Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Luka – Pengertian, Penyebab, dan Jenis

Myles Bannister

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Luka?

Setelah Anda mendapatkan penjelasan mengenai definisi luka secara singkat, penting untuk memahami kondisi kulit. Kulit berfungsi sebagai penghalang yang melindungi tubuh dari infeksi, radiasi, dan suhu ekstrem.

Ada banyak jenis luka yang dapat merusak kulit, termasuk luka lecet (abrasi), luka robek (laserasi), cedera ruptur, tusukan, dan luka menembus lapisan kulit. Beberapa luka dangkal membutuhkan pertolongan pertama, seperti membersihkan dan membungkus luka.

Beberapa luka yang lebih dalam memerlukan perawatan medis untuk mencegah infeksi dan kerusakan struktur yang lebih serius seperti tulang, otot, tendon, arteri, dan saraf.

Penting untuk memahami bahwa perawatan medis untuk luka bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mempertahankan fungsi, bukan hanya kecantikan dan kosmetik. Perawatan dan manajemen yang efektif dari luka bergantung pada pendekatan holistik dan sistematis.

Penyebab Luka

Luka bisa disebabkan oleh trauma mekanis, yaitu benda tumpul atau benda tajam yang melukai kulit.

Jenis luka juga dapat dibagi menjadi luka terbuka dan luka tertutup berdasarkan keutuhan jaringannya. Luka juga dapat terinfeksi atau tidak.

Kulit bisa rusak dalam beberapa cara, seperti:

  • Peradangan sebagai respons awal kulit terhadap cedera.
  • Luka superfisial atau luka lecet, yang hanya melukai permukaan kulit dan biasanya disebabkan oleh gesekan dengan permukaan kasar.
  • Luka lecet dalam, yang melukai lapisan kulit dan jaringan di bawahnya seperti otot atau tulang.
  • Luka tusukan, yang disebabkan oleh benda tajam yang menusuk kulit seperti jarum atau pisau.
  • Luka gigitan manusia dan hewan, yang bisa berupa tusukan, lecet, atau kombinasi keduanya.

Luka juga bisa disebabkan oleh tekanan yang berkepanjangan, misalnya luka karena berbaring atau duduk dalam waktu lama, atau karena penggunaan gips yang berkepanjangan.

Luka tekanan yang berkepanjangan dapat terjadi ketika suplai darah ke kulit terganggu akibat tekanan kronis, terutama pada pasien diabetes, gangguan sirkulasi, atau malnutrisi.

Jenis Luka

Selain luka sayatan operasi, ada jenis luka lain yang perlu diketahui.

Luka sayat

Jenis luka ini terjadi ketika kulit dipotong oleh benda tajam seperti pisau. Luka ini sering berdarah dan sisi luka bisa pecah.

Luka tertutup

Jenis luka ini terjadi di jaringan di bawah kulit. Ini bisa termasuk patah tulang atau ligamen, serta pembekuan darah.

Luka lecet

Luka ini umumnya tidak berbahaya dan disebabkan oleh terjatuh atau bersentuhan dengan permukaan kasar. Meskipun tidak berbahaya, luka lecet bisa sangat menyakitkan karena saraf yang terpapar di bawah kulit.

Luka gigitan

Jenis luka ini terjadi akibat gigitan hewan atau manusia.

Vulnus amputatum

Vulnus Amputatum adalah luka yang terjadi ketika salah satu bagian tubuh terputus, umumnya dikenal sebagai amputasi.

Luka bakar

Luka bakar bisa disebabkan oleh kerusakan kulit akibat radiasi, panas, bahan kimia, atau listrik.

Vulnus Perforatum

Vulnus Perforatum adalah luka tembus dimana dua sisi tubuh terrobek oleh senjata tajam seperti tombak, panah, atau infeksi yang meluas melewati selaput serosa atau epitel jaringan organ tubuh.

Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka

Perawatan luka harus didasarkan pada pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi, penilaian holistik, manajemen luka yang tepat, dan pemilihan produk yang sesuai.

Luka kronis

Jenis luka ini terjadi akibat faktor eksternal dan internal dalam tubuh yang menghambat proses penyembuhan.

Luka akut

Jenis luka ini mengikuti proses penyembuhan yang biasa.

Berdasarkan Tingkat Kontaminasi

Penanganan luka tergantung pada kondisi luka. Sebagai contoh, luka yang dalam, besar, dan kotor membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah infeksi.

Luka bersih

Luka bersih adalah luka akibat tindakan operasi dengan teknik steril, misalnya operasi pada dinding perut dan jaringan dalam seperti pembuluh darah, tiroid, tulang, dan otak.

Luka bersih-kontaminasi

Luka ini terjadi karena benda tumpul dan terjadi di lingkungan yang tidak steril atau melibatkan area bronkus dan usus.

Luka kontaminasi

Jenis luka ini sering disebabkan oleh kontaminasi dari lingkungan yang kotor, seperti operasi pada saluran terinfeksi bronkus, usus besar, atau saluran kemih.

Luka infeksi

Jenis luka ini ditandai dengan kerusakan jaringan dan kurangnya vaskularisasi pada jaringan luka.

Berdasarkan Kedalaman dan Luas Luka

Proses penyembuhan luka yang lambat dapat disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah yang tinggi dapat menghambat aliran darah, sistem kekebalan tubuh, dan menyebabkan peradangan, serta menghambat pasokan nutrisi ke sel. Semua itu dapat menghambat penyembuhan luka.

Stadium I

Luka superfisial atau kemerahan yang tidak menghilang. Luka jenis ini hanya melibatkan lapisan epidermis kulit.

Stadium II

Luka yang melibatkan hilangnya lapisan kulit pada epidermis dan dermis bagian atas. Luka ini dangkal dan dapat berupa lubang dangkal, abrasi, atau gelembung

Stadium III

Luka yang melibatkan hilangnya seluruh kulit dan mencakup jaringan subkutan, tetapi tidak melewati jaringan yang lebih dalam. Luka ini bisa berupa lubang dalam dengan atau tanpa kerusakan jaringan di sekitarnya.

Stadium IV

Luka yang mencapai tendon, tulang, dan otot karena merusak jaringan secara ekstensif.

Luka yang mencapai tendon, tulang, dan otot karena merusak jaringan secara ekstensif.

About The Author

10 Penyebab Sering Terbangun dan Kencing di Tengah Malam

Socially Awkward: Gejala dan Cara Mengatasinya