Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Leukositosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Leukositosis adalah kondisi ketika jumlah sel darah putih dalam darah lebih tinggi dari biasanya. Tingginya sel darah putih umumnya terjadi karena sakit atau sebagai pertanda bahwa tubuh sedang stres. Berikut adalah gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Apa Itu Leukositosis?

Leukositosis adalah peningkatan jumlah sel darah putih di tubuh. Tingginya sel darah putih dalam darah dapat menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang melawan infeksi atau benda asing dalam tubuh. Kondisi ini juga dapat menunjukkan adanya keganasan di sumsum tulang atau dalam sel darah putih itu sendiri, atau dari organ tubuh lain yang telah bermetastasis ke darah jika sel darah putih meningkat secara signifikan.

Gejala Leukositosis

Setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda tergantung pada penyebab yang mendasarinya, namun ada gejala umum yang dapat dikenali, antara lain:

  • Demam
  • Mudah memar
  • Penurunan berat badan
  • Kulit terasa gatal
  • Muncul ruam sebagai akibat dari reaksi alergi pada kulit
  • Masalah pernapasan dan mengi akibat reaksi alergi pada paru-paru

Meskipun stres dan reaksi obat tertentu dapat menjadi tanda leukositosis, hal tersebut sering kali tidak menimbulkan gejala.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jumlah sel darah putih yang tinggi biasanya terdeteksi saat dokter merekomendasikan tes untuk membantu mendiagnosis kondisi yang dialami. Gangguan ini jarang ditemukan secara kebetulan.

Jumlah sel darah putih yang tinggi, bersama dengan hasil tes lainnya, mungkin menunjukkan penyebab dari penyakit yang dialami.

Perlu diketahui juga bahwa peningkatan jumlah sel darah putih membuat darah menjadi lebih kental sehingga menghambat sirkulasi yang dapat menyebabkan:

  • Stroke
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan pernapasan
  • Pendarahan pada mulut, perut, usus, atau area tubuh lain yang tertutup mukosa

Kondisi yang jarang terjadi ini disebut sebagai sindrom hiperviskositas dan umumnya dialami oleh penderita leukemia. Namun, ini adalah kondisi darurat yang harus segera ditangani.

Penyebab Leukositosis

Kondisi ini biasanya terjadi sebagai respons terhadap kondisi tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan sel darah putih, antara lain:

  • Infeksi
  • Penurunan sistem kekebalan tubuh
  • Obat-obatan seperti kortikosteroid dan epinefrin
  • Gangguan sumsum tulang
  • Kanker tertentu seperti leukemia limfositik akut atau kronis
  • Peradangan
  • Cedera
  • Stres emosional
  • Stres fisik
  • Kehamilan
  • Merokok
  • Reaksi alergi
  • Olahraga berlebihan

Penyakit pernapasan tertentu seperti batuk rejan atau tuberkulosis juga dapat menyebabkan peningkatan kadar sel darah putih.

Pada beberapa kasus, terkadang tidak ada penyebab yang dapat diidentifikasi mengapa terjadi peningkatan sel darah putih. Kondisi ini dikenal sebagai idiopathic hypereosinophilic syndrome. Saat seseorang terkena sindrom ini, gejala yang mungkin terjadi meliputi:

  • Penurunan berat badan
  • Demam
  • Keringat di malam hari
  • Kelelahan
  • Batuk
  • Nyeri dada
  • Pembengkakan
  • Sakit perut
  • Ruam kulit
  • Kebingungan
  • Koma

Diagnosis Leukositosis

Dalam keadaan normal dan tidak hamil, tubuh biasanya memiliki 4.000 hingga 11.000 sel darah putih per mikroliter darah. Jika jumlahnya lebih tinggi dari angka tersebut, berarti Anda memiliki kadar sel darah putih yang tinggi. Sel darah putih diproduksi di sumsum tulang manusia.

Jumlah leukosit antara 50.000 hingga 100.000 per mikroliter sering menunjukkan adanya infeksi yang sangat parah atau kanker. Jumlah sel darah putih lebih dari 100.000 paling sering terjadi dengan kanker darah dan sumsum tulang lainnya.

Terdapat tiga tes yang mungkin dilakukan oleh dokter untuk membantu menentukan penyebab peningkatan sel darah putih, antara lain:

  • Complete blood count (CBC) with differential (tes darah lengkap). Tes ini umumnya dilakukan ketika sel darah putih lebih tinggi dari biasanya tanpa penyebab yang jelas.
  • Peripheral blood smear (tes apusan darah tepi). Tes ini dilakukan ketika ditemukan neutrofilia atau limfositosis. Tes ini juga diperlukan untuk melihat berbagai jenis leukosit yang berbeda.
  • Bone marrow biopsy (biopsi sumsum tulang). Tes ini dapat memberikan informasi kepada dokter jika ada sel abnormal atau masalah dengan produksi dan pelepasan sel dari sumsum tulang.

Jenis Leukositosis

Kondisi ini diklasifikasikan berdasarkan jenis leukosit yang meningkat. Kelima jenis tersebut adalah:

  • Neutrofilia. Ini adalah peningkatan sel darah putih yang disebut neutrofil. Neutrofil adalah jenis leukosit yang paling umum, sekitar 40 hingga 60 persen dari sel darah putih.
  • Limfositosis. Sekitar 20 hingga 40 persen dari sel darah putih adalah limfosit. Peningkatan jumlah sel ini disebut limfositosis.
  • Monositosis. Ini adalah peningkatan jumlah monosit. Monosit hanya membentuk sekitar 2 hingga 8 persen dari sel darah putih. Monositosis jarang terjadi.
  • Eosinofilia. Ini berarti ada banyak sel darah putih yang disebut eosinofil dalam darah. Eosinofil hanya membentuk sekitar 1 hingga 4 persen dari sel darah putih. Eosinofilia juga merupakan jenis yang tidak umum.
  • Basofilia. Ini adalah jenis sel darah putih tingkat tinggi yang disebut basofil. Jumlah basofil dalam darah umumnya hanya 0,1 hingga 1 persen dari sel darah putih. Basofilia jarang terjadi.

Perlu diketahui juga bahwa setiap jenis leukositosis umumnya terkait dengan beberapa kondisi tertentu:

  • Neutrofilia terkait dengan infeksi dan peradangan.
  • Limfositosis terkait dengan infeksi virus dan leukemia.
  • Monositosis terkait dengan infeksi dan kanker tertentu.
  • Eosinofilia terkait dengan alergi dan infestasi parasit.
  • Basofilia terkait dengan leukemia.

Pengobatan Leukositosis

Pengobatan untuk kondisi ini didasarkan pada penyebabnya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Antibiotik untuk infeksi.
  • Perawatan kondisi yang menyebabkan peradangan.
  • Antihistamin dan inhaler untuk reaksi alergi.
  • Kemoterapi, radiasi, dan terkadang transplantasi sel induk diperlukan untuk leukemia.
  • Penggantian obat (jika memungkinkan) jika penyebabnya adalah reaksi terhadap obat.
  • Perawatan untuk mengatasi stres dan kecemasan.

Pencegahan Leukositosis

Cara terbaik untuk mencegah kondisi ini adalah dengan menghindari atau mengurangi risiko dari faktor-faktor yang dapat menyebabkan peningkatan sel darah putih, termasuk:

  • Menjaga gaya hidup sehat, termasuk rajin mencuci tangan untuk menghindari infeksi.
  • Menghindari hal-hal yang dapat memicu reaksi alergi.
  • Berhenti merokok untuk menghindari leukositosis terkait merokok dan menurunkan risiko kanker.
  • Minum obat sesuai petunjuk jika sedang dirawat karena kondisi yang menyebabkan peradangan.
  • Mengelola stres yang dialami.

Referensi

  1. Anonim. High white blood cell count. https://www.mayoclinic.org/symptoms/high-white-blood-cell-count/basics/causes/sym-20050611. (Diakses pada 3 September 2020).
  2. Moyer, Nancy. 2018. What Is Leukocytosis? https://www.healthline.com/health/leukocytosis. (Diakses pada 3 September 2020).
  3. Smith, Lori. 2018. What to know about high white blood cell count. https://www.medicalnewstoday.com/articles/315133. (Diakses pada 3 September 2020).

About The Author

11 Manfaat Kayu Secang, Bantu Atasi Asam Urat hingga Jerawat

Migrain Aura: Gejala, Penyebab, hingga Pengobatan