Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Manfaat Daun Keji Beling bagi Kesehatan

Myles Bannister

Daun keji beling memiliki manfaat bagi kesehatan. Tanaman ini telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Berikut ini adalah daftar manfaat dan kandungan daun keji beling.

Apa Itu Keji Beling?

Daun keji beling adalah tanaman herbal dari Madagaskar yang juga tumbuh di Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Tanaman ini memiliki nama Latin Strobilanthes crispa dan tergolong dalam keluarga tanaman Acanthaceae.

Tanaman keji beling telah digunakan sebagai obat tradisional selama bertahun-tahun. Beberapa manfaat yang diketahui dari daun keji beling adalah sebagai alternatif pengobatan batu ginjal, diuretik alami, pencahar alami, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daun keji beling juga terkenal dengan kandungan antioksidannya yang terbukti secara ilmiah.

Kandungan Daun Keji Beling

Daun keji beling mengandung senyawa fitokimia seperti polifenol, flavonoid, katekin, alkaloid, kafein, dan tanin. Selain itu, daun keji beling juga mengandung nutrisi penting seperti kalsium, kalium, natrium, zat besi, fosfor, vitamin C, vitamin B1, dan vitamin B2. Terdapat pula komponen bioaktif seperti stigmasterol dan gamma-sitosterol dalam daun keji beling. Penelitian masih terus dilakukan untuk meneliti kandungan lain dari daun keji beling yang berpotensi meningkatkan kesehatan.

Manfaat Daun Keji Beling bagi Kesehatan

Daun keji beling memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, antara lain:

1. Meningkatkan Sistem Imun

Masyarakat tradisional di Malaysia Barat menggunakan daun keji beling sebagai alternatif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Manfaat ini diduga berasal dari kandungan vitamin C dan senyawa fitokimia sebagai antioksidan dalam daun keji beling. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat ini.

2. Sumber Antioksidan

Daun keji beling mengandung sumber antioksidan tinggi, seperti vitamin C, polifenol, flavonoid, dan alkaloid. Antioksidan dibutuhkan oleh tubuh untuk melawan kerusakan sel akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan berbagai kondisi berbahaya dan penyakit.

3. Antikanker

Penelitian telah dilakukan untuk menguji potensi antikanker dari ekstrak daun keji beling. Selain mengandung antioksidan dari senyawa fitokimia, ekstrak daun keji beling juga mengandung komponen bioaktif yang berpotensi sebagai agen antikanker alami. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

4. Antidiabetes

Tanaman keji beling juga diyakini memiliki efek antidiabetes untuk mengontrol kadar gula darah tinggi. Meskipun telah digunakan dalam pengobatan tradisional diabetes, belum ada bukti ilmiah yang mendukung manfaat ini.

5. Melancarkan Pencernaan

Daun keji beling juga digunakan sebagai obat pencahar alami. Walaupun belum diketahui apakah daun ini juga memiliki efek melancarkan buang air besar, daun keji beling telah digunakan secara tradisional untuk tujuan tersebut.

6. Memiliki Efek Antibakteri

Ekstrak metanol dari daun keji beling memiliki potensi antibakteri untuk melawan bakteri dan mikroba penyebab infeksi. Penelitian juga menunjukkan kemungkinan efek antibakteri daun keji beling pada mikroorganisme seperti Listeria monocytogenes dan patogen lainnya.

7. Mengatasi Masalah Batu Ginjal

Daun keji beling adalah obat tradisional yang digunakan untuk mengatasi masalah batu ginjal. Beberapa orang menggunakan daun keji beling dengan cara memanaskan dan menempelkannya pada pinggul. Ada juga obat herbal keji beling dalam bentuk tablet atau kapsul yang dapat digunakan. Namun, penting untuk membaca petunjuk penggunaan atau berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.

Ini adalah informasi tentang manfaat daun keji beling dan kandungannya. Obat herbal dapat menjadi pilihan bagi beberapa orang untuk mengobati infeksi atau penyakit, tetapi harus digunakan dengan hati-hati karena minimnya penelitian mengenai efek samping yang mungkin terjadi. Selalu konsultasikan ke dokter untuk perawatan kesehatan yang lebih terpercaya, terutama jika Anda mengalami gejala penyakit serius.

Referensi

  1. H, Nurraihana dan Norfarizan-Hanoon, N. A. 2013. Phytochemistry, pharmacology and toxicology properties of Strobilanthes crispus. http://www.ifrj.upm.edu.my/20%20(05)%202013/3%20IFRJ%2020%20(05)%202013%20Norfarizan%20159.pdf. (Diakses pada 14 Agustus 2020).
  2. Koh, Rhun Yian et al. 2017. Anticancer mechanisms of Strobilanthes crispa Blume hexane extract on liver and breast cancer cell lines. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5649571/#:~:text. (Diakses pada 14 Agustus 2020).

About The Author

Fobia Gelap (Nyctophobia): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

10 Makanan Tinggi Purin yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat