Banyak perawatan kulit menawarkan hasil memuaskan. Salah satunya adalah laser CO2 yang dapat mengurangi tanda-tanda penuaan di kulit. Yuk, kenali prosedurnya!
Apa itu Laser CO2?
Laser CO2 adalah perawatan kulit yang menggunakan karbon dioksida (CO2) dan laser ablatif untuk memperbaiki tekstur kulit dengan menghilangkan bekas luka, kutil, dan kerutan.
Ada dua jenis perawatan laser ablatif: laser CO2 dan laser Erbium. Laser CO2 fokus pada kerutan dalam, sedangkan laser Erbium untuk garis halus di kulit.
Perawatan non-ablatif tidak melibatkan penghilangan lapisan kulit, tapi fokus pada merangsang pertumbuhan kolagen dan perbaikan warna dan tekstur kulit.
Siapa yang Membutuhkan Laser CO2?
Laser CO2 cocok untuk masalah kulit akibat sinar UV, tanda-tanda penuaan, dan jerawat sulit hilang.
Beberapa kondisi yang membutuhkan laser CO2 adalah kerutan, bintik tanda penuaan, hiperpigmentasi, warna atau tekstur kulit tidak merata, kulit rusak akibat sinar matahari, bekas jerawat, dan pori-pori kulit yang besar.
Laser CO2 juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kulit seperti keratosis seboroik, veruka vulgaris, sebaceous gland hyperplasia, angiofibroma, lentigo simpleks, siringoma kecil, melasma epidermis, rhinophyma, nodul pita suara, serta kista dan tumor.
Prosedur Laser CO2
Langkah-langkah perawatan laser CO2:
1. Persiapan
Persiapan meliputi penggunaan krim retinoid untuk mempersiapkan kulit dan obat-obatan sesuai kebutuhan.
2. Tindakan
Pasien diberi bius lokal sebelum laser digunakan pada area kulit yang bermasalah.
3. Pemulihan
Setelah tindakan, hindari tindakan yang menghambat pemulihan seperti menggosok kulit terlalu keras saat mandi. Lakukan beberapa tindakan untuk mempercepat pemulihan.
Efek Samping Tindakan
Efek samping yang mungkin terjadi adalah pembengkakan, kemerahan, gatal-gatal, jerawat, infeksi, dan dermatitis kontak. Efek samping berbahaya termasuk hiperpigmentasi, hipopigmentasi, bekas luka hipertrofik, cedera pada email gigi, garis-halua pada kulit, dan cedera pada mata.
Prosedur laser CO2 aman jika dilakukan dengan saran dokter. Jaga pemulihan dan perhatikan risiko efek samping.
About The Author
