Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Makanan Penyebab Batu Empedu yang Harus Dibatasi

Myles Bannister

Makanan penyebab batu empedu meliputi makanan berlemak, olahan tepung putih, makanan siap saji, dan beberapa jenis makanan lainnya. Konsumsi makanan-makanan ini dapat memicu gangguan atau peradangan pada batu empedu. Berikut adalah pembahasan mengenai makanan yang meningkatkan risiko batu empedu.

Makanan Penyebab Batu Empedu

Batu empedu adalah zat padat seperti batu yang terbentuk dari kolesterol jahat yang menumpuk dalam kantong empedu. Kantong empedu berada di bawah liver dan bertugas menyimpan dan melepaskan empedu untuk proses pencernaan.

Orang dengan obesitas lebih rentan terkena batu empedu. Meskipun bukan penyebab utama, pola makan tidak sehat seperti kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak dapat meningkatkan risiko penyakit batu empedu.

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko penyakit batu empedu:

1. Makanan Siap Saji

Makanan siap saji, terutama daging olahan, diproses dengan tambahan senyawa lain, banyak garam, dan mengandung lemak tidak sehat yang tinggi. Beberapa ahli menghubungkan konsumsi makanan cepat saji dengan risiko penyakit tertentu.

Makanan olahan seperti sosis, daging kaleng, hot dog, daging asap, kornet, dan lainnya memiliki kandungan yang tidak sehat. Konsumsi berlebihan makanan cepat saji juga meningkatkan risiko obesitas, yang dapat memicu penyakit batu empedu.

2. Makanan Manis

Salah satu pemicu pembentukan batu empedu adalah konsumsi makanan berlemak jahat secara berlebihan. Makanan manis merupakan sumber lemak tidak sehat yang tinggi.

Jika Anda memiliki batu empedu, Anda harus membatasi atau bahkan menghindari konsumsi makanan manis. Gantilah camilan Anda dengan makanan ringan yang lebih sehat seperti yogurt polos, kacang almond, selai kacang, atau makanan tinggi magnesium dan folat.

3. Daging Berlemak

Anda dapat mengurangi risiko batu empedu dengan membatasi konsumsi daging berlemak tinggi. Contoh daging berlemak tinggi adalah daging merah seperti daging sapi, paha ayam, daging babi, daging domba, dan kulit unggas.

Meskipun daging adalah sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh, Anda dapat memilih daging rendah lemak seperti daging unggas, kalkun, atau ikan (bukan ikan berlemak) untuk mengurangi risiko batu empedu. Batasi porsi makan daging dan pilih potongan daging tanpa lemak dan kulit. Hindari makanan olahan daging goreng.

4. Produk Susu Tinggi Lemak

Susu dan produk olahan susu seperti keju, mentega, es krim, dan lainnya mengandung lemak tinggi. Jika Anda ingin mencegah atau mengobati batu empedu, sebaiknya hindari konsumsi produk susu tinggi lemak.

Pilih produk susu rendah lemak seperti krim keju, yogurt, atau es krim rendah lemak. Alternatif produk olahan susu rendah lemak lainnya adalah susu kedelai atau susu sapi segar tanpa gula.

5. Ikan Berlemak (Ikan Kaleng)

Ikan berlemak seperti salmon, tuna, sarden, atau trout danau sebenarnya mengandung lemak tak jenuh sehat dan kaya akan omega-3. Omega-3 berfungsi melindungi kantong empedu dari peradangan yang memicu pembentukan batu empedu.

Ikan segar lebih disarankan daripada ikan kaleng karena ikan kaleng mengandung lebih banyak lemak akibat pemrosesan dengan garam pengawet dan bahan kimia lainnya. Jadi, sebaiknya pilih ikan segar dan olah dengan benar.

6. Produk Olahan Tepung Putih

Produk tepung putih seperti roti atau pasta memiliki kandungan serat yang rendah dan mengandung karbohidrat olahan. Konsumsi serat dapat membantu mengurangi risiko batu empedu, maka konsumsilah karbohidrat tinggi serat seperti gandum, oatmeal, atau multigrain. Anda juga dapat memilih pasta, makaroni, atau roti dari biji gandum.

7. Gorengan atau Makanan Tinggi Lemak

Kolesterol tinggi dapat memicu pembentukan batu empedu, maka batasilah konsumsi makanan tinggi lemak seperti goreng-gorengan. Lemak tidak sehat juga ditemukan dalam minyak sayur, minyak sawit, minyak kacang, atau minyak kelapa.

Gorengan dan olahan kue manis panggang dengan butter atau mentega juga dapat berbahaya bagi kesehatan kantong empedu karena tingginya kandungan lemak.

8. Karbohidrat Olahan

Beberapa makanan mengandung karbohidrat olahan yang tinggi gula tambahan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa konsumsi 40 gram atau lebih gula per hari dapat meningkatkan risiko batu empedu dua kali lipat. Batasi konsumsi makanan dengan karbohidrat olahan seperti biji-bijian olahan, kue kering, makanan panggang dengan gula, tepung putih, permen, coklat, atau minuman bersoda.

Makanan untuk Batu Empedu

Mengatur pola makan sehat dapat mengurangi risiko pembentukan batu empedu dan mengurangi gejala pada pasien batu empedu. Makanan sehat dapat memperbaiki fungsi kantong empedu dan memperlancar pencernaan. Berikut adalah makanan yang disarankan untuk batu empedu:

  • Makanan berbasis tanaman seperti sayur dan buah, dengan pengolahan menggunakan minyak yang sedikit.
  • Protein tanpa lemak seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Makanan tinggi serat seperti sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan whole grains.
  • Lemak sehat seperti ikan air tawar, kacang kenari, atau minyak biji rami (flaxseed).
  • Makanan tinggi kalsium seperti sayuran berdaun hijau gelap.
  • Makanan tinggi magnesium, folat, dan vitamin C.

Makanan tertentu tidak sepenuhnya menyebabkan batu empedu, namun dapat meningkatkan risiko. Kebiasaan makan makanan tidak sehat, tinggi lemak, dan makanan cepat saji dapat merusak organ tubuh dan menyebabkan penyakit.

Referensi

  1. Gotter, Ana. 2018. Gallbladder Food. [Online] https://www.healthline.com/health/gallbladder-diet. (Diakses pada 20 Oktober 2020).
  2. Johnson, Jon. 2020. Food tips for a healthy gallbladder. [Online] https://www.medicalnewstoday.com/articles/317196. (Diakses pada 20 Oktober 2020).
  3. NHS. 2018. Prevention-Gallstones. [Online] https://www.nhs.uk/conditions/gallstones/prevention/. (Diakses pada 20 Oktober 2020).
  4. Vroomen Durning, Marijke, RN. 2019. 9 Foods to Avoid When You Have Gallstones. [Online] https://www.healthgrades.com/right-care/gallbladder-removal-surgery/9-foods-to-avoid-when-you-have-gallstones. (Diakses pada 20 Oktober 2020).

About The Author

Kanker Mata: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Capsaicin: Manfaat dan Efek Samping bagi Tubuh