Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

MCHC: Nilai Normal, Cara Hitung, dan Kondisi Tidak Normal

Myles Bannister

Artikel ini akan membahas berapakah nilai normal MCHC dan apa arti nilai MCHC yang tinggi atau rendah. Simak penjelasan mengenai MCHC berikut!

Apa itu MCHC?

MCHC adalah singkatan dari Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration, yaitu perhitungan konsentrasi rata-rata hemoglobin per unit volume eritrosit.

Suatu nilai MCHC dikatakan tinggi jika nilai rata-rata Hb tinggi atau nilai rata-rata volume eritrosit kecil. Dan sebaliknya, nilai MCHC dikatakan rendah jika nilai rata-rata Hb rendah atau nilai rata-rata volume eritrosit tinggi.

MCHC juga dikenal dengan istilah KHER (Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata) atau KHKR (Konsentrasi Hemoglobin Korpuskular Rata-Rata). Istilah eritrosit juga bisa diganti dengan korpuskular.

Nilai normal MCHC

Nilai MCHC yang diukur dalam persentase atau gram per desiliter (gr/dL) biasanya dalam kisaran 34 ± 2 gr/dL. Namun, nilai normal MCHC dapat bervariasi tergantung usia.

Berikut adalah nilai normal MCHC berdasarkan usia:

  1. Bayi baru lahir: 31-35%
  2. Anak usia 1,5-3 tahun: 26-34%
  3. Anak usia 5-10 tahun: 32-36%
  4. Dewasa: 32-36%

Namun, nilai MCHC yang dalam batas normal tidak selalu mencerminkan kondisi sel eritrosit yang sehat. Hal ini juga dipengaruhi oleh nilai MCV dan MCH. Sebagai contoh, pada penyakit Anemia defisiensi B12, nilai MCHC dapat tetap normal meskipun nilai MCH dan MCV tinggi.

Cara menghitung MCHC

MCHC dapat dihitung menggunakan dua cara. Ada rumus menghitung MCHC yang membutuhkan nilai hemoglobin dan hematokrit. Ada pula cara menghitung MCHC dengan menggunakan nilai MCH dan MCV.

Berikut adalah rumus menghitung MCHC:

MCHC = (Hemoglobin : Hematokrit) x 100%

MCHC = (MCH : MCV) x 100%

Kondisi tidak normal pada nilai MCHC

Nilai MCHC yang lebih tinggi atau rendah dari nilai normal memiliki arti tertentu yang membantu praktisi mendiagnosis kondisi tertentu pada pasien.

1. MCHC Tinggi

Suatu nilai MCHC dikatakan tinggi jika nilai rata-rata Hb tinggi atau nilai rata-rata volume eritrosit kecil.

Sferositosis adalah salah satu jenis anemia hemolitik yang juga diindikasikan dengan nilai MCHC yang tinggi. Namun, sferositosis ini berbeda dengan anemia pernisiosa.

2. MCHC Rendah

MCHC juga dapat mengalami penurunan jika nilai rata-rata Hb rendah atau nilai rata-rata volume eritrosit tinggi. Ada suatu kondisi medis yang diindikasikan dengan MCHC rendah, yaitu:

Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang diindikasikan dengan MCHC tinggi. Kekurangan zat besi menyebabkan konsentrasi hemoglobin meningkat di dalam sel darah merah.

Cara memperbaiki nilai MCHC menjadi normal

Tubuh yang sehat memerlukan nilai MCHC yang normal. Jika nilai MCHC rendah atau tinggi, maka Anda perlu tindakan medis sesuai dengan masalah yang ada.

Misalnya, jika nilai MCHC tinggi disebabkan oleh kekurangan zat besi, maka Anda harus meningkatkan asupan zat besi. Ini bisa dilakukan dengan menjalani pola makan sehat atau mengonsumsi suplemen zat besi.

Jenis pemeriksaan sel darah merah selain MCHC

Pemeriksaan kondisi sel darah merah tidak hanya melibatkan nilai MCHC. Selain itu, ada juga pemeriksaan MCV dan MCH yang berguna untuk mengetahui kondisi eritrosit.

MCV (Mean Corpuscular Volume) adalah perhitungan untuk mengukur jumlah volume rata-rata sel darah merah, sedangkan MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) adalah perhitungan untuk mengukur jumlah rata-rata hemoglobin dalam setiap sel darah merah.

Selain MCHC, MCV, dan MCH, ada juga pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kondisi sel darah merah menggunakan nilai RDW (Red cell distribution width).

RDW adalah perhitungan untuk mengetahui variasi ukuran sel darah merah. Jadi, ada empat perhitungan yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan normal atau tidaknya sel darah merah.

Informasi ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra

  1. LabTestsOnline: Complete Blood Count (CBC). https://labtestsonline.org/tests/complete-blood-count-cbc
  2. Kemenkes. 2011. PEDOMAN INTERPRETASI DATA KLINIK. https://www.researchgate.net/publication/303523819_Pedoman_Interpretasi_Data_Klinik [diakses pada 21 Maret 2019]
  3. Undip: Tinjauan Pustaka (Anemia). http://eprints.undip.ac.id/43853/3/Elsa_G2A009017_BAB_2.pdf [diakses pada 21 Maret 2019]
  4. Muhammad Rizqhan. 2014. Hubungan Indeks Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin Terhadap Lokasi Tumor Pada Pasien Kanker Kolorektal. Semarang: Universitas Diponegoro. https://media.neliti.com/media/publications/105603-ID-hubungan-indeks-eritrosit-dan-kadar-hemo.pdf [diakses pada 21 Maret 2019]
  5. Unimus: Tinjauan Pustaka (Eritrosit). http://repository.unimus.ac.id/466/3/FILE BAB II.pdf [diakses pada 21 Maret 2019]

About The Author

Bolehkah Melakukan Diet Intermittent Fasting saat Hamil?

Croup: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll