Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Komorbid: Pengertian, Jenis, dan Penanganannya

Myles Bannister

Istilah komorbid digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang menderita beberapa penyakit serentak atau memiliki penyakit tambahan sebagai akibat dari penyakit yang sudah ada sebelumnya. Baca penjelasan tentang jenis-jenisnya dan bagaimana cara mengatasi komorbiditas di bawah ini.

Apa itu Komorbid?

Komorbid atau komorbiditas adalah kondisi saat seseorang menderita dua atau lebih masalah kesehatan sekaligus–atau salah satunya timbul akibat kondisi kesehatan sebelumnya.

Salah satu penyakit yang dapat menyertai kondisi ini adalah penyakit kronis atau yang sudah lama diderita. Misalnya, diabetes merupakan komorbiditas dari tekanan darah tinggi. Ini berarti diabetes meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.

Penyakit komorbid juga dapat memperburuk penyakit yang sudah ada, seperti kolesterol tinggi yang memperburuk penyakit kardiovaskular.

Penyebab Komorbiditas

Ada beberapa kemungkinan penyebab seseorang mengalami komorbiditas, antara lain:

  • Penyakit-penyakit yang berhubungan, baik secara fisik maupun mental. Contohnya diabetes dan tekanan darah tinggi, atau trauma dan skizofrenia.
  • Penyebab yang sama, di mana seseorang yang menderita satu penyakit tertentu kemungkinan juga akan menderita penyakit lainnya.
  • Sebuah penyakit dapat menyebabkan munculnya penyakit tambahan. Misalnya, endometriosis dapat menyebabkan kista dan kanker rahim. Contoh lainnya, diabetes dapat menyebabkan obesitas.
  • Gejala suatu penyakit dapat menyebabkan munculnya masalah kesehatan tambahan. Misalnya, gejala depresi dapat menyebabkan pasien menjadi tertekan dan kemudian menjadi pecandu narkoba.
  • Penyakit mental sering saling mempengaruhi satu sama lain dan memperparah kondisi. Komorbiditas juga bisa mencakup keluhan fisik dan mental sekaligus.

Jenis-Jenis Komorbiditas yang Umum

Ada beberapa jenis komorbiditas yang sering terjadi, baik dari segi penyakit fisik maupun mental, di antaranya:

Obesitas

Obesitas diketahui sebagai faktor risiko untuk banyak jenis penyakit. Setidaknya ada 236 jenis masalah kesehatan termasuk 13 jenis kanker yang terkait dengan obesitas. Beberapa komorbiditas yang umum terjadi pada penderita obesitas meliputi:

  • Resistensi insulin, kondisi yang terjadi pada penderita diabetes tipe 2.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Dislipidemia, yaitu tekanan darah dan kadar kolesterol tinggi.
  • Penyakit kardiovaskular.
  • Stroke.
  • Artritis.
  • Osteoarthritis.
  • Depresi.
  • Kanker.

Kelebihan berat badan dapat mengganggu fungsi organ-organ tubuh dan juga dapat mempengaruhi perasaan percaya diri dan menyebabkan depresi.

Diabetes

Diabetes diketahui sebagai penyakit awal yang dapat menyebabkan penyakit-penyakit lain dalam tubuh. Beberapa kondisi yang terkait dengan diabetes antara lain:

  • Dislipidemia.
  • Penyakit hati berlemak non-alkohol (non-alcoholic fatty liver disease).
  • Penyakit kardiovaskular.
  • Gagal ginjal.
  • Obesitas.
  • Disfungsi seksual.
  • Kebutaan.

Diabetes dan obesitas sering terkait satu sama lain, di mana penderita obesitas memiliki risiko mengalami diabetes. Namun, tidak semua penderita diabetes juga mengalami obesitas. Penanganan kedua kondisi ini biasanya dilakukan secara bersamaan.

Komorbiditas Mental

Tahun 2018, Substance Abuse and Mental Health Services Administration (SAMHSA) melakukan survei tentang kesehatan dan penggunaan obat-obatan. Hasilnya menunjukkan hampir 9,2 miliar orang dewasa di AS menderita komorbiditas terkait masalah mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Kondisi ini sering kali juga disertai dengan kecanduan obat-obatan. Penyakit mental juga sering kali disertai dengan kekerasan yang tidak terkendali.

Menurut National Alliance on Mental Illness (NAMI), 60% orang yang menderita gangguan kecemasan juga mengalami gejala depresi. Beberapa masalah mental lain yang dapat terjadi akibat kondisi ini antara lain:

  • Bipolar disorder
  • Post-traumatic stress disorder
  • Serangan panik.
  • Social anxiety.
  • General anxiety.
  • Obsessive Compulsive Disorder.
  • Fobia.

Jika komorbiditas tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan kondisi yang lebih buruk, seperti halusinasi dan skizofrenia.

Cara Mengatasi Komorbiditas

Komorbiditas sering kali membutuhkan penanganan yang berkelanjutan. Ini melibatkan kombinasi berbagai perawatan, seperti konsultasi, perencanaan gaya hidup sehat, dan penggunaan obat-obatan. Pendekatan ini berlaku baik untuk komorbiditas fisik maupun mental.

Dalam proses pengobatan, pasien komorbiditas juga memerlukan dukungan dan bantuan dari keluarga dan tenaga medis.

Dukungan keluarga dan orang-orang terdekat sangat membantu pasien dalam meningkatkan kualitas hidupnya, terutama jika mengalami masalah fisik dan mental secara bersamaan.

Komorbiditas bisa menjadi situasi yang menantang, dan oleh karena itu membutuhkan perawatan yang intensif untuk penyembuhannya.

Peran keluarga dan orang-orang terdekat juga penting dalam memberikan dukungan kepada pasien karena perawatan yang diberikan bersifat jangka panjang. Ser often perawatan untuk satu penyakit dapat membantu menyembuhkan penyakit lainnya.

Referensi

  1. Christiansen, Sherry. 2021. What Is Comorbidity?. https://www.verywellhealth.com/comorbidity-5081615. (Diakses pada 1 Maret 2022).
  2. DerSakissian, Carol. 2021. What Is Comorbidity?. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-comorbidity. (Diakses pada 1 Maret 2022).
  3. Klykylo, William. 2002. Comorbid Diabetes and Hepatic Cirrhosis. https://www.sciencedirect.com/topics/neuroscience/comorbidity. (Diakses pada 1 Maret 2022).

About The Author

Tanda Wanita Kekurangan Hormon Progesteron

Cooing, Tahap Awal Perkembangan Kemampuan Bahasa Bayi