Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Keseleo (Terkilir): Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Myles Bannister

Keseleo (terkilir) adalah jenis cedera pada kaki yang umum, biasanya terjadi saat jatuh atau aktivitas fisik yang memberi beban pada kaki. Keseleo harus segera diobati karena bisa menyebabkan sakit kaki kronis dan radang sendi. Apa itu keseleo dan bagaimana cara mengobatinya? Simak informasi berikut!

Apa Itu Keseleo (Terkilir)?

Keseleo adalah cedera pada ligamen pergelangan kaki, yang bisa robek atau terpelintir. Ligamen adalah jaringan yang menyangga sendi dan membuatnya stabil. Saat pergelangan kaki dipaksa bergerak, misalnya salah langkah, keseleo terjadi dan ligamen di luar pergelangan kaki menjadi cedera. Kondisi ini bisa ringan atau berat tergantung kerusakan ligamen.

Penyebab Keseleo (Terkilir)

Kaki terkilir bisa disebabkan oleh jatuh, benturan, kecelakaan, atau trauma pada sendi. Faktor-faktor itu memaksa ligamen pergelangan kaki melewati batas gerakan normal. Ligamen bisa meregang atau robek sebagai akibatnya. Berikut adalah penyebab kaki terkilir yang perlu diwaspadai:

  • Olahraga atletik (lari, jogging, lompat tali)
  • Terjatuh
  • Terpeleset
  • Terinjak
  • Kecelakaan
  • Mengangkat beban terlalu berat
  • Posisi berdiri salah

Faktor risiko juga berperan dalam keseleo, yaitu:

1. Riwayat Cedera

Orang yang pernah mengalami cedera pada kaki cenderung lebih rentan terkena keseleo di masa depan. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tak peduli usia dan jenis kelamin. Orang dengan riwayat cedera kaki harus lebih berhati-hati saat beraktivitas fisik seperti olahraga.

2. Olahraga Berlebihan

Olahraga yang berlebihan meningkatkan risiko cedera pada tubuh, termasuk keseleo. Olahraga yang menuntut gerakan tubuh, terutama tangan dan kaki seperti sepak bola, basket, dan bulu tangkis, meningkatkan risiko keseleo.

3. Olahraga Tanpa Pemanasan

Olahraga tanpa pemanasan meningkatkan risiko keseleo. Pemanasan melenturkan otot dan sendi untuk membuat tubuh lebih fleksibel saat beraktivitas. Tanpa pemanasan, risiko cedera meningkat karena otot dan sendi belum siap untuk bergerak.

4. Penggunaan Alat Olahraga yang tidak Sesuai

Penggunaan alat olahraga yang tidak sesuai dapat menyebabkan kaki terkilir saat berolahraga. Contohnya, menggunakan sepatu biasa untuk lari yang menyebabkan kaki rentan terkilir. Gunakanlah sepatu yang dirancang khusus untuk olahraga lari.

5. Obesitas

Orang dengan kelebihan berat badan cenderung memiliki sendi dan otot yang lemah, meningkatkan risiko keseleo.

6. Tempat

Kaki terkilir biasanya terjadi saat terpeleset atau terjatuh di tempat yang licin atau kasar. Berhati-hatilah saat berjalan di lantai yang licin atau permukaan kasar untuk mengurangi risiko terpeleset dan jatuh.

7. Kelelahan

Aktivitas fisik yang dilakukan saat tubuh lelah meningkatkan risiko keseleo. Jangan memaksa tubuh untuk bergerak saat lelah. Beristirahatlah jika ingin melanjutkan aktivitas fisik.

Jenis dan Derajat Keseleo (Terkilir)

Keseleo pergelangan kaki dibagi menjadi 3 tingkatan berdasarkan tingkat keparahan:

  • Keseleo ringan: kaki masih bisa digerakkan dengan mudah
  • Keseleo sedang: kaki sudah memar dan gerakan terbatas
  • Keseleo berat: ligamen robek dan gerakan kaki sangat terbatas

Ciri dan Gejala Keseleo (Terkilir)

Ciri dan gejala keseleo terfokus pada pergelangan kaki yang cedera. Berikut adalah ciri dan gejala kaki terkilir yang umum dialami:

  • Nyeri pada pergelangan kaki
  • Kaku pada pergelangan kaki
  • Keterbatasan gerakan pada kaki terkilir
  • Pemar beberapa dan pembengkakan pada pergelangan kaki
  • Sulit bertumpu pada kaki yang terkilir
  • Tidak bisa berjalan dengan lancar
  • Kaki terasa lemah

Ciri dan gejala di atas tidak selalu menunjukkan keseleo. Pemeriksaan medis dianjurkan jika mengalami cedera untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Diagnosis Keseleo (Terkilir)

Untuk mendiagnosis keseleo, dokter akan melakukan beberapa prosedur berikut:

1. Anamnesis

Dokter akan menanyakan keluhan yang dirasakan pasien, riwayat cedera sebelumnya, dan jenis aktivitas sehari-hari.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa pergelangan kaki untuk mengevaluasi pergerakan sendi, kestabilan kaki, dan tingkat nyeri.

3. Pemeriksaan Penunjang

Dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang seperti X-Ray, ultrasonography (USG), CT scan, atau magnetic resonance imaging (MRI) untuk melihat keadaan ligamen dalam pergelangan kaki dan tingkat kerusakan yang terjadi.

Pengobatan Keseleo (Terkilir)

Pengobatan keseleo tergantung pada tingkat keparahan cedera. Pengobatan umumnya bertujuan meredakan nyeri, mengurangi pembengkakan, memperbaiki ligamen, dan mengembalikan fungsi pergelangan kaki. Pengobatan dapat meliputi:

1. Obat-Obatan

Pemberian obat-obatan untuk meredakan nyeri seperti acetaminophen, aspercreme, aspirin, ibuprofen, atau naproxen sodium.

2. Terapi Fisik

Terapi fisik dilakukan di bawah pengawasan terapis untuk memulihkan dan menguatkan pergerakan kaki serta mencegah masalah lanjutan.

3. Penggunaan Alat Bantu

Pasien mungkin akan diberikan alat bantu seperti kruk atau penyangga untuk membantu pergerakan kaki.

4. Pengobatan Mandiri

Pengobatan mandiri meliputi mengangkat kaki saat tidur, membalut kaki dengan perban, mengompres kaki dengan es, dan istirahat yang cukup.

5. Operasi

Pada kasus keseleo yang parah dan tidak merespon pengobatan lainnya, operasi mungkin diperlukan.

Pencegahan Keseleo (Terkilir)

Berikut adalah langkah-langkah pencegahan keseleo:

1. Berhati-hati

Berjalan, berlari, atau melompat dengan hati-hati, terutama di tempat yang licin atau kasar. Hindari terburu-buru saat beraktivitas.

2. Aktif Bergerak

Bergerak secara teratur untuk menguatkan otot dan sendi. Hindari berolahraga secara berlebihan untuk menghindari cedera.

3. Pemanasan Sebelum Olahraga

Lakukan pemanasan sebelum berolahraga untuk melenturkan otot dan sendi agar lebih fleksibel.

4. Gunakan Alat Olahraga Berkualitas

Gunakan alat olahraga yang sesuai dan berkualitas untuk menghindari cedera seperti keseleo.

Itulah informasi tentang keseleo (terkilir). Segera temui dokter jika mengalami cedera yang mengganggu. Semoga bermanfaat!

Referensi

  1. Baoge, L. et al. 2012. Treatment of Skeletal Muscle Injury: A Review. ISRN Orthopedics, doi: 10.5402/2012/689012. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24977084 [diakses pada 21 Agustus 2019]
  2. Sprains. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sprains/symptoms-causes/syc-20377938 [diakses pada 21 Agustus 2019]
  3. Wedro, B, MD, FACEP, FAAEM. Sprains and Strains. MedicineNet. https://www.medicinenet.com/sprained_ankle/article.htm#sprains_and_strains_facts [diakses pada 21 Agustus 2019]
  4. Sprains and Strains. NIH. https://www.niams.nih.gov/health-topics/sprains-and-strains#tab-overview [diakses pada 21 Agustus 2019]
  5. Sprains, Strains and Other Soft-Tissue Injuries. OrthoInfo. https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/sprains-strains-and-other-soft-tissue-injuries/ [diakses pada 21 Agustus 2019]

About The Author

LAMP Test, Metode Tes COVID-19 yang Cepat dan Akurat

Bimacyl: Manfaat, Dosis, Efek Samping, Dll