Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal Micropenis, Sindrom Kemaluan Kecil pada Pria yang Langka

Myles Bannister

Ukuran penis terkadang bervariasi sesuai dengan ras, keturunan, dan ada gangguan gen atau tidaknya. Di Indonesia, rata-rata ukuran penis tidak sepanjang masyarakat Eropa. Namun, tidak semua orang mengalami kondisi yang disebut dengan micropenis.

Sebenarnya apa itu micropenis?

Micropenis adalah kondisi pertumbuhan penis yang terganggu karena beberapa faktor. Kondisi ini menyebabkan penis tidak dapat ereksi dengan maksimal meskipun sudah dewasa. Pada umumnya, saat masa puber, panjang penis pria adalah sekitar 6,4 cm sedangkan penderita micropenis hanya memiliki panjang 3,7 cm.

Saat pria memasuki usia dewasa dan penis berhenti tumbuh, ukuran ereksi rata-rata adalah sekitar 13,3 cm. Sementara itu, pria dengan kondisi micropenis memiliki ukuran di bawah 9,3 cm. Jika Anda merasa memiliki penis dengan panjang seperti ini padahal sudah dewasa, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kelamin.

Seberapa umum kondisi micropenis?

Kondisi micropenis ini cukup langka. Dari penelitian yang dilakukan di Amerika, setiap 100.000 kelahiran bayi laki-laki, terdapat sekitar 15 anak dengan kondisi micropenis. Kondisi ini dapat bervariasi tergantung lingkungan dan kondisi ibu saat hamil dan persalinan.

Kondisi micropenis juga dapat dipengaruhi oleh faktor luar seperti paparan racun atau pestisida selama hamil. Kondisi ini mungkin lebih spesifik terjadi di wilayah-wilayah tertentu, baik wilayah provinsi maupun negara.

Penyebab kondisi micropenis

Penyebab micropenis pada pria sangat beragam dan saling berkaitan. Secara umum, kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

Paparan zat beracun dari makanan

Terjadi paparan racun selama persalinan. Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi makanan mentah dan belum dicuci. Paparan pestisida atau zat beracun lainnya dapat memengaruhi perkembangan janin. Jika janin berjenis kelamin laki-laki, kemungkinan besar mengalami micropenis.

Karena paparan pestisida atau racun dalam makanan tidak selalu terlihat, disarankan agar wanita tidak mengonsumsi makanan yang dijual. Memasak sendiri dengan memilih sayuran yang sesuai akan mengurangi risiko micropenis.

Gangguan hormon testosteron

Testosteron yang tinggi pada masa kanak-kanak berperan penting dalam pertumbuhan penis. Puncaknya terjadi saat pubertas. Penis terus membesar dengan signifikan karena jaringan di area penis tumbuh dan menentukan panjang penis secara permanen.

Jika hormon seks laki-laki tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup, kemungkinan terjadi gangguan pertumbuhan penis.

Kondisi lain yang berkaitan dengan gangguan hormon

Beberapa kondisi micropenis pada pria penyebabnya tidak diketahui. Terkadang, dokter kesulitan menentukan penyebab kondisi tersebut. Beberapa kondisi yang dapat memicu micropenis antara lain:

  • Sindrom Prader-Will
  • Sindrom Kallmann
  • Defisiensi hormon pertumbuhan
  • Abnormalitas pada kromosom
  • Sindrom Laurance-Moon

Diagnosis micropenis

Meskipun kondisi micropenis dapat terlihat dengan jelas tanpa pemeriksaan lebih lanjut, pemeriksaan diperlukan untuk mengetahui kondisi secara detail. Berikut beberapa jenis diagnosis micropenis:

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik adalah langkah awal untuk mengetahui apakah terdapat kondisi micropenis. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur ukuran penis saat lemas atau ereksi. Hasil pengukuran akan memberikan dugaan awal. Jika panjang penis pria dewasa kurang dari 9,3 cm, kemungkinan terjadi micropenis.

Namun, pada tahap ini dokter tidak dapat memastikan dengan jelas kondisi pasien. Kadang-kadang sejumlah pria secara alami memiliki ukuran penis rata-rata di bawah rata-rata dunia.

Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan kromosom atau tingkat hormon yang tidak normal. Pemeriksaan dapat dilakukan sejak bayi atau saat dewasa.

Pemindaian organ

Pemindaian organ dilakukan untuk mengetahui struktur penis. Jika ditemukan kelainan, penanganan dapat dilakukan segera.

Penanganan kondisi micropenis

Micropenis bukan akhir dari segalanya, masih ada penanganan yang dapat dilakukan dengan hasil yang berbeda-beda. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi micropenis:

  • Terapi hormon: Terapi ini digunakan untuk mengatasi defisiensi testosteron dalam tubuh. Terapi ini cocok untuk anak-anak yang belum memasuki masa pubertas. Hasilnya dapat meningkatkan ukuran penis hingga 3,5 cm.
  • Operasi pemasangan implan: Jika pria sudah terlalu dewasa untuk menjalani terapi hormon atau hasilnya tidak memuaskan, operasi pemasangan implan dapat dilakukan. Pemasangan implan akan menambah ukuran penis sesuai dengan keinginan pria, walaupun berisiko mengalami kegagalan dan infeksi.

Ukuran penis sebenarnya tidak terlalu memengaruhi kemampuan seksual pria selama pasangan saling memahami. Namun, terkadang pria kurang percaya diri dengan ukuran yang dimilikinya.

Demikian sedikit ulasan mengenai micropenis yang terjadi pada beberapa pria. Berdasarkan ulasan di atas, menurut Anda, apakah kondisi micropenis berbahaya bagi kehidupan seksual dan fungsi reproduksi pria?

About The Author

Cara Mengobati Luka Lecet pada Anak

Tes Kehamilan dengan Pasta Gigi, Akuratkah?