersebut dapat menyebabkan wanita mengalami rasa sakit saat kencing.
  • Pendarahan yang tidak normal. Kondisi ini sering terjadi setelah berhubungan seksual, pada pertengahan siklus menstruasi, atau setelah menopause.

Kapan Keputihan Harus Diperiksakan ke Dokter?

Sayangnya, kanker serviks sering kali tidak menimbulkan gejala yang signifikan pada tahap awal. Jika Anda mengalami keputihan yang tidak normal, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuh lebih lanjut. Dokter biasanya akan menyarankan beberapa tes skrining seperti:

  • Tes pap smear: Tes ini dilakukan untuk mengumpulkan sel-sel di leher rahim yang akan diteliti lebih lanjut.
  • Tes DNA HPV: Tes ini juga dapat dilakukan untuk menguji sel-sel yang telah dikumpulkan dari leher rahim (serviks) guna mendeteksi kemungkinan infeksi dengan salah satu jenis HPV yang paling umum menyebabkan kanker serviks.

Jika hasil tes skrining tidak menunjukkan adanya kelainan, biasanya Anda akan direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan guna mencari kelainan di leher rahim (koloskopi).

Di samping pemeriksaan leher rahim, dokter mungkin juga akan mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) untuk memeriksa sel kanker. Hasil pemeriksaan tersebut akan menunjukkan adanya atau tidaknya pertumbuhan sel-sel kanker di dalam serviks.

Pada akhirnya, semakin cepat Anda mengenali ciri-ciri keputihan pada kanker serviks, semakin besar peluang kesembuhan.

Referensi

  1. Anonim. Cervical Cancer. https://medlineplus.gov/ency/article/000893.htm. (Diakses pada 13 Februari 2023)
  2. Anonim. Symptoms Cervical Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/cervical-cancer/symptoms/. (Diakses pada 13 Februari 2023)
  3. Anonim. 2021. Vaginal Discharge. https://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-discharge/basics/causes/sym-20050825. (Diakses pada 13 Februari 2023)
  4. Johnson, C.Traci. 2022. Vaginal Discharge: What’s Abnormal?. https://www.webmd.com/women/guide/vaginal-discharge-whats-abnormal. (Diakses pada 13 Februari 2023)
  5. Watson, Stephanie. 2022. Everything You Need to Know About Cervical Cancer. https://www.healthline.com/health/cervical-cancer. (Diakses pada 13 Februari 2023)

About The Author

6 Makanan Tinggi Probiotik Terbaik bagi Pencernaan

Apakah Aman Ibu Hamil Mengonsumsi Minyak Ikan?