Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kolik pada Bayi: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Kolik pada bayi adalah kondisi yang disebabkan oleh kontraksi usus yang tidak normal, menyebabkan rasa nyeri yang tidak bisa diungkapkan oleh bayi. Bayi mungkin menangis selama lebih dari 3 jam sehari dan kondisi ini umumnya berlangsung selama 3 hari dalam seminggu. Untuk mengenali kolik pada bayi dan menangani kondisi ini, simak penjelasan berikut.

Apa Itu Kolik pada Bayi?

Kolik ditandai dengan bayi menangis lebih lama daripada kebanyakan bayi. Karena bayi belum bisa berbicara, menangis adalah satu-satunya cara mereka untuk mengomunikasikan ketidaknyamanan tersebut. Jika bayi menangis selama lebih dari 3 jam dan berlangsung selama 3 hari dalam seminggu, itu bisa menandakan bahwa bayi mengalami kolik.

Kolik adalah kondisi di mana usus bayi mengalami kontraksi yang tidak normal. Biasanya, bayi mengalami kondisi ini karena harus beradaptasi dengan asupan makanan yang baru setelah lahir, setelah sebelumnya hanya mendapatkan nutrisi melalui plasenta dalam kandungan.

Meskipun kolik tidak berbahaya, kondisi ini akan hilang seiring waktu. Tetapi, kadang-kadang tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk meredakan tangisan bayi.

Sementara menangis adalah satu-satunya cara bayi untuk mengkomunikasikan kebutuhannya, bayi yang mengalami kolik sering kali menangis tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, dan sering kali tidak ada perawatan yang efektif untuk mengatasinya.

Membedakan Tangisan Kolik dengan Tangisan Normal

Biasanya, bayi menunjukkan gejala kolik pada waktu yang sama setiap hari, biasanya pada sore hingga malam hari. Beberapa ciri-ciri kolik pada bayi antara lain:

  • Bayi menangis tanpa alasan jelas seperti lapar atau popok kotor.
  • Bayi menangis dengan ekspresi kesakitan.
  • Tangan bayi terkepal, lengan terasa kaku, punggung dan kaki melengkung saat menangis.
  • Tangisan bayi berbunyi tinggi.
  • Bayi sangat sulit untuk ditenangkan.
  • Bayi memiliki kulit memerah atau pucat di sekitar mulut.

Segera konsultasikan dengan dokter jika bayi Anda mengalami gejala-gejala berikut:

  • Bayi mengalami demam dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih tinggi.
  • Bayi tidak aktif seperti biasanya.
  • Bayi tidak dapat menyusu dengan kuat dari payudara atau botol.
  • Bayi memiliki tinja berdarah.
  • Bayi muntah.

Penyebab Kolik pada Bayi

Saat ini, penyebab kolik pada bayi masih belum dapat dipastikan. Beberapa teori mengaitkan kondisi ini dengan:

  • Kontraksi otot yang sering terjadi dalam sistem pencernaan yang sedang berkembang.
  • Gas.
  • Hormon yang menyebabkan sakit perut atau kembung.
  • Kesensitifan terhadap cahaya, kebisingan, atau rangsangan lainnya yang berlebihan.
  • Pengembangan sistem saraf bayi.
  • Bentuk awal migrain pada anak-anak.

Meskipun penyebab pasti kolik pada bayi belum diketahui, beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan tangisan bayi antara lain:

  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan akibat gas atau gangguan pencernaan.
  • Sistem pencernaan bayi belum sepenuhnya berkembang.
  • Pemberian ASI atau susu formula yang berlebihan atau tidak mencukupi.
  • Sensitivitas terhadap susu formula atau ASI.
  • Terlalu banyak rangsangan.

Diagnosis Kolik pada Bayi

Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis kolik pada bayi. Dokter pertama-tama akan menanyakan gejala-gejala dan riwayat kesehatan bayi. Kemudian, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi:

  • Tingkat energi bayi.
  • Warna kulit bayi.
  • Pola napas bayi.
  • Suhu tubuh bayi.
  • Berat badan bayi.

Dokter juga mungkin akan merekomendasikan melakukan beberapa tes lain untuk menyingkirkan kemungkinan masalah kesehatan lainnya.

Kapan Kolik Dimulai dan Berakhir?

Kabar baiknya adalah kolik pada bayi tidak berlangsung lama. Kondisi ini biasanya dimulai saat bayi berusia sekitar 2 hingga 3 minggu, mencapai puncaknya sekitar 6 minggu, dan mulai mereda pada minggu ke-10 hingga 12.

Sebagian besar bayi dengan kolik akan sembuh dengan sendirinya setelah 3 bulan (meskipun biasanya sedikit lebih lama pada bayi prematur). Kolik bisa berhenti tiba-tiba atau mereda secara bertahap. Selama menghadapi kolik, meningkatkan kesabaran dapat membantu orang tua bertahan.

Cara Mengatasi Kolik pada Bayi

Karena masih belum diketahui penyebab pasti kolik pada bayi, tidak ada pengobatan khusus yang tersedia. Namun, dokter mungkin merekomendasikan beberapa langkah yang dapat membantu. Jika salah satunya tidak efektif untuk bayi Anda, Anda dapat mencoba langkah lain pada waktu yang berbeda.

Beberapa langkah untuk menenangkan bayi yang bisa Anda coba antara lain:

  • Pastikan bayi tidak lapar.
  • Jika sedang menyusui, tanyakan pada dokter apakah obat atau makanan yang Anda konsumsi dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada bayi.
  • Ubah posisi tubuh bayi. Temukan posisi yang membuat bayi lebih tenang dan coba lakukan pijatan ringan di punggungnya.
  • Berikan pacifier kepada bayi.
  • Swaddle bayi.
  • Menggunakan white noise.
  • Letakkan bayi di kursi berayun atau bergetar.

Tips bagi Orang Tua dalam Menghadapi Kolik pada Bayi

Meskipun kolik pada bayi tidak berbahaya, kondisi ini dapat menyebabkan stres pada orang tua. Mendengarkan tangisan bayi yang berkepanjangan dapat membuat orang tua menjadi lelah secara fisik dan emosional. Ketika tangisan bayi tidak reda, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua, antara lain:

  • Bagi tugas dengan pasangan. Terkadang, bayi yang menangis dapat menjadi tenang saat digendong oleh orang lain. Berbagi tugas menggendong bayi dengan pasangan adalah pilihan terbaik.
  • Istirahat. Menanggapi tangisan bayi adalah hal yang penting, tetapi jika bayi tidak merespons upaya apa pun untuk meredakannya, Anda bisa mencoba istirahat selama 10 hingga 15 menit. Letakkan bayi di tempat yang aman seperti crib atau minta bantuan keluarga saat Anda perlu beristirahat. Ini penting untuk membantu Anda melewati fase yang menantang ini.
  • Mengurangi suara tangisan bayi. Anda dapat menggunakan headphone atau speaker untuk mengurangi suara tangisan bayi. Tetapi jangan meninggalkan bayi tanpa pengawasan atau tidak mendengarkan tangisannya sama sekali. Ini hanya bertujuan untuk sementara mengurangi tingkat kebisingan tangisan bayi.

Penanganan kolik pada bayi bisa menjadi tantangan bagi orang tua, dan kondisi ini bisa menyebabkan stres atau perasaan kewalahan. Jika langkah-langkah di atas tidak meringankan beban yang Anda alami, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental. Menurunkan tingkat stres yang Anda alami juga dapat membantu bayi menjadi lebih tenang.

Referensi

  1. Anonim. Colic. https://familydoctor.org/condition/colic/. Diakses pada 3 Mei 2021.
  2. Anonim. Colic. https://kidshealth.org/en/parents/colic.html. Diakses pada 3 Mei 2021.
  3. Anonim. Colic in Babies. https://www.webmd.com/parenting/baby/what-is-colic#1. Diakses pada 3 Mei 2021.
  4. Bellefonds, Colleen de. 2020. Colic in Babies: Signs, Causes and Tips for Parents. https://www.whattoexpect.com/first-year/health-and-safety/what-is-colic/. Diakses pada 3 Mei 2021.

About The Author

Asam Askorbat: Manfaat, Dosis, Efek Samping

6 Komplikasi GERD yang Perlu Anda Waspadai