Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal Fad Diet dan Pengaruhnya pada Kesehatan

Myles Bannister

Fad diet adalah metode diet populer yang dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat. Namun, apakah diet ini aman bagi kesehatan? Mari kita lihat penjelasan lengkapnya.

Apa itu Fad Diet?

Fad diet adalah cara diet yang dapat menurunkan berat badan dengan cepat tanpa olahraga dan tanpa bukti ilmiah. Diet ini mengurangi atau menghilangkan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan, seperti protein dan karbohidrat.

Diet ini hanya direkomendasikan untuk jangka waktu pendek. Jika dilakukan dalam waktu yang lama, diet ini dapat membahayakan kesehatan karena tidak memberikan nutrisi yang seimbang.

Meskipun diet ini dapat membuat tubuh cepat langsing, berat badan yang hilang biasanya cepat kembali setelah diet dihentikan. Ini karena diet fad tidak mendorong perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk menjaga berat badan. Karenanya, diet ini tidak berkelanjutan.

Jenis Fad Diet

Fad diet terdiri dari beberapa jenis berdasarkan perubahan pola makan yang membatasi nutrisi tertentu dalam makanan.

Berikut ini adalah beberapa jenis diet fad yang populer:

1. Diet Atkins

Pada fase ini, tubuh mulai mengubah lemak menjadi senyawa yang disebut keton dan menggunakan mereka sebagai sumber energi.

Setelah mencapai penurunan berat badan yang diinginkan, diet Atkins menganjurkan untuk secara bertahap kembali mengonsumsi karbohidrat sehat untuk menurunkan dan menjaga berat badan.

2. South Beach Diet

Seperti diet Atkins, diet yang dipopulerkan oleh Dr. Arthur Agatston ini juga membatasi atau mengurangi karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak tak jenuh (lemak baik), serta tinggi protein dalam menu harian.

Yang membedakan diet ini dengan diet Atkins adalah bahwa South Beach Diet tidak hanya bertujuan menurunkan berat badan, tetapi juga bertujuan menjaga kesehatan jantung.

3. Diet Ketogenik

Diet ketogenik atau keto adalah diet yang sangat efektif untuk menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes. Mereka yang menjalani diet keto harus membatasi atau menghilangkan karbohidrat dari menu makanan sehari-hari.

Diet keto bekerja dengan menurunkan kadar insulin dan mengubah sumber energi utama dari gula menjadi keton. Keton merupakan senyawa yang terbuat dari lemak, dan otak serta organ lain dapat membakar keton sebagai sumber energi.

Ketika tubuh tidak memiliki karbohidrat sebagai sumber energi dan beralih ke keton, tubuh mengalami ketosis (penumpukan keton dalam darah).

4. Diet Dukan

Diet Dukan adalah pola makan yang tinggi protein dan rendah karbohidrat dalam menu harian. Dengan membatasi karbohidrat, diet ini mendorong tubuh untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi. Diet ini diyakini bisa menurunkan berat badan dengan cepat tanpa membuat lapar dalam jumlah besar.

Tidak seperti diet lainnya, diet Dukan mengizinkan makan dalam porsi yang cukup besar. Diet ini fokus pada makanan alami dan didukung dengan aktivitas fisik harian.

5. Diet Paleo

Diet paleo merupakan diet yang mengadopsi pola makan zaman paleolitikum. Pola makan dalam diet ini melibatkan pembatasan produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Polapolap yang digunakan dalam diet paleo adalah pola makan seimbang dan sehat yang menghindari makanan olahan dan mendorong konsumsi makanan utuh dari sumber nabati dan hewani.

Penelitian menunjukkan bahwa diet ini dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

6. Diet Vegan

Diet vegan adalah diet penurunan berat badan yang hanya melibatkan konsumsi makanan dari tumbuhan, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Selain menghindari makanan dari hewan, jenis diet ini juga menganut gaya hidup vegan dengan menghindari menggunakan pakaian, sabun, dan produk lain yang menggunakan bagian tubuh hewan (misalnya bulu atau kulit hewan).

7. Diet Zona

Diet Zona adalah cara menurunkan berat badan dengan mengatur rasio pola makan harian. Pola makan ini mengatur bahwa asupan kalori harus terdiri dari 30% protein rendah lemak, 30% lemak sehat, dan 40% karbohidrat tinggi serat.

Karbohidrat yang dikonsumsi harus memiliki indeks glikemik (IG) rendah agar diet ini efektif. Hal ini membantu tubuh melepaskan gula secara perlahan ke dalam darah, sehingga mencegah rasa lapar lebih lama.

8. Diet 5:2

Diet 5:2 juga diklaim sebagai program penurunan berat badan yang efektif. Metode diet 5:2 juga dikenal sebagai intermittent fasting, yang melibatkan mengatur pola makan normal selama 5 hari pada satu minggu, dan membatasi asupan kalori menjadi 500 kalori selama 2 hari di minggu itu.

Apakah Fad Diet Aman?

Keamanan diet ini dalam jangka panjang belum diketahui. Namun, mengikuti diet fad berisiko berkurangnya asupan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh. Karenanya, diet ini tidak cocok untuk sebagian orang.

Diet ini mungkin efektif pada anak-anak, remaja, atlet, dan orang-orang yang sangat aktif. Namun, bagi penderita diabetes, wanita hamil, dan orang dengan riwayat gangguan makan, diet ini tidak disarankan.

Mengurangi nutrisi tertentu secara drastis dapat menyebabkan berbagai efek samping, termasuk kelelahan, lemah, pusing, perubahan suasana hati, stres, kecemasan, gangguan hormon, penurunan metabolisme, rasa lapar yang berlebihan, dan sembelit.

Referensi

  1. Anonim. 2020. Fad Diets. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9476-fad-diets. (Diakses pada 19 Maret 2021)
  2. Anonim. Fad diets. Are they safe? https://www.phillipmedicalcentre.com.au/articles/physio/fad-diets-are-they-safe. (Diakses pada 19 Maret 2021)
  3. Levy, Jillian. 2017. Dangers of Fad Diets. https://draxe.com/nutrition/fad-diets. (Diaskes pada 19 Maret 2021)
  4. Spritzler, Franziska. 2017. 8 “Fad” Diets That Actually Work. https://www.healthline.com/nutrition/8-fad-diets-that-work. (Diaskes pada 19 Maret 2021)

About The Author

Kenali Perawatan Estetik Gigi yang Bikin Senyuman Menarik

Manfaat Kacang Polong untuk Penderita Diabetes