Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Leukemia Limfoblastik Akut: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Myles Bannister

Leukemia limfoblastik akut adalah jenis kanker darah yang berasal dari sel darah putih dalam sumsum tulang belakang. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, dan cara mengobati kondisi ini.

Apa itu Leukemia Limfoblastik Akut?

Leukemia limfoblastik akut adalah salah satu jenis leukemia, terutama terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Pada kondisi ini, sel darah putih (limfosit) mengalami gangguan dalam proses pematangan dan tidak dapat berfungsi normal.

Leukemia limfoblastik akut dapat dengan cepat memburuk dan menyebar ke organ tubuh lainnya seperti hati, limpa, dan kelenjar getah bening. Oleh karena itu, penyakit ini harus segera ditangani.

Gejala Leukemia Limfoblastik Akut

Peningkatan jumlah sel darah putih yang belum matang dalam sumsum tulang belakang dapat mengganggu fungsi tubuh. Penurunan jumlah sel darah merah menyebabkan beberapa masalah pada tubuh.

Beberapa gejala umum leukemia limfoblastik akut meliputi:

  • Kulit pucat.
  • Mudah lelah.
  • Infeksi berulang dalam waktu singkat.
  • Pendarahan yang tidak biasa, seperti gusi berdarah dan mimisan.
  • Demam.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Nyeri tulang dan sendi.
  • Kulit mudah memar.
  • Benjolan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Sakit perut akibat pembengkakan hati atau limpa.
  • Penurunan berat badan.
  • Ruam kulit berwarna ungu.
  • Sakit kepala, kejang, penglihatan kabur, dan pusing jika sel kanker menyerang otak.

Gejala leukemia limfoblastik akut bisa muncul secara bertahap tergantung pada tingkat perkembangan penyakit. Pada awalnya, gejalanya mungkin sangat ringan dan sulit dikenali.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang berlangsung lama atau berulang.

Banyak kasus penyakit ini awalnya menyebabkan gejala yang mirip dengan flu. Namun, gejala flu biasanya membaik dengan cepat. Jika gejala tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab Leukemia Limfoblastik Akut

Penyebab kanker darah ini adalah mutasi DNA pada sel-sel sumsum tulang belakang. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tumbuh dan membelah terus-menerus. Pada kondisi normal, sel harus berhenti membelah dan akhirnya mati.

Kondisi ini menyebabkan produksi sel darah tidak normal. Sumsum tulang belakang menghasilkan sel darah yang belum matang dan berkembang menjadi limfoblas (sel darah putih leukemia). Sel-sel ini tidak berfungsi dengan baik dan mengganggu sel-sel sehat.

Penyebab pasti mutasi DNA yang menyebabkan kondisi ini belum diketahui dengan pasti.

Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena leukemia limfoblastik akut, antara lain:

  • Usia. Anak-anak dan orang dewasa di atas usia 50 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi.
  • Genetik. Orang dengan kelainan genetik seperti sindrom Down, anemia Fanconi, dan sindrom Klinefelter memiliki risiko yang lebih tinggi.
  • Paparan radiasi. Paparan akibat pengobatan kanker sebelumnya atau bencana nuklir.
  • Paparan bahan kimia. Senyawa benzena dalam asap rokok dan kilang minyak dapat meningkatkan risiko kanker darah ini.
  • Virus. Terinfeksi virus seperti Epstein-Barr virus (EBV) dan virus leukemia sel T dapat meningkatkan risiko.

Diagnosis Leukemia Limfoblastik Akut

Diagnosis penyakit ini dimulai dengan wawancara pasien dan pemeriksaan fisik. Kemudian dokter akan merekomendasikan beberapa tes lanjutan yang diperlukan.

Tes yang umum dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini meliputi:

  • Tes darah lengkap. Tes ini mencakup jumlah sel darah merah, trombosit, dan jumlah sel darah putih yang belum matang.
  • Aspirasi sumsum tulang belakang. Dalam tes ini, sampel jaringan dan darah dari sumsum tulang belakang diambil dan diperiksa di laboratorium.
  • Tes pencitraan. Foto rontgen, USG, atau CT scan digunakan untuk melihat penyebaran sel kanker ke organ tubuh lainnya.
  • Pungsi lumbal. Tes ini digunakan untuk mengetahui penyebaran sel kanker ke otak dan saraf tulang belakang dengan mengambil sampel cairan otak dan saraf tulang belakang.
  • Tes genetik. Tes ini digunakan untuk mendeteksi mutasi genetik.

Pengobatan Leukemia Limfoblastik Akut

Jenis perawatan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi penyakit ini meliputi:

1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah terapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Biasanya, kemoterapi digunakan sebagai terapi induksi pada leukemia limfoblastik akut pada anak dan dewasa.

2. Terapi Target

Terapi ini menggunakan obat untuk menyerang kelainan spesifik dalam sel-sel kanker yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sel tersebut. Terapi ini dapat digunakan selama atau setelah kemoterapi.

3. Terapi Radiasi

Terapi ini menggunakan sinar bertenaga tinggi seperti sinar proton atau sinar X untuk membunuh sel-sel kanker. Biasanya direkomendasikan jika sel-sel kanker telah menyebar ke sistem saraf pusat.

4. Transplantasi Sumsum Tulang Belakang

Transplantasi sumsum tulang belakang atau transplantasi sel digunakan untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kekambuhan. Prosedur ini melibatkan penggantian sumsum tulang belakang leukimia dengan sumsum tulang sehat dari donor.

Lama pengobatan dapat bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing individu. Secara umum, pengobatan kanker ini membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga tahun.

Komplikasi Leukemia Limfoblastik Akut

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, termasuk:

  • Pendarahan. Penderita cenderung lebih mudah mengalami pendarahan karena jumlah keping darah yang lebih sedikit.
  • Infeksi. Pasien cenderung memiliki daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah terkena infeksi. Selain itu, terapi pengobatan juga dapat menyebabkan infeksi.
  • Kemandulan. Efek samping dari terapi pengobatan dapat menyebabkan kemandulan.

Pencegahan Leukemia Limfoblastik Akut

Meskipun belum diketahui secara pasti penyebab kondisi ini, tetapi beberapa faktor risiko dapat dihindari untuk mencegahnya.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah leukemia limfoblastik akut antara lain:

  • Selalu menggunakan pakaian pelindung dan mengikuti prosedur keselamatan jika berada dalam lingkungan yang terpapar bahan kimia dan radiasi.
  • Praktik seks yang aman untuk mencegah penularan HIV.
  • Berhenti merokok dan menghindari asap rokok.
  • Menerapkan pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Overview: Acute Lymphoblastic Leukemia. https://www.nhs.uk/conditions/acute-lymphoblastic-leukaemia/. (Diakses pada 14 Februari 2023).
  2. Anonim. 2022. Acute Lymphocytic Leukemia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acute-lymphocytic-leukemia/symptoms-causes/syc-20369077. (Diakses pada 14 Februari 2023).
  3. Brazier, Yvette. 2022. What Is Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)? https://www.medicalnewstoday.com/articles/215500. (Diakses pada 14 Februari 2023).
  4. Mohamed, Abdul Wadood. 2018. Acute Lymphocytic Leukemia (ALL). https://www.healthline.com/health/acute-lymphocytic-leukemia-all. (Diakses pada 14 Februari 2023).
  5. Stuart, Annie. 2022. Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL). https://www.webmd.com/cancer/lymphoma/acute-lymphoblastic-leukemia#091e9c5e806de2ae-1-3. (Diakses pada 14 Februari 2023).

About The Author

Bagaimana Pria Terangsang dan Responsnya pada Tubuh?

Manfaat Menulis: Kurangi Stres hingga Tingkatkan Imunitas