Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Membedakan Memar dan Darah Beku

Myles Bannister

Ketika tubuh terbentur oleh benda tumpul, kulit bisa mengalami memar. Memar umumnya hilang dengan sendirinya, tapi jika mengarah pada darah beku, harus diwaspadai. Lantas, apa perbedaan antara memar dan darah beku? Temukan jawabannya di sini!

Apa Itu Memar?

Sebelum mengetahui perbedaannya, kita harus paham terlebih dahulu tentang apa itu memar dan darah beku.

Memar terjadi ketika pembuluh darah kecil yang disebut kapiler pecah, sehingga darah terperangkap di bawah permukaan kulit.

Jika memar terjadi di bawah kulit atau dalam otot, ini disebut sebagai memar subkutan. Jenis memar ini paling umum terjadi. Sedangkan jika terjadi di tulang, memarnya disebut periosteal.

Memar bisa terasa sedikit sakit, sangat sakit, atau pada beberapa kasus, tidak terasa sama sekali. Kulit juga akan mengalami perubahan warna menjadi keunguan atau kehitaman.

Setelah sembuh, warna memar akan berubah menjadi kemerahan, kehijauan, atau kuning sebelum benar-benar hilang.

Apa Itu Darah Beku?

Seperti memar, darah beku adalah kondisi di mana pembuluh darah rusak akibat cedera, benturan, atau kelebihan lipid dalam darah. Kondisi ini juga dikenal sebagai hematoma.

Saat terluka, trombosit dan protein dalam darah akan berhenti perdarahan dan membentuk gumpalan. Proses ini disebut koagulasi.

Sometimes, gumpalan ini bisa hilang dengan sendirinya, tetapi kadang-kadang tidak. Jika gumpalan tidak hilang secara alami, masalah jangka panjang dapat terjadi. Hal ini dikenal sebagai hiperkoagulasi.

Jika mengalami darah beku, segera periksakan kondisi Anda ke dokter.

Perbedaan Memar dan Darah Beku

Perbedaan memar dan darah beku terlihat dari gejala, penyebab, faktor risiko, dan penanganan. Berikut penjelasannya:

1. Gejala

Gejala kedua kondisi ini bisa mirip, tapi gejala darah beku bisa lebih parah.

Gejala Memar

Gejala memar biasanya meliputi:

  • Perubahan warna kulit
  • Nyeri saat disentuh
  • Nyeri memudar saat warna memudar

Gejala Darah Beku

Darah beku tidak memiliki pola yang jelas selama penyembuhannya. Gejala yang terjadi bisa bervariasi tergantung pada area tubuh atau jaringan yang terkena.

Beberapa gejala darah beku meliputi:

  • Perubahan warna kulit
  • Pembengkakan
  • Kulit terasa tidak nyaman saat disentuh
  • Nyeri lokal

2. Penyebab

Perbedaan memar dan darah beku juga terlihat dari penyebabnya. Meskipun keduanya terjadi akibat kerusakan pembuluh darah, penyebabnya berbeda.

Penyebab Memar

Memar biasanya terjadi setelah cedera akibat kontak dengan benda, terjatuh, atau patah tulang. Cedera ini bisa menyebabkan pecahnya kapiler di kulit.

Penyebab Darah Beku

Pembekuan darah adalah proses alami yang terjadi sebagai bagian dari penyembuhan setelah cedera.

Kerusakan pada suatu area dapat menyebabkan pembekuan darah dan pembentukan gumpalan di sekitar luka. Ini membantu menghentikan perdarahan.

Selain cedera, darah juga dapat membeku tanpa penyebab yang jelas.

3. Faktor Risiko

Perbedaan memar dan darah beku juga terlihat dari faktor risikonya. Berikut penjelasannya:

Faktor Risiko Memar

Ada beberapa orang yang lebih berisiko mengalami memar, yaitu:

  • Orang yang menggunakan obat pengencer darah seperti warfarin
  • Orang yang menggunakan obat pereda nyeri seperti aspirin atau ibuprofen
  • Orang yang mengalami gangguan perdarahan
  • Orang yang terbentur permukaan keras
  • Orang yang memiliki kulit tipis dan rapuh karena usia
  • Orang yang kekurangan vitamin C

Faktor Risiko Darah Beku

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko darah beku, yaitu:

  • Faktor gaya hidup seperti kegemukan, merokok, atau hamil
  • Faktor keturunan seperti riwayat pembekuan darah sebelum usia 40 tahun, keluarga dengan riwayat darah beku, atau keguguran berulang

4. Penanganan

Perbedaan memar dan darah beku juga terlihat dari penanganannya.

Cara Menangani Memar

Untuk memar, dokter biasanya tidak memberikan perawatan khusus. Namun, mungkin direkomendasikan menggunakan pengobatan rumahan seperti kompres dingin dan kompres hangat. Obat pereda nyeri seperti aspirin juga dapat membantu meredakan nyeri.

Cara Menangani Darah Beku

Jika mengalami darah beku, dokter akan meresepkan obat untuk mengobati penggumpalan tersebut. Biasanya, obat pengencer darah seperti heparin digunakan selama minggu pertama perawatan. Setelah itu, obat oral seperti warfarin akan diminum selama tiga hingga enam bulan.

Itulah penjelasan mengenai perbedaan memar dan darah beku. Jika mengalami cedera parah, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Semoga bermanfaat!

About The Author

11 Penyakit Tropis yang Perlu Diwaspadai

Manfaat dan Kisaran Harga Laser Wajah