Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Ketahui 7 Fakta Penting Seputar Fogging

Myles Bannister

Memasuki musim hujan, berbagai upaya dilakukan untuk menekan hewan pembawa penyakit. Salah satu tindakan yang umum ditemui adalah fogging atau pengasapan. Lantas, apakah tindakan ini aman bagi manusia? Simak fakta fogging melalui ulasan berikut!

Fakta Fogging yang Sebaiknya Diketahui

Anda mungkin sudah cukup akrab dengan fogging. Fogging dilakukan dengan menyemprotkan cairan kimia berbentuk asap di pemukiman atau lokasi tertentu. Dikarenakan menggunakan teknik ‘pengasapan’, banyak yang menganggapnya berbahaya.

Kepulan asap yang keluar dari mesin fogging kerap kali membuat khawatir. Sebab, asap tersebut bertahan cukup lama di udara dan kemungkinan dapat melekat pada berbagai perabotan rumah.

Namun, apakah Anda benar-benar mengetahui apa itu fogging dan mengapa tindakan ini dilakukan? Berikut fakta seputar fogging yang sebaiknya Anda ketahui:

1. Apa Tujuan Fogging?

Fungsi fogging adalah untuk mengendalikan vektor penyakit, terutama nyamuk. Secara lebih spesifik, nyamuk yang dimaksud adalah Aedes aegypti, vektor utama penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Fogging bukan termasuk tindakan pencegahan. Menurut Kemenkes, fogging tidak termasuk tindakan yang harus rutin dilakukan, melainkan hanya jika terdapat suatu kasus di wilayah tertentu.

Petugas kesehatan akan menindaklanjuti ketika ada laporan yang masuk mengenai adanya kasus DBD. Setelahnya, akan petugas akan melakukan pengecekan epidemiologi di lingkungan tempat tinggal penderita.

Apabila petugas menemukan lebih dari tiga orang dengan gejala DBD, dan terdapat jentik sebanyak lebih dari 5% di lokasi yang diperiksa, maka berbagai tindakan akan dilakukan, termasuk fogging.

Meski bukan merupakan tindakan pencegahan, asap fogging mampu membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa.

2. Di mana Fogging Dilakukan?

Faktanya, fogging akan dilakukan ketika petugas kesehatan menemukan kasus DBD pada suatu wilayah. Lalu, lokasi mana saja yang menjadi sasaran pengasapan?

Fogging akan dilaksanakan dalam radius sekitar 200 meter dari lokasi orang yang menderita DBD. Karena objeknya nyamuk terbang, area yang menjadi sasaran termasuk di dalam ataupun luar ruangan.

Selain itu, biasanya usaha industri juga melakukan fogging. Alat yang digunakan berupa penyemprot built-in. Jangkauan semprotan dapat mencapai area yang luas hingga lebih dari 200 m.

3. Kapan Waktu Pelaksanaan Fogging?

Terdapat waktu optimal untuk melakukan pengasapan. Menurut penelitian, waktu fogging untuk menekan DBD sangat dipengaruhi oleh musim dan tingkat intensitas penularan.

Berdasarkan penelitian tersebut, waktu optimal fogging untuk mengurangi angka kejadian DBD yang paling efektif adalah antara awal musim hujan dan puncak prevalensi.

4. Bahan Apa yang Digunakan dalam Mesin Fogging?

Manfaat fogging adalah untuk membunuh nyamuk dewasa menggunakan bahan insektisida. Insektisida sendiri merupakan bahan kimia yang bersifat racun.

Oleh sebab itu, fogging tidak bisa sembarangan dilakukan, mengingat bahan utamanya bisa berdampak terhadap lingkungan.

Jika tidak berhati-hati, penggunaan cairan insektisida berulang dan tidak tepat pada gilirannya akan menyebabkan nyamuk menjadi kebal.

Di Indonesia, penggunaan bahan insektisida termuat dalam panduan pengendalian vektor. Panduan tersebut dikeluarkan oleh Kemenkes.

Berdasarkan panduan, bahan insektisida untuk fogging, yaitu malathion, pirimiphos-methyl, alphacypermethrin, dan cypermethrin. Sementara itu, insektisida untuk larva atau jentik nyamuk yang menjadi vektor DBD, yaitu temephos dan pyriproxyfen.

5. Berapa Lama Frekuensi Fogging Dilakukan?

Fakta fogging selanjutnya adalah frekuensi pengasapan ternyata memiliki aturan. Umumnya, fogging dilakukan sekitar 2 kali, yaitu pada saat seseorang diketahui mengalami DBD di lingkungan tertentu dan 1 minggu setelahnya.

Lantas, adakah waktu terbaik untuk fogging? Pagi atau sore hari dianggap efektif untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti. Pasalnya, pada periode waktu tersebut nyamuk sedang aktif.

6. Apakah Fogging Membahayakan Manusia?

Asap yang mengepul membuat sebagian besar orang waswas. Bagaimana tidak, Anda mungkin khawatir jika insektisida yang terhirup akan membahayakan kesehatan.

Namun faktanya, fogging tidak berbahaya jika hanya dilakukan sesekali. Jika tidak terlalu sering, frekuensi Anda terpapar pun cukup singkat.

Sementara itu, bahaya baru akan muncul jika Anda terpapar secara terus-menerus. Gangguan kesehatan yang dapat muncul berupa gangguan pada kulit dan saluran pernapasan.

Untuk meminimalkan dampaknya, sebaiknya Anda tidak langsung masuk ke dalam ruangan yang terkena asap. Tunggulah hingga beberapa saat atau sampai asap sepenuhnya hilang.

Jika menemukan peralatan rumah yang terpapar zat kimia dari fogging, Anda bisa membersihkannya sehingga tidak ada sisa residu yang menempel.

7. Adakah Alternatif Lain untuk Berantas Nyamuk?

Fogging bukanlah cara mencegah DBD yang efektif. Maka dari itu, melakukan upaya pencegahan lain penting untuk Anda lakukan.

Tentu saja, mengendalikan larva atau jentik-nyamuk akan lebih mudah ketimbang memberantasnya saat sudah menjadi nyamuk dewasa. Oleh sebab itu, Anda bisa mencegah DBD dengan memberantas jentik nyamuk.

Salah satu cara yang Kemenkes anjurkan adalah menaburkan bubuk abate (abatisasi). Teknik pemberantasan sarang nyamuk ini dikenal dengan istilah PSN. Meski sama-sama dapat mengendalikan vektor nyamuk penyebab DBD, keduanya jelas berbeda.

Jika fogging membutuhkan bahan insektisida—dan dilakukan jika ada laporan kasus—maka PSN lebih mengarah ke pencegahan.

Adapun pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan melakukan gerakan 3M Plus:

  • Menguras atau membersihkan bak penampungan air.
  • Menutup rapat tempat penampungan air.
  • Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

Sementara itu, plus sendiri berarti tindakan pencegahan lain, misalnya memantau jentik-nyamuk.

Sebagai contoh, Anda memiliki vas bunga yang berisi air. Nah, untuk mencegah lokasi ini menjadi sarang nyamuk, cermati apakah ada tanda-tanda jentik nyamuk di sana.

Demikian fakta fogging yang penting untuk Anda ketahui. Ketahuilah bahwa tindakan ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu, untuk mencegah vektor penyakit, lakukan tindakan pencegahan secara mandiri.

Demikian fakta fogging yang penting untuk Anda ketahui. Ketahuilah bahwa tindakan ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu, untuk mencegah vektor penyakit, lakukan tindakan pencegahan secara mandiri.

About The Author

Antibiotik Ampuh untuk Hilangkan Jerawat dan Cara Mempersingkat Penggunaannya

9 Penyebab Pedofilia dan Ciri-Ciri Seorang Pedofil