Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kista Pilonidal: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Kista pilonidal adalah pertumbuhan abnormal kulit yang menimbulkan benjolan. Kista biasanya berisi folikel rambut dan kulit, serta sering muncul dekat tulang ekor di bagian atas belahan bokong. Simak gejala, penyebab, dan pengobatannya di bawah ini.

Apa Itu Kista Pilonidal?

Kondisi ini terjadi ketika rambut bertumbuh ke arah kulit bukannya ke luar. Jika kista terinfeksi, abses (benjolan berisi nanah) sering kali sangat menyakitkan. Kista biasanya tidak memerlukan perawatan kecuali terinfeksi. Kista dan kulit di sekitarnya dapat terinfeksi, membentuk abses yang menyakitkan.

Gejala Kista Pilonidal

Saat terinfeksi, kondisi ini menyebabkan benjolan muncul di area yang terkena. Gejala lain yang bisa muncul, antara lain:

  • Sakit di sekitar benjolan
  • Kemerahan pada kulit
  • Drainase nanah atau darah dari lubang di kulit, disertai bau busuk
  • Nyeri saat duduk atau berdiri
  • Pembengkakan kista
  • Rambut menonjol dari lesi
  • Demam ringan (jarang terjadi)

Pada kasus lain, Anda mungkin tidak memiliki gejala yang terlihat pada awalnya selain lekukan kecil seperti lesung pipit di permukaan kulit. Namun, begitu lekukan terinfeksi, hal itu dapat berkembang menjadi kista atau abses.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda melihat tanda atau gejala kista pilonidal, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Penyebab Kista Pilonidal

Hingga kini penyebab pasti kondisi ini belum diketahui dengan pasti. Pada banyak kasus, kista disebabkan oleh rambut yang menembus kulit, gesekan, pakaian ketat, atau duduk terlalu lama.

Pada kasus di mana rambut tumbuh tidak sebagaimana mestinya, tubuh merespons rambut sebagai zat asing dan menciptakan kista di sekitar rambut.

Faktor Risiko Pilonidal

Berikut adalah faktor-faktor tertentu yang membuat seseorang lebih rentan terkena kista pilonidal, antara lain:

  • Pria memiliki risiko yang lebih tinggi daripada wanita
  • Usia yang lebih muda (paling umum terjadi pada usia 20-an)
  • Obesitas
  • Gaya hidup tidak aktif
  • Pekerjaan yang mengharuskan duduk untuk waktu yang lama
  • Rambut tumbuh berlebih
  • Rambut kaku atau kasar

Diagnosis Kista Pilonidal

Dokter akan mendiagnosis kondisi ini dengan melakukan pemeriksaan fisik. Kista ini akan terlihat seperti benjolan, bengkak, atau abses yang nyeri jika ditekan. Lokasinya di atas bokong menjadi karakteristik utama dari kondisi ini.

Jika infeksi parah, tes darah mungkin dilakukan. Tes pencitraan biasanya tidak diperlukan untuk membantu diagnosis.

Anda mungkin juga akan dimintai beberapa pertanyaan oleh dokter, seperti:

  • Kapan Anda pertama kali merasakan gejala kista pilonidal?
  • Apakah Anda pernah mengalami masalah ini sebelumnya?
  • Apakah kondisi ini disertai demam?
  • Obat atau suplemen apa saja yang Anda konsumsi?

Pengobatan Kista Pilonidal

Jika Anda tidak mengalami nyeri yang parah dan tidak ada tanda peradangan, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik spektrum luas untuk meredakan infeksi. Akan tetapi, antibiotik tidak bisa menyembuhkan, hanya membantu meredakan infeksi dan ketidaknyamanan.

Berikut adalah beberapa operasi atau prosedur lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi kista pilonidal:

Insisi dan Drainase

Metode ini dilakukan dengan memotong kista dan menguras isinya. Dokter akan menghilangkan folikel rambut dan membiarkan luka terbuka yang kemudian ditutupi kain kasa. Ganti kain kasa secara teratur sampai kista sembuh.

Marsupialization

Prosedur ini melibatkan pemotongan dan pengeringan kista, serta penghilangan nanah dan rambut di dalamnya. Dokter akan menjahit ujung luka ke tepi luka untuk membuat kantong. Ini adalah operasi rawat jalan dengan anestesi lokal.

Insisi, Drainase, dan Penutupan Luka

Prosedur ini membuat kista dikeringkan, tetapi tidak dibiarkan terbuka. Dokter akan menutup luka sepenuhnya setelah operasi.

Setelah operasi, penting untuk mengikuti petunjuk dokter tentang perawatan di rumah, terutama jika Anda perlu menggunakan kain kasa. Beberapa tips yang harus diperhatikan adalah:

  • Jaga kebersihan area tulang ekor dan bokong
  • Periksa tanda-tanda infeksi baru, seperti kemerahan, nanah, atau nyeri
  • Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau proses penyembuhan

Meski penyembuhan total mungkin terjadi, kista pilonidal dapat kambuh bahkan setelah menjalani pembedahan.

Hal-Hal yang Bisa Dilakukan untuk Meredakan Gejala Kista Pilonidal

Jika kista hanya menyebabkan sedikit ketidaknyamanan, Anda bisa mencoba beberapa penanganan sederhana, seperti:

  • Berendam dengan air hangat untuk meredakan nyeri
  • Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, ikuti petunjuk dosisnya
  • Jaga kebersihan dan kekeringan kista dan area sekitarnya

Komplikasi Kista Pilonidal

Jika kista yang terinfeksi kronis tidak diobati dengan benar, Anda berisiko lebih tinggi terkena karsinoma sel skuamosa (KSS), jenis kanker kulit. Kondisi ini dapat menyebabkan bercak merah hingga luka bersisik akibat gangguan pada sel kulit.

Pencegahan Kista Pilonidal

Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kondisi ini, antara lain:

  • Jaga kebersihan tubuh dengan baik
  • Turunkan berat badan jika perlu
  • Hindari duduk terlalu lama

Jika Anda pernah menderita kista pilonidal sebelumnya, Anda mungkin harus mencukur area tersebut secara teratur atau menggunakan produk penghilang rambut untuk mengurangi risiko kambuhnya kista.

Referensi

  1. Anonim. Pilonidal cyst. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pilonidal-cyst/symptoms-causes/syc-20376329. (Diakses pada 6 Agustus 2020).
  2. Anonim. What Is a Pilonidal Cyst?. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/pilondial-cyst. (Diakses pada 6 Agustus 2020).
  3. Underwood, Corinna. 2018. Pilonidal Sinus. https://www.healthline.com/health/pilonidal-cyst. (Diakses pada 6 Agustus 2020).

About The Author

Fungsi dan Bagian-Bagian Sumsum Tulang Belakang

Pantangan Makanan untuk Penderita Kelenjar Getah Bening