Lisinopril adalah obat ACE inhibitor yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan mengurangi risiko penyakit seperti stroke dan serangan jantung. Artikel ini membahas manfaat, dosis, efek samping, dan informasi lainnya mengenai obat ini!
Rangkuman Informasi Obat Lisinopril
| Nama Obat | Lisinopril |
| Kelas Terapi Obat | ACE inhibitor |
| Kategori | Obat resep |
| Manfaat Obat | Menurunkan tekanan darah |
| Kontraindikasi | Hipersensitivitas |
| Sediaan Obat | Tablet, Kaplet |
| Merek Dagang | Cenopril, Nopril, Inhitril, Odace, Interpril, Prinivil, Linoxal, Tensiphar, Lisinopril, Zestril, Noperten |
Lisinopril Obat Apa?
Lisinopril adalah obat ACE inhibitor yang bekerja merelaksasi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Manfaat Lisinopril
Lisinopril bermanfaat untuk mengatasi darah tinggi, gagal jantung kongestif, dan meningkatkan peluang bertahan hidup setelah serangan jantung.
Dosis Lisinopril
Untuk hipertensi, dosis awal Lisinopril adalah 10 mg sehari dan dapat ditingkatkan menjadi 20 mg sehari. Dosis maksimal harian adalah 80 mg. Untuk gagal jantung, dosis awalnya adalah 2,5 mg sehari dan dapat ditingkatkan menjadi 5-20 mg sehari. Untuk perawatan setelah serangan jantung, dosisnya adalah 5 mg dalam 24 jam, kemudian 5 mg pada 24 jam selanjutnya, dan ditingkatkan menjadi 10 mg selama 6 minggu.
Perubahan dosis harus dilakukan atas petunjuk dokter atau apoteker.
Petunjuk Penggunaan Lisinopril
Obat ini dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Obat ini ditelan dengan air sesuai dengan dosis yang disarankan. Gunakan obat ini pada waktu yang sama setiap hari untuk menghindari dosis yang terlewat. Jika terjadi overdosis, segera konsultasikan dengan dokter.
Petunjuk Penyimpanan Lisinopril
Simpan obat ini pada suhu antara 25-30°C, di tempat kering dan tidak lembap, hindari paparan sinar matahari langsung, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jika obat sudah kadaluwarsa, diskusikan dengan apoteker tentang cara pembuangan yang tepat.
Efek Samping Lisinopril
Efek samping Lisinopril yang umum meliputi penglihatan kabur, urin keruh, kebingungan, pusing, penurunan kesadaran, pusing saat bangun dari posisi duduk atau berbaring, berkeringat, kelelahan yang tidak biasa, nyeri perut, nyeri badan, nyeri dada, panas dingin, flu, batuk, diare, kesulitan bernapas, telinga tersumbat, mual, hidung beringus, bersin, sakit tenggorokan, muntah, nyeri lengan, punggung, atau rahang, sesak dada, detak jantung cepat atau tidak teratur, nyeri sendi, nyeri otot, kehilangan selera makan, gemetar, dan sulit tidur.
Efek samping dapat berbeda-beda pada setiap orang dan dapat disebabkan oleh penggunaan berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau kondisi pasien. Jika mengalami efek samping serius atau reaksi alergi, hentikan penggunaan obat ini dan segera konsultasikan dengan dokter.
Interaksi Obat Lisinopril
Obat ini tidak boleh digunakan bersamaan dengan beberapa jenis obat lain seperti aliskiren, sacubitril, dan alteplase. Juga beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat resep, non-resep, atau herbal lainnya.
Peringatan dan Perhatian Lisinopril
Jangan gunakan obat ini jika Anda memiliki hipersensitivitas terhadap Lisinopril atau komponen lainnya. Penggunaan obat ini pada ibu hamil tidak direkomendasikan. Gunakan dengan hati-hati jika memiliki kondisi seperti diabetes, gangguan jantung, gangguan ginjal, gangguan hati, tekanan darah yang tidak stabil, akan menjalani operasi besar, sedang menjalani diet rendah garam, atau memiliki masalah darah.
Referensi
- Anonim. Lisinopril. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6873-9371/lisinopril-oral/lisinopril-oral/details. (Diakses 7 September 2019).
- Anonim. 2019. Lisinopril. https://www.drugs.com/lisinopril.html. (Diakses 7 September 2019).
- Anonim. 2019. Lisinopril (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/lisinopril-oral-route/side-effects/drg-20069129?p=1. (Diakses 7 September 2019).
- PIONAS BPOM. LISINOPRIL. http://pionas.pom.go.id/monografi/lisinopril. (Diakses 7 September 2019).
About The Author
