Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengapa Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Tidur Terlentang?

Myles Bannister

Salah satu keluhan umum ibu hamil adalah ketidaknyamanan saat tidur, terutama saat perut semakin membesar. Untuk mengatasi hal ini, ibu hamil perlu mengubah posisi tidur. Namun, ada beberapa posisi tidur yang dianggap tidak baik dan dapat mempengaruhi kondisi janin di dalam kandungan, salah satunya adalah tidur terlentang.

Lantas, mengapa tidur terlentang tidak dianjurkan bagi ibu hamil?

Bolehkah Ibu Hamil Tidur Terlentang?

Saat hamil, normal bagi ibu hamil untuk mencari posisi tidur yang terbaik agar merasa aman dan nyaman.

Tidur terlentang mungkin terasa nyaman karena tidak ada gangguan dengan perut yang membesar. Namun, beberapa ahli kesehatan berpendapat bahwa ibu hamil sebaiknya menghindari tidur terlentang. Lalu, apakah ibu hamil boleh tidur terlentang?

Tidur terlentang saat hamil sebenarnya boleh, tetapi tidak dalam waktu yang terlalu lama atau ketika usia kehamilan masih awal (trimester pertama). Ketika usia kehamilan semakin bertambah, ukuran rahim juga akan semakin membesar. Tidur terlentang saat usia kehamilan mencapai 3 bulan ke atas dapat menyebabkan tekanan pada usus dan pembuluh darah besar di dalam perut akibat beban dari rahim yang berisi janin.

Kondisi ini juga dapat mempengaruhi aliran darah ke rahim, sehingga pasokan oksigen untuk janin menjadi terbatas. Selain itu, tidur terlentang juga dapat menyebabkan beberapa keluhan pada ibu hamil, seperti:

  • Sakit punggung
  • Sesak napas atau napas berat
  • Pusing
  • Gangguan pencernaan
  • Penurunan tekanan darah

Tidur terlentang saat hamil juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Namun, hal ini perlu diteliti lebih lanjut karena ada banyak faktor lain yang dapat menyebabkan kelahiran prematur, seperti komplikasi kehamilan dan pola hidup yang tidak sehat (merokok dan mengonsumsi alkohol) saat hamil.

Bahaya lain dari tidur terlentang saat hamil adalah risiko bayi menjadi kurang aktif dan mengalami perubahan dalam pola detak jantung. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen.

Efek buruk dari tidur terlentang umumnya tidak terjadi secara langsung hanya karena ibu hamil tidak sengaja tidur dalam posisi tersebut selama 1-2 jam. Ibu hamil juga tidak perlu khawatir berlebihan jika tidak sengaja tidur terlentang, karena biasanya akan terbangun oleh gerakan janin di dalam perut dan secara refleks dapat mengubah posisi tidur.

Meski demikian, sebaiknya ibu hamil menghindari tidur terlentang, terutama saat perut sudah membesar, untuk menghindari keluhan-keluhan yang telah disebutkan sebelumnya.

Posisi Tidur yang Direkomendasikan untuk Ibu Hamil

Dokter mungkin akan merekomendasikan ibu hamil tidur dalam posisi miring ke kiri. Posisi ini dianggap paling nyaman dan baik bagi ibu hamil, karena tidak ada tekanan oleh janin pada pembuluh darah besar di dalam perut. Hal ini membuat kerja jantung menjadi lebih ringan dan aliran darah ke organ penting seperti rahim, hati, dan ginjal menjadi lebih lancar.

Posisi tidur ke kiri juga diketahui dapat meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta dan janin.

Selain menghindari tidur terlentang, ibu hamil juga perlu menghindari tidur tengkurap. Posisi ini dapat menekan pembuluh darah dan janin serta tidak nyaman bagi payudara.

Susah tidur baik saat hamil muda maupun hamil tua adalah hal yang normal. Untuk mengatasi hal ini, ibu hamil dapat menggunakan bantal sebagai penyangga perut, lutut, dan punggung. Jika sudah tidur dalam posisi menghadap ke kiri namun mulai merasa tidak nyaman, cobalah miringkan ke kanan untuk sementara waktu.

Jika ibu hamil terbiasa tidur terlentang dan merasa kesulitan tidur dalam posisi lain, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mencari solusi terbaik. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

About The Author

Sakit Kepala Sinus: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

7 Cara Mencegah Agar Remaja Tidak Terjerat Narkoba