Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Konsumsi Obat Peninggi Badan: Aman dan Efektif?

Myles Bannister

Obat peninggi badan populer karena klaimnya yang dapat meningkatkan tinggi badan. Namun, adakah bukti yang menunjukkan efektivitasnya? Temukan informasi lengkap di bawah ini!

Apakah Obat Peninggi Badan Efektif?

Memiliki tubuh tinggi memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan kepercayaan diri. Sebuah penelitian di Edinburgh University di Skotlandia menemukan bahwa orang yang tinggi umumnya memiliki IQ lebih tinggi, lebih bahagia, dan memiliki risiko lebih rendah terkena masalah demensia.

Masalahnya, apakah obat peninggi badan benar-benar dapat membantu kita tumbuh lebih tinggi? Para ahli kesehatan menyatakan bahwa mengonsumsi obat peninggi badan selama masa pertumbuhan dapat memberikan dampak, tetapi jika dikonsumsi setelah pertumbuhan selesai, kemungkinan besar tidak akan efektif.

Ahli kesehatan menyebutkan bahwa pertumbuhan akan berhenti setelah masa pubertas. Biasanya, pubertas pada pria berakhir pada usia 20 tahun, sedangkan pubertas pada wanita berakhir pada usia 18 tahun.

Pada akhir pertumbuhan, pertumbuhan terjadi di epifisis atau pelat pertumbuhan yang ada di ujung tulang panjang lengan dan kaki. Epifisis yang lentur selama dan sebelum pubertas memungkinkan pertumbuhan tulang.

Saat pubertas, epifisis akan mulai mengeras dan menyatu sepenuhnya setelah pubertas. Setelah itu, tubuh tidak akan mengalami pertumbuhan lagi.

Meskipun produsen menghasilkan suplemen yang bertujuan untuk membalikkan proses ini, tidak ada bukti klinis yang menunjukkan efektivitas suplemen atau obat peninggi badan ini.

Mengetahui fakta ini, jika Anda masih dalam usia pertumbuhan, sebaiknya hindari obat-obatan tersebut dan lebih fokus pada konsumsi makanan sehat dan olahraga rutin.

Walaupun faktor genetik dapat memengaruhi tinggi badan, masih mungkin untuk meningkatkan tinggi badan melalui gaya hidup sehat.

Apakah Obat Peninggi Badan Aman?

Terdapat banyak produk peninggi badan dengan klaim menggunakan banyak bahan yang dapat meninggikan tubuh.

Namun, produk-produk ini tidak melalui uji klinis. Bahkan, Food and Drug Administration (FDA) yang berbasis di Amerika tidak mengatur atau mengonfirmasi keakuratan pernyataan yang dibuat oleh produsen suplemen kesehatan.

Selain itu, beberapa bahan dalam suplemen peninggi badan tidak pernah dievaluasi dengan baik untuk memastikan keamanan dan pengaruh jangka panjangnya.

Jadi, sebelum mengonsumsi obat peninggi badan, disarankan untuk membaca komposisi pada kemasan produk dan berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa suplemen tersebut tidak membahayakan kesehatan Anda.

Hormon Pertumbuhan (HGH) untuk Menambah Tinggi Badan

Human Growth Hormone (HGH) atau hormon pertumbuhan manusia adalah hormon yang diproduksi secara alami oleh tubuh saat masa pertumbuhan, terutama oleh kelenjar pituitari di otak. Namun, ketika memasuki usia paruh baya, produksi hormon pertumbuhan secara perlahan berkurang.

HGH adalah hormon penting untuk pertumbuhan anak-anak dan mempertahankan jaringan dan organ tubuh. HGH juga berperan dalam banyak proses tubuh lainnya, termasuk kepadatan tulang, massa otot, dan suasana hati.

Hormon pertumbuhan yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pertumbuhan yang signifikan. Kekurangan HGH adalah salah satu penyebab utama kelainan pertumbuhan seperti tubuh pendek atau dwarfisme.

Hormon pertumbuhan dapat digunakan pada anak-anak dengan pertumbuhan tidak normal. Pengobatan ini harus didasarkan pada resep dokter dan hanya efektif pada anak-anak yang belum mencapai pubertas. HGH membantu tubuh memproduksi hormonnya sendiri.

Meskipun suplemen HGH diklaim dapat membantu pertumbuhan, HGH tidak akan membuat seseorang tumbuh lebih tinggi setelah melewati usia pubertas.

Efek Samping HGH

Sebagian besar orang mentoleransi perawatan HGH dengan baik tanpa banyak masalah. Beberapa kemungkinan efek samping yang dapat terjadi meliputi:

  • Nyeri otot.
  • Ketidaknyamanan pada sendi.
  • Sakit kepala.
  • Pembengkakan pada tangan dan kaki.

Jika Anda mengalami gejala ini atau masalah lainnya, segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan mengubah dosis jika diperlukan untuk membantu mengatasi gejala tersebut.

Perawatan HGH pada orang dewasa yang sehat dapat menyebabkan sejumlah efek samping, termasuk:

  • Carpal Tunnel Syndrome.
  • Peningkatan resistensi insulin.
  • Diabetes tipe 2.
  • Pembengkakan pada tangan dan kaki (edema).
  • Nyeri pada sendi dan otot.
  • Pembesaran jaringan payudara pada pria (ginekomastia).
  • Meningkatnya risiko beberapa jenis kanker.

Referensi

  1. Anonim. 2020. Human growth hormone (HGH): Does it slow aging?. [online] Tersedia di: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/healthy-aging/in-depth/growth-hormone/art-20045735?pg=2. [Diakses pada 12 April 2021]
  2. Adams, Allison. 2019. The Truth About Grow Taller Supplements. [online] Tersedia di: https://healthfully.com/can-foods-make-you-grow-taller-4750342.html
  3. Higuera, Valencia. 2019. What do growth hormone injections do?. [online] Tersedia di: https://www.medicalnewstoday.com/articles/312905 [Diakses pada 12 April 2021]
  4. Silver, Natalie. 2019. How to Increase Your Height: Is There Anything I Can Do?. [online] Tersedia di: https://www.healthline.com/health/how-to-increase-height. [Diakses pada 12 April 2021]

About The Author

4 Pertolongan Pertama untuk Orang Tenggelam

Perkembangan Bayi 8 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?