Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mata Juling: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Mata juling atau strabismus adalah kondisi yang ditandai ketidaknormalan letak mata yang satu dibandingkan dengan yang lainnya. Selain mengakibatkan pandangan tidak sejajar, kondisi ini juga membuat kedua mata tidak dapat melihat pada benda yang sama. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan penyebab dan terapi untuk kondisi ini.

Apa itu Mata Juling?

Strabismus lebih umum terjadi pada anak-anak, tetapi juga bisa terjadi pada orang dewasa. Mata juling pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa biasanya disebabkan oleh kondisi medis seperti cerebral palsy atau stroke. Mata juling bisa diperbaiki dengan kacamata korektif, operasi, atau kombinasi keduanya.

Ciri-ciri Mata Juling

Tanda-tanda mata juling meliputi:

  1. Mata juling (pandangan menyilang).
  2. Mata tidak mengarah pada objek yang sama.
  3. Gerakan mata yang tidak terkoordinasi.
  4. Penglihatan ganda.
  5. Kelelahan mata atau sakit kepala.
  6. Ketajaman penglihatan menurun.

Gejala mata juling yang konstan umumnya menyebabkan kelelahan atau ketidaknyamanan pada penderitanya.

Penyebab Mata Juling

Penyebab strabismus umumnya adalah kelainan kontrol neuromuskular gerakan mata. Strabismus sering kali diturunkan dalam keluarga. Sekitar 30 persen anak-anak dengan strabismus memiliki anggota keluarga dengan kondisi yang sama. Penyebab lainnya termasuk:

  • Kelainan bias yang tidak dikoreksi.
  • Penglihatan buruk di satu mata.
  • Cerebral palsy.
  • Down Syndrome.
  • Hydrocephalus (penumpukan cairan di otak).
  • Tumor otak.
  • Stroke.
  • Cedera kepala.
  • Masalah neurologis (sistem saraf).
  • Penyakit Graves (produksi hormon tiroid berlebihan).

Diagnosis Mata Juling

Untuk mencegah kehilangan penglihatan, diagnosis dini dan pengobatan sangat penting. Jika Anda mengalami gejala yang dijelaskan di atas, segera periksakan ke dokter mata. Dokter akan melakukan tes dan pemeriksaan untuk menentukan diagnosis, termasuk:

  1. Tes refleks cahaya kornea.
  2. Tes ketajaman penglihatan.
  3. Tes gerakan mata.
  4. Tes retina.

Jika Anda mengalami gejala fisik lainnya bersama dengan mata juling, dokter juga akan memeriksa otak dan sistem saraf Anda untuk kondisi lainnya. Jika bayi Anda memiliki mata juling yang bertahan setelah usia tiga bulan, segera periksakan ke dokter. Bayi dengan mata juling harus menjalani pemeriksaan mata sebelum berusia 3 tahun.

Jenis Mata Juling

Strabismus dapat dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk:

1. Esotropia Akomodatif

Jenis strabismus ini sering terjadi pada kasus rabun dekat yang tidak diobati dan terdapat faktor genetik. Ketika mata berfokus pada objek yang jauh, mata cenderung berputar ke dalam. Gejala esotropia akomodatif termasuk penglihatan ganda, memicingkan mata atau menutup mata saat melihat objek dekat, dan memiringkan kepala. Terapi untuk jenis ini meliputi penggunaan kacamata atau operasi pada otot mata.

2. Exotropia Intermiten

Pada jenis ini, satu mata terfokus pada objek sementara mata lainnya mengarah ke luar. Gejala dari jenis ini meliputi penglihatan ganda, sakit kepala, kesulitan membaca, kelelahan mata, dan menutup mata saat melihat objek jauh atau dalam cahaya terang. Perawatan dapat menggunakan kacamata, penambalan, atau operasi pada otot mata.

3. Esotropia Infantil

Jenis mata juling ini ditandai dengan mobilitas mata yang terbatas pada kedua mata bayi sejak usia enam bulan. Biasanya tidak ada gangguan penglihatan pada jarak jauh yang signifikan dan tidak bisa diatasi dengan kacamata. Terapi untuk kondisi ini melibatkan operasi pada otot mata untuk memastikan penglihatan yang sejajar.

Mata juling pada orang dewasa dapat diobati dengan pengamatan, penambalan, menggunakan kacamata prisma, atau operasi mata juling.

Kondisi ini juga dapat dibedakan berdasarkan posisi mata, termasuk hipertropia (mata berbalik ke atas), hipotropia (mata berbalik ke bawah), esotropia (mata berputar ke dalam), dan exotropia (mata berputar keluar).

Pengobatan Mata Juling

Kondisi ini dapat diatasi dengan beberapa cara, termasuk:

1. Pengobatan Secara Dini

Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah gangguan penglihatan permanen. Pada anak-anak yang lebih kecil, ambliopia dapat terjadi lebih cepat. Pengobatan harus dimulai sesegera mungkin agar penglihatan tidak terlalu terganggu dan respon terhadap pengobatan lebih baik.

2. Terapi Penutup Mata

Menutup mata normal dengan penutup dapat membantu memperbaiki penglihatan pada mata juling dengan memaksa otak untuk menerima gambaran dari satu mata tanpa menyebabkan penglihatan ganda. Terapi ini meningkatkan kemungkinan perkembangan penglihatan tiga dimensi yang normal.

3. Pembedahan

Jika kedua mata telah sejajar, pembedahan dapat dilakukan untuk menyesuaikan kekuatan otot mata agar keduanya dapat bekerja sama dengan baik.

4. Penggunaan Kacamata dan Obat Mata

Esotropia akomodatif pada anak dengan rabun dekat dapat diatasi dengan kacamata untuk mengurangi perluasan mata ketika melihat benda jauh. Penggunaan tetes mata atropin juga dapat membantu fokus pada benda dekat. Untuk strabismus paralitik, kacamata dengan lensa prisma atau pembedahan dapat digunakan. Anak-anak sebaiknya menjalani pemeriksaan mata secara teratur hingga usia 10 tahun.

Referensi

Anonim. 2020. Strabismus (Crossed Eyes). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15065-strabismus?view=print. (Diakses 28 Agustus 2019)

  • Badii, Chitra. 2019. Everything You Need to Know About Crossed Eyes. https://www.healthline.com/health/crossed-eyes#outlook. (Diakses 28 Agustus 2019)

  • Nordqvist, Christian. 2017. What’s to know about squint, or strabismus?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/220429.php. (Diakses 28 Agustus 2019)

  • About The Author

    Arbupon: Manfaat, Dosis, Efek Samping

    Manfaat Makan Dengan Sumpit