Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal Gynophobia, Ketakutan Berlebihan Pria pada Wanita

Myles Bannister

Jika Anda merasa sangat takut di sekitar wanita, mungkin Anda mengalami gynophobia! Fobia ini umumnya dialami oleh pria. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang gejala, penyebab, dan cara mengatasi fobia ini.

Apa itu Gynophobia?

Gynophobia adalah rasa takut berlebihan seorang pria terhadap wanita. Kondisi ini dapat digolongkan sebagai fobia spesifik menurut DSM-5 (Diagnostic Statistical Manual of Mental Disorder). Seperti fobia lainnya, kondisi ini bisa menimbulkan ketakutan atau kecemasan intens ketika berada di sekitar wanita.

Penderita fobia mungkin menyadari bahwa kecemasannya berlebihan. Meskipun demikian, mereka tetap merasa cemas dan panik meskipun memahami bahwa ketakutan tersebut tidak beralasan.

Tanda dan Gejala Gynophobia

Tanda dan gejala fobia ini bisa berbeda-beda antara individu satu dengan yang lain. Beberapa gejala yang mungkin muncul adalah:

  • Rasa takut yang hebat saat berada di dekat atau memikirkan wanita.
  • Menghindari kegiatan yang mungkin menyebabkan interaksi dengan wanita.
  • Kecemasan meningkat ketika semakin dekat dengan wanita atau dalam situasi di mana Anda mungkin harus berinteraksi dengan mereka.

Gynophobia juga bisa menyebabkan serangan panik, yang biasanya ditandai dengan beberapa gejala fisik berikut:

  • Berkeringat.
  • Sakit dada.
  • Kesulitan bernapas.
  • Mual atau sakit perut.
  • Jantung berdebar kencang (takikardia).
  • Pusing atau pingsan.

Jika gejala-gejala ini berlangsung lama dan cukup parah, dapat mengganggu keseharian. Meskipun gejala seringkali mulai muncul pada usia 10 tahun, fobia ini tetap dapat berlanjut di masa dewasa jika tidak ditangani dengan segera.

Penyebab Gynophobia

Penelitian menunjukkan bahwa disfungsi amigdala otak, pusat pemrosesan ketakutan, mungkin menjadi salah satu penyebab fobia ini. Misalnya, jika seorang pria mengalami pengalaman traumatis dengan wanita, disfungsi amigdala dapat menyebabkan ketakutan yang berlebihan ketika berada di dekat wanita.

Namun, perbedaan amigdala hanya merupakan faktor penyebab sebagian kecil dari fobia ini. Ada faktor lain yang dapat mempengaruhi timbulnya fobia, termasuk:

  • Mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
  • Pengaruh lingkungan dan budaya.

Namun, tidak semua pria harus mengalami pengalaman traumatis untuk mengembangkan fobia ini. Banyak orang tidak ingat kapan atau di mana fobia mereka dimulai.

Pada dasarnya, fobia dimulai sebagai ketakutan naluriah, seperti takut pada kegelapan. Namun, dengan kombinasi berbagai faktor, ketakutan tersebut tidak berkurang seiring waktu dan bahkan bisa berkembang menjadi rasa takut berlebihan terhadap sesuatu.

Faktor Risiko Gynophobia

Siapa pun berisiko mengembangkan fobia ini, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya, antara lain:

  • Genetika. Kemungkinan seseorang mengembangkan fobia meningkat jika memiliki saudara dengan gangguan kecemasan atau fobia lainnya.
  • Temperamen. Kecondongan terhadap neurotisisme atau perilaku penghambat lingkungan keluarga.
  • Perlindungan berlebihan. Orang tua yang memberikan perlindungan berlebihan terhadap anak.
  • Trauma psikologis. Trauma psikologis terjadi ketika ada situasi stres yang kuat dan berdampak pada ingatan, seperti mengalami pelecehan atau pengabaian saat masih kecil.
  • Usia. Anak-anak lebih rentan mengembangkan fobia, biasanya pada usia 10 tahun.

Diagnosis Gynophobia

Takut berlebihan terhadap wanita biasanya tidak muncul sendirinya dan mungkin mengindikasikan masalah mental, kepribadian, atau psikiatri yang lebih luas.

Sementara fobia tidak termasuk dalam DSM-5 dan tidak dianggap sebagai gangguan terpisah yang dapat didiagnosis, gejalanya dapat memenuhi kriteria diagnostik untuk fobia tertentu, termasuk:

  • Takut yang tidak masuk akal dan berlebihan.
  • Menghindari objek atau situasi yang menakutkan dengan sangat ekstrem.
  • Dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan kemampuan untuk berfungsi.
  • Respon kecemasan yang langsung terhadap sumber ketakutan (dalam hal ini, wanita).

Diagnosis juga memerlukan keberadaan gejala fobia selama setidaknya enam bulan dan tidak disebabkan oleh kondisi lain.

Cara Mengatasi Gynophobia

Tidak ada perawatan yang secara khusus ditujukan untuk fobia ini. Namun, terdapat perawatan yang dapat membantu mengatasi gejala gynophobia, termasuk terapi dan pengobatan.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi gynophobia:

1. Terapi Eksposur

Jenis terapi ini bertujuan untuk secara bertahap dan berulang kali menghadapi ketakutan pada wanita. Terapi ini kadang-kadang disebut terapi desensitisasi. Terapis akan membantu Anda mengembangkan strategi untuk mengurangi kecemasan terhadap gynophobia.

Terapi ini mungkin dimulai dengan hanya memikirkan wanita. Setelah cukup nyaman mengelola tingkat ketakutan ini, Anda kemudian dapat melanjutkan untuk melihat gambar wanita atau melakukan percakapan dengan wanita. Tujuan terapi ini adalah untuk mengendalikan rasa takut daripada dikuasai olehnya.

2. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Cognitive behavioral therapy (CBT) adalah bentuk terapi yang melibatkan identifikasi dan pemahaman terhadap pola pikir yang tidak rasional.

Dalam hal gynophobia, terapi ini akan melibatkan diskusi tentang apa yang dianggap sebagai ancaman dari wanita. Terapis akan membantu Anda mempelajari kekhawatiran yang Anda miliki, tidak peduli seberapa irasional terdengar atau terasa.

Terapis akan membantu menemukan cara untuk mengatasi kecemasan tersebut dan membantu Anda mengembangkan kebiasaan baru serta mekanisme penanganan yang dapat mengurangi efek fobia dalam kehidupan sehari-hari.

3. Terapi Eksposur

Terapi eksposur sering dianggap sebagai bagian dari CBT atau dapat menjadi terapi tersendiri. Selama terapi eksposur, Anda akan diminta untuk menghadapi ketakutan Anda terhadap wanita dengan bertahap.

Terapi ini dapat melibatkan duduk di ruang yang sama dengan pasangan sepatu wanita atau mendengarkan rekaman suara wanita.

Tujuannya adalah untuk membantu membangun toleransi terhadap apa yang mengganggu Anda dengan cara yang sama seperti membangun toleransi terhadap makanan baru yang tidak biasa.

Kecepatan melalui terapi eksposur akan tergantung pada tingkat keparahan gynophobia dan seberapa banyak tekanan yang Anda alami akibatnya.

4. Obat-obatan

Gynophobia tidak hanya melibatkan rasa takut berlebihan ketika berhadapan dengan wanita. Gejala yang dialami juga bisa menyebabkan masalah fisik, seperti serangan panik.

Untuk mengurangi beberapa gejala yang signifikan dan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, Anda mungkin akan diberi resep obat-obatan berikut:

  • Antidepresan
  • Obat penenang
  • Obat antianxiety

Karena obat-obatan ini hanya meredakan gejala, biasanya digunakan dalam kombinasi dengan terapi bicara.

Komplikasi Gynophobia

Gynophobia mungkin terlihat sebagai masalah sepele, tetapi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menghambat kehidupan normal.

Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat gynophobia adalah:

  • Isolasi sosial. Seseorang dengan fobia ini mungkin menghindari situasi sosial di mana ada wanita, dan tidak mencari perawatan medis karena alasan yang sama.
  • Depresi. Frustrasi dan isolasi yang terkait dengan gynophobia dapat menyebabkan timbulnya depresi.
  • Penyalahgunaan zat. Orang dengan gejala fobia ini mungkin mulai menggunakan obat-obatan atau zat berbahaya lainnya untuk mengatasi kecemasan.

Apakah Gynophobia Dapat Dicegah?

Tidak ada cara untuk mencegah fobia ini. Namun, mencari bantuan profesional segera setelah mengalami pengalaman traumatis atau tanda-tanda awal kecemasan dapat membantu mencegah ketakutan yang berlanjut menjadi fobia.

Semakin cepat mendapatkan perawatan profesional, semakin besar peluang untuk berhasil mengatasi fobia.

Peran orang tua juga dapat membantu mencegah penularan fobia pada anak mereka dengan mempelajari teknik efektif dalam mengelola stres dengan cara yang sehat.

Dengan mempelajari cara mengatasi stres, ini juga dapat mengajarkan anak cara menghadapi situasi yang memicu kecemasan.

Itulah penjelasan lengkap tentang gynophobia. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

Referensi

  1. Cherry, Kendra. 2021. Gynophobia: The Fear of Women. https://www.verywellmind.com/gynophobia-the-fear-of-women-4692335. (Diakses pada 21 Juni 2022)
  2. Cirino, Erica. 2018. Gynophobia: What You Should Know. https://www.healthline.com/health/mental-health/gynophobia. (Diakses pada 21 Juni 2022)
  3. Gillette, Hope. 2021. Gynophobia: Mental Illness or Misogyny?. https://psychcentral.com/anxiety/gynophobia#what-is-gynophobia. (Diakses pada 21 Juni 2022)
  4. Lewis, Sarah. 2020. Gynophobia (Fear of Women). https://www.healthgrades.com/right-care/anxiety-disorders/gynophobia-fear-of-women#treatments. (Diakses pada 21 Juni 2022)

About The Author

Makanan yang Aman Dikonsumsi Saat Diare

Penyebab Keringat Berlebih saat Hamil dan Penanganannya