Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal Dampak Baik dan Buruk Sexting dalam Hubungan

Myles Bannister

Sexting adalah mengirim pesan singkat atau gambar kepada orang lain dengan muatan seksual. Sexting memiliki sisi negatif dan positif. Lebih lanjut simak ulasannya di bawah ini!

Apa itu Sexting?

Sexting adalah berbagi pesan, foto, atau video seksual melalui telepon, email, atau media sosial. Misal, teks, gambar, atau video yang dikirim disertai dengan godaan atau rayuan yang mengandung unsur menggoda.

Meskipun melakukan sexting tidak menimbulkan risiko kehamilan atau infeksi menular seksual (IMS), perilaku ini tetap memiliki dampak serius pada kesejahteraan mental.

Berbagai perangkat elektronik dan media sosial memudahkan dan memperkuat penyebaran materi seksual.

Hanya dengan sekali klik, sebuah foto bisa tersebar luas kepada banyak orang. Konten yang disebarkan akan tetap ada selamanya di internet dan tidak dapat dihapus secara permanen.

Dampak Negatif Sexting dalam Hubungan

Berbagi foto atau video pornografi atau pesan pornografi melalui telepon atau email dapat memiliki dampak buruk. Berikut adalah beberapa dampak negatif sexting yang menjadi masalah:

1. Pesan dan Gambar Sexting Sulit Dihilangkan

Remaja seringkali percaya bahwa foto yang dikirimkan melalui pesan teks, email, atau media sosial hanya dapat dilihat oleh penerima. Namun, begitu foto tersebut dikirim, kontrol atas foto sepenuhnya berada di luar kendali remaja. Foto atau video dapat diunduh, disalin, diteruskan ke orang lain, atau dipublikasikan kembali.

Bahkan gambar yang dibagikan melalui media sosial tidak bebas risiko. Ada banyak alat yang memungkinkan predator menyimpan gambar sebelum aplikasi menghapusnya.

Dampak yang mengerikan dari sexting adalah merusak kehidupan remaja dengan foto-foto erotis yang tersebar melalui media sosial.

2. Pemerasan

Ketika anak mengirimkan foto telanjang atau bugil, ada kemungkinan anak tersebut akan diperas di kemudian hari. Banyak kasus di mana penerima foto berulang kali mengancam akan mempublikasikan foto tersebut.

Untuk menjaga reputasinya, banyak anak yang diancam mencoba memberikan uang kepada predator.

Mungkin korban terlalu malu untuk meminta bantuan pada keluarga dan memutuskan untuk menanganinya sendiri. Jika masalah ini semakin serius, banyak anak yang mengalami dampak psikologis yang parah, bahkan melakukan bunuh diri atau tindakan kriminal untuk mendapatkan uang.

3. Menimbulkan Perundungan

Ketika foto sexting tersebar di dunia maya, anak kehilangan kendali atas foto tersebut. Orang lain dapat membagikannya, menduplikasinya, atau menggunakannya untuk membully anak tersebut.

Perundungan atau pelecehan seksual seperti meremehkan dan mengutuk perempuan dan anak-anak atas perilaku yang menyalahi norma sosial adalah contoh yang mungkin terjadi.

Penyerang menggunakan pesan sexting dan gambar untuk menindas, mencemarkan nama baik, dan merusak kinerja anak di sekolah serta hubungannya dengan teman-teman.

Lebih buruk lagi, predator lain mungkin menggunakan gambar sexting untuk menyamar sebagai anak tersebut.

4. Konsekuensi Hukum

Dampak negatif sexting pada anak bisa berlangsung lama. Konten pornografi yang dikirim atau diterima anak dapat beredar di dunia maya dan kehidupan nyata dalam jangka waktu yang lama, yang dapat berdampak serius pada kesehatan mental.

Jika korban atau salah satu pihak memutuskan untuk mengajukan gugatan hukum, semua pihak yang terlibat, termasuk penerima dan penyimpan gambar atau pesan pornografi, dapat dijerat kasus pornografi anak. Dalam kasus terburuk, anak dapat dianggap sebagai pelanggar seks seumur hidup.

Sebagian besar pesan sexting atau pornografi dianggap sebagai pelecehan anak. Ini dapat memberikan kerugian bagi anak yang terlibat dalam sexting.

5. Efek Psikologis

Mengirimkan pornografi memiliki dampak psikologis negatif pada anak, terutama jika mereka merasa terpaksa untuk berbagi dan merasa malu atas tindakan tersebut. Jika foto-foto tersebut dibagikan kepada orang lain, apakah itu mengirimkan pesan seks atau bukan, dapat menimbulkan rasa malu yang lebih besar.

Reputasi sosial anak yang penting selama masa remaja dapat terpuruk secara permanen. Anak dapat menjadi korban penindasan daring.

Rasa malu dan reputasi yang rusak dapat membuat anak menarik diri dari keluarga dan teman-teman, tidak berbagi situasinya, atau meminta bantuan.

6. Reputasi Hancur

Mengirimkan pornografi kepada orang lain bukanlah contoh perilaku yang baik, terlepas dari seriusnya hubungan tersebut. Gambar tersebut dapat merusak atau menghancurkan reputasi seseorang.

Misalnya, orang yang menerima foto dapat menipu tentang gambar tersebut dan menunjukkannya kepada orang lain, atau membagikannya setelah putus cinta, yang dapat memalukan.

Ini juga dapat menyebabkan penindasan dan penghinaan. Orang dapat mengomentari anak Anda berdasarkan foto yang mereka lihat. Gambar-gambar ini bahkan dapat merusak reputasi anak secara daring.

Manfaat Sexting untuk Pasangan

Meskipun dapat memiliki dampak negatif pada individu yang masih melajang, sexting dapat memberikan manfaat positif pada pasangan yang sudah menikah. Sexting dalam hubungan menikah dapat memberikan manfaat berikut:

  • Meningkatkan keintiman. Sexting secara signifikan meningkatkan keintiman emosional maupun seksual. Melalui sexting, pasangan dapat secara bebas mengungkapkan apa yang mereka inginkan.
  • Merangsang pasangan sebelum berhubungan intim. Rangsangan ini membuat pasangan lebih bergairah saat berhubungan intim.
  • Mengurangi risiko perselingkuhan. Pasangan yang terlibat dalam sexting memiliki koneksi emosional yang lebih kuat dan menghindari perselingkuhan dengan orang lain.
  • Membantu pasangan dalam hubungan jarak jauh untuk memuaskan hasrat. Ketika suami atau istri berada di luar kota, sexting membantu mereka memuaskan hasrat tanpa merasa kesepian karena jarak yang memisahkan.
  • Memberikan kejutan yang menyenangkan. Misalnya, mengirimkan foto seksi kepada pasangan. Secara umum, sexting tidak memiliki dampak buruk pada hubungan. Aktivitas ini justru meningkatkan keintiman asalkan dilakukan dengan pasangan yang sah.

Jika Anda mengalami sexting yang negatif, jangan ragu untuk berbagi dengan orang terdekat Anda to avoid unwanted consequences. Semoga informasi ini bermanfaat, Teman Sehat!

Referensi

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Apakah sexting boleh dilakukan oleh remaja?. https://centerstone.org/teen/media/sexting/ (Diakses pada 28 November 2023)
  2. Gordon, Sherri. 2020. 6 Hal yang Harus Diketahui Remaja tentang Sexting. https://www.verywellfamily.com/things-teens-do-not-know-about-sexting-but-should-460654 (Diakses pada 28 November 2023)
  3. Nguyen, Quinn. Tanpa Tahun. 9 dampak negatif sexting pada anak anda. https://cyberpurify.com/knowledge/negative-effects-of-sexting/ (Diakses pada 28 November 2023)

About The Author

6 Penyebab Nyeri Tulang Rusuk dan Cara Mengatasinya

10 Pantangan Sakit Campak yang Harus Dihindari (Anak & Dewasa)