Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kista Bartholin: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Kista Bartholin adalah pembengkakan di kelenjar Bartholin yang mengeluarkan cairan pelumas vagina. Kondisi ini tidak menyakitkan, tetapi kista yang terinfeksi dapat menyebabkan pembengkakan bernanah. Berikut adalah gejala, penyebab, dan cara mengatasi kista Bartholin.

Apa Itu Kista Bartholin?

Kista Bartholin adalah pembengkakan di salah satu kelenjar Bartholin yang terletak di sisi bibir vagina. Kelenjar ini mengeluarkan cairan pelumas saat berhubungan seksual untuk melindungi jaringan vagina.

Kista ini biasanya muncul pada wanita usia produktif sebelum menopause. Kista Bartholin tidak terlihat dengan mata telanjang.

Gejala Kista Bartholin

Kista Bartholin yang kecil dan tidak terinfeksi mungkin tidak menyebabkan gejala yang terasa. Namun, kista yang tumbuh dapat menimbulkan benjolan di sekitar lubang vagina.

Jika kista terinfeksi, gejalanya dapat berkembang dalam beberapa hari. Gejala yang mungkin muncul antara lain:

  • Benjolan lembut dan nyeri di sekitar lubang vagina
  • Ketidaknyamanan saat berjalan atau duduk
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Demam

Kista Bartholin umumnya terjadi hanya di satu sisi lubang vagina.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Hubungi dokter segera jika benjolan yang terasa sakit tidak membaik setelah melakukan perawatan sendiri. Jika benjolan muncul saat usia di atas 40 tahun, kemungkinan merupakan masalah serius seperti kanker.

Penyebab Kista Bartholin

Para ahli belum menemukan penyebab pasti sumbatan pada kelenjar Bartholin. Namun, kemungkinan sumbatan disebabkan oleh infeksi atau cedera.

Kista yang terinfeksi dapat membentuk abses. Bakteri seperti Escherichia coli (E. coli) dapat menyebabkan infeksi. Jarang, infeksi menular seksual seperti gonore atau klamidia juga dapat menyebabkan kista Bartholin.

Faktor Risiko Kista Bartholin

Kista ini lebih umum terjadi pada wanita usia subur, terutama usia 20 sampai 29 tahun. Wanita memiliki risiko lebih tinggi jika:

  • Muda dan aktif secara seksual
  • Belum hamil
  • Baru saja melahirkan

Diagnosis Kista Bartholin

Dokter biasanya dapat mendiagnosis kista Bartholin dengan mengevaluasi riwayat medis dan pemeriksaan panggul. Jika kista terinfeksi, dokter mungkin akan mengambil sampel cairan vagina untuk memeriksa penyakit menular seksual.

Jika berusia di atas 40 tahun atau setelah menopause, dokter mungkin akan melakukan biopsi untuk memeriksa sel kanker. Jika kanker adalah penyebabnya, mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis onkologi ginekologi.

Pengobatan Kista Bartholin

Kista Bartholin biasanya tidak perlu dirawat jika tidak menyebabkan gejala. Perawatan tergantung pada ukuran kista, tingkat ketidaknyamanan, dan apakah kista terinfeksi.

Pilihan perawatan yang mungkin direkomendasikan antara lain:

Sitz Bath

Sitz bath adalah terapi air hangat yang dapat meredakan rasa sakit akibat pembengkakan atau iritasi pada perineum, area antara vagina dan anus. Metode ini juga membantu kista kecil yang terinfeksi pecah dan mengalir sendiri.

Surgical Drainage

Anda mungkin perlu operasi untuk mengeringkan kista yang terinfeksi atau besar. Prosedur ini dapat menggunakan anestesi lokal atau sedasi.

Dokter akan melakukan sayatan kecil di dalam kista, membiarkan cairan keluar, dan memasang tabung karet kecil (kateter) di sayatan. Kateter akan tetap terpasang selama enam minggu agar sayatan tetap terbuka dan drainase berjalan lancar.

Antibiotik

Dokter dapat meresepkan antibiotik jika kista terinfeksi atau jika Anda memiliki infeksi menular seksual. Namun, jika abses telah terkuras dengan baik, antibiotik mungkin tidak diperlukan.

Marsupialisasi

Jika kista berulang atau mengganggu aktivitas sehari-hari, prosedur marsupialisasi dapat membantu. Dokter akan menjahit sayatan drainase untuk membuat lubang permanen yang kecil.

Pada kasus kista yang tidak merespons perawatan di atas, dokter mungkin merekomendasikan pengangkatan kelenjar Bartholin secara operasi. Namun, operasi memiliki risiko seperti pendarahan atau komplikasi.

Komplikasi Kista Bartholin

Kista dapat terinfeksi dan membentuk abses, yaitu kumpulan nanah pada kelenjar Bartholin di bibir vagina. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi dapat menyebar ke organ lain melalui aliran darah, yang dapat berbahaya.

Pencegahan Kista Bartholin

Tidak ada cara pasti untuk mencegah kondisi ini. Namun, praktik seks yang lebih aman, seperti menggunakan kondom, dan menjaga kebersihan organ genital dapat membantu mencegah infeksi dan pembentukan abses kista Bartholin.

Kompres hangat dapat membantu meredakan gejala pada beberapa hari. Penyembuhan abses yang memerlukan sayatan mungkin memakan waktu beberapa hari hingga minggu, tergantung pada ukurannya.

Kista dan abses yang berulang dan diobati dengan prosedur bedah mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama. Namun, prosedur ini efektif dalam mencegah infeksi kembali. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan jika mengalami gejala di atas.

Referensi

  1. Anonim. Bartholin’s cyst. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bartholin-cyst/symptoms-causes/syc-20369976. (Diakses pada 7 Juli 2020).
  2. Anonim. What Is a Bartholin’s Gland Cyst? https://www.webmd.com/women/guide/bartholins-gland-cyst#1. (Diakses pada 7 Juli 2020).
  3. Anonim. Bartholin’s Gland Cyst. https://www.health.harvard.edu/a_to_z/bartholins-gland-cyst-a-to-z. (Diakses pada 7 Juli 2020).
  4. Brazier, Yvette. 2017. What is a Bartholin’s cyst? https://www.medicalnewstoday.com/articles/185022. (Diakses pada 7 Juli 2020).
  5. DePietro, MaryAnn. 2017. Bartholin’s cyst. https://www.healthline.com/health/bartholins-gland-cyst#treatment. (Diakses pada 7 Juli 2020).
  6. Wint, Carmella. Matthew Solan. Kathryn Watson. 2018. Bartholin’s Abscess. https://www.healthline.com/health/bartholins-abscess#prevention. (Diakses pada 7 Juli 2020).

About The Author

Sumagesic: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Cacar Air: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan