Hormon relaksin memiliki peran penting bagi wanita, terutama selama menstruasi, kehamilan, dan persalinan. Hormon ini diproduksi oleh ovarium dan plasenta pada wanita, sementara pada pria diproduksi oleh prostat. Hormon relaksin juga terdapat di dalam air mani.
Penggunaan Hormon Relaksin
Hormon relaksin berperan dalam beberapa aspek, yaitu:
1. Periode Menstruasi
Periode menstruasi terdiri dari dua fase, yaitu fase folikuler dan fase luteal. Pada fase folikuler, hormon-hormon seperti hormon pelepas gonadotropin, hormon perangsang folikel, estrogen, dan hormon luteinizing bekerja untuk mempersiapkan kehamilan.
Pada fase luteal, folikel kosong yang dikenal sebagai korpus luteum melepaskan progesteron dan relaksin. Keduanya bekerja untuk menebalkan lapisan rahim dan membantu menanamkan sel telur yang telah dibuahi.
2. Tahap Awal Kehamilan
Pada trimester pertama kehamilan, produksi hormon relaksin meningkat. Hormon ini berfungsi untuk membantu implantasi embrio, mencegah kontraksi rahim, dan mempersiapkan organ tubuh selama kehamilan.
Namun, hormon relaksin juga dapat menyebabkan gejala awal kehamilan seperti masalah pencernaan.
3. Masa Persalinan
Relaksin membantu kelancaran proses persalinan dengan melonggarkan ligamen, tulang, dan otot panggul. Hormon ini juga melunakkan serviks, melemaskan ligamen panggul, dan mendorong pecahnya selaput yang mengelilingi janin.
Komplikasi Hormon Relaksin
Efek samping dari hormon relaksin dapat berupa disfungsi simfisis pubis, yang menyebabkan nyeri panggul. Hormon ini juga dapat mengendurkan tulang belakang secara berlebihan pada beberapa kehamilan, menyebabkan ketidaknyamanan. Jika mengalami kondisi ini, segera konsultasikan dengan bidan atau dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
About The Author
