Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Letargi: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

Myles Bannister

Letargi adalah kondisi ketika tubuh merasakan lelah yang berkepanjangan. Ketahui lebih lanjut tentang masalah medis ini mulai dari ciri dan gejala, penyebab, faktor risiko, hingga apa yang dapat dilakukan untuk menangani dan mencegahnya.

Apa Itu Letargi?

Letargi adalah gangguan medis ketika seseorang merasakan lelah yang seakan tidak berkesudahan. Tubuh terasa lelah merupakan kondisi umum setelah beraktivitas seharian. Namun, letargi bukan hanya rasa lelah biasa.

Rasa lelah tetap ada meskipun sudah beristirahat, mengganggu aktivitas dan produktivitas sehari-hari. Apakah letargi berkaitan dengan penyakit tertentu? Atau, ada faktor lainnya yang berperan?

Ciri dan Gejala Letargi

Letargi ditandai dengan rasa lelah yang terus-menerus berlangsung walaupun sudah beristirahat. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang menyertai kondisi ini. Gejala-gejala tersebut antara lain:

  • Menurunnya kewaspadaan
  • Kesulitan berpikir
  • Energi fisik yang rendah
  • Tubuh lesu
  • Kehilangan semangat dan motivasi
  • Merasa cemas
  • Depresi
  • Perubahan mood
  • Sikap acuh tak acuh atau apatis
  • Tidur terlalu banyak
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Perubahan warna kulit
  • Penurunan berat badan tiba-tiba

Selain itu, penderita letargi juga bisa mengalami gejala terkait dengan jantung dan paru-paru seperti detak jantung abnormal, nyeri dada, batuk, kepala pusing, sesak napas, dan bersin.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dalam beberapa kasus, letargi dapat menjadi gejala dari kondisi yang mengancam jiwa. Segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat jika Anda atau seseorang yang bersama Anda memiliki gejala yang cukup parah dan mengancam jiwa, seperti keinginan untuk bunuh diri, perubahan tingkat kesadaran atau kewaspadaan, nyeri dada, demam tinggi, dan gangguan pernapasan.

Penyebab Letargi

Terdapat beberapa penyebab letargi yang dapat terjadi, antara lain:

1. Aktivitas Fisik Berlebih

Terlalu lelah akibat aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan letargi. Aktivitas yang berlebihan seperti melakukan olahraga berintensitas tinggi, berjalan atau mendaki jarak yang jauh, serta bekerja berjam-jam dapat menguras energi tubuh.

2. Stres

Mengalami stres yang tinggi dapat menyebabkan seseorang merasa lesu. Stres yang terkait dengan pekerjaan yang menuntut, kehidupan yang penuh tekanan, depresi, dan gangguan kecemasan juga dapat menyebabkan letargi.

3. Cedera

Cedera akut tertentu juga dapat menyebabkan letargi. Ketika tubuh menggunakan energi untuk proses penyembuhan cedera, seseorang dapat merasa lebih lesu dan kurang aktif.

4. Kurang Olahraga

Kurangnya olahraga secara keseluruhan juga bisa menyebabkan letargi. Orang yang sedikit atau tidak berolahraga bisa mengalami kelelahan dan kelesuan karena kehabisan napas atau kurang energi.

5. Penggunaan Narkoba atau Alkohol

Penggunaan zat tertentu seperti ganja, alkohol, dan obat-obatan narkotika juga dapat menyebabkan letargi. Jenis zat yang digunakan dan faktor lain seputar penggunaan narkoba seperti kurang tidur dan nutrisi yang kurang baik dapat mempengaruhi kondisi ini.

6. Kurang Tidur

Kurang tidur dapat membuat tubuh merasa letih dan lesu keesokan harinya. Tanpa istirahat yang cukup, tubuh tidak memiliki waktu untuk pulih, sehingga menurunkan energi pada harinya.

7. Terlalu Banyak Tidur

Di sisi lain, tidur berlebihan juga dapat menyebabkan perasaan lesu yang serupa. Tidur terlalu banyak dapat mengganggu siklus tidur dan bangun tubuh, sehingga menyebabkan kelesuan.

8. Pengobatan

Beberapa obat dapat menyebabkan kurangnya energi atau perasaan tidak peduli. Jika mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping letargi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menyesuaikan dosis atau mengganti obat dengan yang lain.

Faktor Risiko Letargi

Sejumlah kondisi medis diketahui meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami letargi. Beberapa kondisi medis tersebut meliputi depresi, depresi pascapersalinan, penyakit kardiovaskular, kesedihan dan trauma hidup, hipertiroidisme, hipotiroidisme, rheumatoid arthritis, fibromyalgia, insomnia, cedera otak, gagal ginjal atau hati, gangguan autoimun, sleep apnea, perawatan medis untuk operasi, terapi kanker, anemia, pemulihan dari stroke atau serangan jantung, serta sindrom kelelahan kronis.

Diagnosis Letargi

Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil riwayat medis lengkap untuk menentukan penyebab letargi. Tes diagnostik seperti tes darah, CT scan, atau MRI mungkin dilakukan untuk memastikan penyebab yang mendasari kondisi tersebut.

Pengobatan Letargi

Perawatan untuk letargi tergantung pada penyebabnya. Misalnya, jika letargi disebabkan oleh depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya, dokter dapat meresepkan antidepresan. Selain itu, menjaga kebiasaan hidup sehat seperti minum banyak air, makan makanan bergizi, beristirahat yang cukup, dan mengurangi tingkat stres juga dapat membantu mengurangi rasa lelah.

Pencegahan Letargi

Mencegah letargi mungkin tidak selalu mungkin dilakukan, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan energi dan motivasi setiap hari, seperti cukup tidur, mengatur aktivitas fisik, makan makanan sehat, menghindari makanan manis dan minuman berkafein tinggi, dan bersantai sebelum tidur.

Referensi

  1. Anonim. Lethargy. https://www.healthgrades.com/right-care/symptoms-and-conditions/lethargy (accessed on 15 December 2020)
  2. Barhum, L. An Overview of Lethargy and Possible Causes. https://www.verywellhealth.com/lethargy-overview-4582143 (accessed on 15 December 2020)
  3. Johnson, J. What to know about lethargy. https://www.medicalnewstoday.com/articles/lethargy#prevention (accessed on 15 December 2020)
  4. Nall, R. What You Should Know About Lethargy. https://www.healthline.com/health/lethargy#treatment (accessed on 15 December 2020)

About The Author

Glimepiride: Fungsi, Efek Samping, Dosis, Aturan Pakai, dll

Trifluoperazine: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll