Manfaat Bawang Putih bagi Penderita Asam Urat
Bawang putih dapat dijadikan obat tradisional yang aman bagi tubuh dan bermanfaat bagi penderita asam urat.
Penelitian pada tahun 2009 menunjukkan bahwa senyawa diallydisulhide dalam bawang putih memiliki sifat anti peradangan. Dengan mengonsumsinya, peradangan pada persendian akibat penumpukan kristal asam urat dapat berkurang.
Penelitian oleh pakar kesehatan dari Kings College London dan East Anglia University, Inggris menunjukkan bahwa mengonsumsi bawang putih memberikan perlindungan pada tulang rawan dan mencegah serangan asam urat serta gejala-gejala persendian lainnya.
Manfaat Kesehatan Lain yang Diberikan oleh Bawang Putih
Bawang putih juga memiliki manfaat kesehatan lainnya, antara lain:
Baik bagi kesehatan metabolisme
Penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa bawang putih dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh, menjaga berat badan, dan memperlancar fungsi tubuh.
Bawang putih juga memberikan perlindungan bagi jantung, mencegah penyakit jantung koroner, serta mengendalikan kolesterol dan trigliserida dalam organ kardiovaskular.
Meredakan masalah rheumatoid arthritis
Penelitian menunjukkan bahwa bawang putih dapat meredakan gejala rheumatoid arthritis dengan signifikan, tanpa efek samping yang berarti.
Memiliki sifat anti mikroba
Bawang putih mengandung senyawa ajoene yang bersifat anti mikroba alami, mencegah infeksi dari berbagai mikroba seperti bakteri dan virus.
Memiliki sifat anti oksidan
Bawang putih mengandung senyawa anti oksidan seperti allicin, allyc cysteine, dan allyl disulphide, yang mencegah paparan radikal bebas, memperbaiki kondisi lipid tubuh, dan mencegah peradangan.
Namun, konsumsi bawang putih sebaiknya tidak dilakukan secara sembarangan untuk memperoleh manfaat kesehatan yang maksimal dan menghindari efek samping.
Memiliki sifat anti inflamasi
Bawang putih dapat menurunkan kadar sitokin yang menyebabkan peradangan dalam tubuh. Dengan demikian, bawang putih dapat mencegah nyeri pada persendian atau tulang akibat peradangan.
About The Author
