Banyak orang mengeluhkan perut mulas saat suhu udara dingin seperti musim hujan. Apakah suhu dingin memicu gangguan pencernaan?
Kaitan Antara Suhu Dingin dengan Perut Mulas
Terpapar suhu dingin dapat berdampak pada kesehatan, seperti peningkatan frekuensi buang air kecil, menggigil, dan gangguan pencernaan. Beberapa orang juga mengalami sembelit akibat suhu dingin ini.
Suhu dingin dapat memperlambat laju pencernaan. Efek ini tidak selalu dirasakan oleh setiap orang.
Suhu dingin juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko serangan bakteri Yersinia yang menyebabkan yersiniosis. Bakteri ini dapat ditemukan pada makanan terkontaminasi. Gejalanya meliputi diare, nyeri perut, demam, dan ruam-ruam.
Suhu dingin juga mempengaruhi kondisi psikologis, membuat kita kurang terpapar sinar matahari, yang menyebabkan kekurangan vitamin D dan serotonin, hormon yang memengaruhi suasana hati.
Stres juga dapat mempengaruhi pola makan sehingga meningkatkan risiko perut mulas saat cuaca dingin.
Mencegah Gangguan Pencernaan Saat Suhu Sedang Dingin
Mengubah cara makan menjadi lebih perlahan, mengonsumsi makanan dengan porsi lebih kecil namun frekuensinya lebih banyak, dan mencukupi asupan cairan tubuh dapat mencegah gangguan pencernaan saat cuaca dingin.
Menutup atau menempatkan makanan dengan baik dan menghindari makanan yang berpotensi memicu gangguan pencernaan juga dianjurkan.
Mengelola stres dengan baik dapat menghindari efek buruk pada saluran pencernaan.
Mengatasi Perut Mulas
Beberapa cara alami untuk mengatasi perut mulas adalah mengonsumsi minuman jahe hangat, teh chamomile, yoghurt dengan kandungan probiotik, dan mengompres perut dengan air hangat.
Sumber:
- Word, Bonnie. 2012. Cold weather and diarrhea: Don’t forget yersiniosis. mdedge.com/pediatrics/article/56831/gastroenterology/cold-weather-and-diarrhea-dont-forget-yersiniosis. (Diakses pada 27 Desember 2019).
About The Author
