Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Masokis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Myles Bannister

Masokis adalah salah satu penyimpangan seksual yang menyakitkan dan berisiko kematian. Perilaku ini melibatkan mengikat atau menyakiti diri sendiri dalam fantasi seks atau masturbasi. Selengkapnya baca terus untuk mengetahui apa itu masokis, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya!

Apa itu Masokis?

Masokis adalah kelainan seksual di mana seseorang merasakan kepuasan atau gairah saat disakiti atau direndahkan. Ini diambil dari nama Chevalier Leopold von Sacher-Masoch, seorang Austria yang menulis tentang kepuasan yang diperoleh dari dipukul dan ditindas.

Masokis merupakan bagian dari parafilia, kelainan yang terkait dengan dorongan, perilaku, dan keinginan untuk membangkitkan gairah seksual dengan perilaku seksual yang menyimpang.

Perilaku masokisme sering dikaitkan dengan sadisme, di mana pelaku sadisme memperoleh kepuasan dengan menyakiti pasangannya, dan penderita masokis memperoleh kepuasan saat disakiti atau direndahkan.

Salah satu aktivitas masokisme yang berbahaya adalah hipoksifilia, di mana penderita merasakan dorongan seksual dengan mengurangi konsumsi oksigen melalui penggunaan jerat, kantong plastik, bahan kimia, atau tekanan dada. Aktivitas ini seringkali berakibat fatal.

Gejala Masokis

Berikut adalah beberapa gejala yang dialami oleh penderita masokis:

  • Mengalami gairah seksual yang intens saat disakiti, direndahkan, atau dalam situasi penyiksaan lainnya.
  • Memiliki fantasi seksual yang intens dan berulang, dorongan seksual, atau perilaku yang melibatkan penghinaan, pukulan, pengekangan, atau penyalahgunaan setidaknya selama enam bulan.
  • Kelainan seksual ini signifikan mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, atau bidang penting lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Penyebab Masokis

Penyebab pasti dari penyimpangan seksual ini belum diketahui secara universal. Namun, beberapa teori telah dikemukakan untuk menjelaskan keberadaan perilaku parafilia seperti masokis:

1. Trauma

Menurut teori psikoanalisis, trauma masa kecil seperti pelecehan seksual atau pengalaman signifikan lainnya dapat memicu perilaku seksual yang menyimpang. Pengalaman ini kemudian mengindikasikan kecenderungan untuk menikmati rasa sakit dari trauma atau pelecehan seksual.

2. Pelarian

Teori lain mengatakan bahwa perilaku sadomasokistik (aktivitas seksual yang menyiksa pasangan) merupakan bentuk pelarian. Melalui fantasi seksualnya, penderita merasa dapat mengalami perubahan dan keberbedaan.

3. Fantasi Seksual

Perilaku masokisme awalnya mungkin bermula dari fantasi seksual terlarang, gairah yang semakin kuat ketika ditekan. Saat praktik dilakukan, seseorang yang merasa tertekan akan semakin terangsang. Dalam kasus masokisme seksual, perilaku masokistik terkait erat dengan perilaku seksual.

4. Kekerasan Seksual

Secara tidak pasti, pengalaman buruk terkait dengan kekerasan seksual dapat menjadi penyebab masokis. Selain kekerasan seksual, pengalaman pemicu juga dapat berupa kekerasan fisik dan kesedihan mendalam.

5. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan, seperti masalah keluarga, kekerasan, atau masalah lain yang mempengaruhi pola pikir, perilaku, kecenderungan seksual, dan gaya hidup, dapat menyebabkan masokis.

Seberapa Umum Masokis?

Prevalensi gangguan masokis secara umum tidak diketahui. Namun, sebuah penelitian di Australia memperkirakan bahwa sekitar 2,2% pria dan 1,3% wanita terlibat dalam perbudakan dan disiplin selama setidaknya 12 bulan.

Penderita masokis biasanya berusia rata-rata 19,3 tahun, meskipun gangguan ini juga dapat terjadi pada usia yang lebih muda. Informasi tentang kelainan seksual ini masih terbatas, namun seiring waktu, diperkirakan perbedaan dalam kelainan ini berkaitan dengan usia, dan perilaku menyimpang ini mungkin berkurang seiring bertambahnya usia.

Cara Menjadi Terpuaskan dalam Masokis

Bagi penderita masokis, perilaku ini menjadi cara untuk mendapatkan kepuasan seksual. Beberapa cara umum menghasilkan kepuasan seksual dalam masokis meliputi:

  • Mengikat diri sendiri.
  • Merobek kulit.
  • Menggunakan alat kejutan listrik.
  • Membakar diri sendiri.

Penderita masokis juga mencari pasangan yang mungkin sadis secara seksual dan melakukan perilaku berikut:

  • Mengikat pasangan.
  • Memukul pasangan.
  • Membalut mata pasangan.
  • Menghina dengan urin atau tinja.
  • Simulasi pemerkosaan.

Cara Mengatasi Masokis

Perawatan untuk gangguan masokis umumnya melibatkan psikoterapi dan pengobatan. Tujuan terapi adalah untuk mengungkap dan mengatasi penyebab perilaku yang menyebabkan stres.

Berikut beberapa cara mengatasi masokis:

1. Obat-obatan

Obat-obatan penekan kadar testosteron dapat membantu mengurangi frekuensi ereksi. Antidepresan juga dapat diberikan untuk mengurangi gairah seksual. Namun, penggunaan obat-obatan ini harus didasarkan pada pertimbangan medis yang tepat.

2. Psikoterapi

Psikoterapi dalam bentuk terapi kognitif dapat membantu mengungkap dan mengatasi penyebab perilaku masokis. Terapi ini mencakup perbaikan pola pikir yang tidak sehat dan latihan empati.

Perbaikan pola pikir bertujuan untuk memperbaiki keyakinan yang menyebabkan pemikiran negatif atau berbahaya dan mendorong perilaku yang melibatkan rasa sakit. Latihan empati membantu penderita untuk memahami potensi bahaya yang terkait dengan perilaku mereka.

Pencegahan Masokis

Pencegahan perilaku menyimpang ini dimulai sejak anak-anak, dengan mengajarkan mereka mengenali perilaku dewasa yang tidak pantas dan cara menolaknya serta melaporkan perilaku tersebut kepada orang tua.

Penting juga untuk mengajarkan anak-anak untuk berani berkata “tidak” jika ada orang dewasa yang berbicara atau menyentuh mereka secara tidak pantas.

Bagi orang dewasa, intervensi pada tahap yang lebih berat melibatkan paparan dan pengolahan trauma melalui diskusi dalam suasana terapeutik yang aman dan mendukung.

Demikian pembahasan seputar masokis. Kondisi ini termasuk dalam gangguan mental yang harus ditangani, terutama jika kepuasan seksual diperoleh melalui penyiksaan yang berpotensi mengancam jiwa.

Referensi

  1. Psychology Today Staff. 2021. Sexual Masochism Disorder. https://www.psychologytoday.com/intl/conditions/sexual-masochism-disorder. (Diakses pada 18 Agustus 2023)
  2. WebMD Editorial Contributors. 2022. Paraphilias. https://www.webmd.com/sexual-conditions/guide/paraphilias-overview#1. (Diakses pada 18 Agustus 2023)
  3. White, Taneasha. 2022. Sexual Masochism & Sadism Disorder Symptoms. https://psychcentral.com/disorders/sexual-masochism-sadism-symptoms. (Diakses pada 18 Agustus 2023)

About The Author

8 Jenis Alat Pelindung Diri yang Penting untuk Anda Ketahui

7 Penyebab Sakit Kepala Setelah Berhubungan Seks