Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal Montessori, Metode Pembelajaran untuk Anak Usia Dini

Myles Bannister

Montessori adalah metode pembelajaran ilmiah yang menekankan kemandirian, kebebasan dalam batas, dan menghormati perkembangan psikologis, fisik, dan sosial alami anak.

Montessori adalah metode pendidikan yang didasarkan pada aktivitas mandiri, pembelajaran langsung, dan permainan kerja sama.

Selama pembelajaran ini, anak-anak dapat membuat pilihan kreatif. Sementara kelas dan guru merekomendasikan kegiatan yang sesuai dengan usia untuk memandu proses tersebut.

Anak-anak berkegiatan dalam kelompok dan individu untuk menemukan dan mengeksplorasi pengetahuan tentang dunia dan mengembangkan potensi maksimal anak.

Ruang kelas dengan metode Montessori adalah lingkungan yang dibuat dengan indah untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dalam rentang usia tertentu.

Dr Maria Montessori yang menggagas metode ini telah menemukan bahwa pengalaman belajar di kelas jenis ini menyebabkan pemahaman yang lebih dalam tentang bahasa, matematika, sains, musik, interaksi sosial dan banyak lagi.

Sebagian besar ruang kelas dengan metode ini bersifat sekuler, meskipun metode pendidikannya dapat berhasil diintegrasikan ke dalam program berbasis agama.

Metode pembelajaran ini mendukung pengembangan keterampilan yang merupakan bagian dari proses belajar. Metode ini tidak mengandalkan hafalan, tetapi menguasai proses pembelajaran untuk digunakan di semua bidang studi dan kehidupan.

Ada beberapa keunggulan dari Montessori, di antaranya:

1. Lingkungan yang dipersiapkan: Lingkungan kelas Montessori berbeda dengan sekolah pada umumnya. Agar pembelajaran mandiri dapat berlangsung, seluruh lingkungan belajar, seperti kelas, materi, dan suasana sosial, harus mendukung anak.

2. Pendekatan pada seluruh anak: Montessori mengenalkan pengembangan keterampilan sosial, pertumbuhan emosional, dan koordinasi fisik, serta persiapan kognitif untuk akademisi masa depan. Kurikulum memungkinkan anak untuk mengalami kesenangan dalam belajar dan memberi anak waktu untuk menikmati prosesnya.

3. Bahan materi dalam metode Montessori: Dr. Montessori telah mengamati jenis kegiatan yang anak-anak sukai dan lakukan berulang kali, yang membuatnya merancang sejumlah materi multi-indera, berurutan, dan mengoreksi diri.

4. Kualitas guru: Guru Montessori berfungsi sebagai perancang lingkungan, nara sumber, panutan, demonstrator, pencatat, dan pengamat yang cermat terhadap perilaku dan pertumbuhan setiap anak. Pelatihan ekstensif diperlukan untuk sertifikat Montessori penuh.

Pendidikan Montessori didasarkan pada tujuh prinsip, di antaranya:

1. Kebebasan untuk memilih: Pembelajaran dan kesenangan meningkat ketika anak-anak bebas untuk memilih apa yang disukai. Meski begitu, program Montessori memberlakukan batasan yang pasti pada kebebasan ini.

2. Minat: Penelitian telah menunjukkan bahwa belajar dengan minat lebih efektif daripada hanya untuk menghadapi ujian.

3. Keteraturan: Keteraturan dalam lingkungan sangat membantu pembelajaran dan perkembangan.

4. Belajar dari teman: Anak-anak di ruang kelas Montessori belajar dengan model tiruan, melalui tutor sebaya, dan dalam kolaborasi.

5. Konteks: Anak-anak dalam program Montessori sebagian besar belajar dengan melakukan.

6. Gerakan: Gerakan terlibat dalam pembelajaran anak karena otak manusia berevolusi di dunia tempat kita bergerak dan melakukan.

7. Panduan guru: Guru Montessori memberikan batasan yang jelas tetapi membebaskan anak-anak dalam batasan ini.

Demikian penjelasan tentang metode pembelajaran Montessori untuk anak usia dini. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. Tanpa Tahun. About Montessori Education. [sumber 1]
  2. Anonim. Tanpa Tahun. What is Montessori. [sumber 2]
  3. Anonim. Tanpa Tahun. What is Montessori. [sumber 3]

About The Author

Scallop: Nutrisi, Manfaat, dan Efek Samping

Sample Blog Post Four