Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Manfaat Temu Kunci bagi Kesehatan dan Kandungannya

Myles Bannister

Temu kunci adalah tanaman herbal asli Indonesia yang digunakan sebagai bumbu masakan dan jamu tradisional. Ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah kandungan temu kunci:

  • Senyawa penyusun flavonoid seperti chalcone, flavanon, dan flavones
  • Gamma-terpinene
  • Geraniol
  • Camphor
  • Beta-ocimene
  • 1,8-cineole
  • Myrcene
  • Borneol
  • Camphene
  • Methyl
  • Cinnamate
  • Terpineol
  • Geranial
  • Neral

Temu kunci juga mengandung senyawa antikanker, antibakteri, dan antioksidan. Ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan seperti mengatasi gangguan gigi dan mulut, obesitas, dan penyembuhan luka. Selain itu, temu kunci juga memiliki efek antikanker dan antiamuba serta dapat digunakan sebagai jamu tradisional.

Cara mengolah temu kunci menjadi jamu tradisional adalah sebagai berikut:

Bahan-Bahan

  • 1 liter air
  • 4 ruas rimpang temu kunci
  • 1 ruas kayu manis
  • 1 buah jeruk nipis
  • 5 ruas kencur
  • 5 ruas jahe
  • 5 butir kapulaga
  • 2 batang serai
  • Beberapa lembar daun sirih
  • Beberapa lembar daun beluntas
  • 7 gram atau ¼ ons asam jawa
  • 25 gram gula merah

Cara Mengolah Temu Kunci

  • Geprek atau tumbuk semua bahan rimpang-rimpangan.
  • Masukkan semua bahan ke dalam panci yang berisi air.
  • Tambahkan asam jawa, kayu manis, dan gula merah.
  • Panaskan hingga mendidih.
  • Setelah mendidih, matikan api dan biarkan selama 15 menit.
  • Tambahkan jeruk nipis atau madu sebagai penambah rasa.
  • Jamu temu kunci siap diminum.

Temu kunci dapat diminum setiap hari sesuai kebutuhan, namun perlu diingat bahwa ini adalah obat herbal dan efek samping serta interaksi obat yang mungkin perlu dipertimbangkan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Referensi:

  1. Health Benefits Times: All about Fingerroot
  2. Nurrachma, et al. 2018. Fingerroot (Boesenbergia pandurata): A Prospective Anticancer Therapy. Indones. J. Cancer Chemoprevent., 9(2), 102-109.
  3. Silalahi, Marina. 2017. Boesenbergia rotunda (L.). Mansfeld: Manfaat dan Metabolit Sekundernya.
  4. Tan Eng-Chong, et al. 2012. Boesenbergia rotunda: From Ethnomedicine to Drug Discovery.

About The Author

Benarkah Makan Roti setelah Makan Nasi Bisa Cegah Diabetes?

9 Jenis Penyakit Kelamin pada Wanita