Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kesehatan Mental: Pengaruh Psikis, Gejala, Diagnosis, & Pengobatan

Myles Bannister

Masih banyak yang menyepelekan kesehatan mental. Sebenarnya, kesehatan mental sangat penting bagi seseorang. Seorang dapat dikatakan sehat jika raga dan jiwanya sehat. Namun, terdapat penyeimbangan antara kesehatan fisik dan mental. Kesehatan mental berkaitan dengan psikis seseorang, termasuk aspek mentalnya. Bidang non-medis yang mempelajari perilaku dan perasaan seseorang, termasuk pola pikir, tindakan, reaksi, dan interaksi, yang memiliki arti yang sama dengan psikologis.

Apa Itu Kesehatan Mental?

Kesehatan mental merujuk pada kemampuan individu untuk beradaptasi dengan baik dalam hubungan dengan orang lain, masyarakat, dan lingkungan. Hal ini merupakan refleksi dari keharmonisan dan kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah yang mungkin timbul. Apabila individu merasa puas dan mampu, maka kesehatan mentalnya dapat terjamin.

Kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kepribadian, kondisi fisik, kematangan psikologis, dan sikap menghadapi masalah hidup. Sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi ekonomi, budaya, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan pendidikan.

Pengaruh Aspek Psikis terhadap Kesehatan Mental

Beberapa aspek psikis yang berpengaruh terhadap kesehatan mental adalah:

1. Pengalaman Awal Individu

Pengalaman awal merupakan pengalaman yang terjadi pada seseorang di masa lalunya. Pengalaman awal ini merupakan bagian penting dan bahkan sangat menentukan bagi kondisi mental individu di kemudian hari. Pemenuhan kebutuhan dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang. Orang yang mencapai kebutuhan baru yang mencakup eksplorasi bakat dan kemampuan sepenuhnya dapat mencapai tingkat pengalaman puncak.

Penelitian menemukan bahwa ketidakmampuan seseorang memenuhi kebutuhan dasar dapat menyebabkan gangguan mental. Kebutuhan dasar meliputi kebutuhan biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai, kebutuhan harga diri, kebutuhan pengetahuan, kebutuhan keindahan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

2. Gangguan dan Penyakit Jiwa

Gangguan kesehatan mental seringkali terkait dengan kelainan mental atau stres. Kelainan ini dianggap tidak normal dalam perkembangan manusia. Beberapa aspek psikis yang memengaruhi kesehatan mental antara lain:

Psikosomatik

Psikosomatik terjadi ketika seseorang memiliki keluhan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor emosional. Misalnya, sulit tidur karena banyak masalah, hilang nafsu makan, atau makan berlebihan.

Kelainan kepribadian

Kelainan kepribadian terjadi ketika seseorang sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Misalnya, penderita kelainan kepribadian seringkali mudah marah dan sulit mengendalikan emosi.

Retardasi mental

Keterbelakangan atau keterlambatan perkembangan jiwa seseorang. Contohnya, dalam memahami ilmu pengetahuan baru atau kata-kata baru, penderita memiliki kesulitan dalam memahami hal-hal baru tersebut.

Rasionalisasi

Rasionalisasi terjadi ketika seseorang memutarbalikkan fakta yang terkait dengan dirinya sendiri, yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan diri.

Neurosis

Neurosis terjadi ketika seseorang mengalami gangguan jiwa yang masih dalam keadaan sadar, dengan gejala berupa ketidaknormalan tingkah laku, gangguan kepribadian, fobia, dan gangguan pencernaan. Penderita neurosis menyadari bahwa jiwanya terganggu.

Psikosis

Pada psikosis, penderita sudah tidak menyadari penyakitnya, karena pengaruhnya telah menyerang pada kondisi jiwa yang netral.

Gejala Gangguan Kesehatan Mental pada Aspek Emosional

Beberapa gejala yang dapat timbul akibat gangguan kesehatan mental adalah:

  1. Perubahan mood
  2. Pemikiran yang tidak menentu
  3. Kecemasan kronis
  4. Rasa harga diri yang berlebihan
  5. Tindakan impulsif
  6. Disorientasi waktu dan ruang
  7. Sering atau terus-menerus mengalami halusinasi

Gejala Gangguan Kesehatan Mental pada Aspek Fisik

Gangguan kesehatan mental biasanya tidak menyebabkan gejala fisik yang signifikan. Namun, beberapa gangguan kesehatan mental dapat memiliki efek fisik, seperti:

  1. Penurunan berat badan
  2. Kelelahan
  3. Kehilangan libido

Sementara itu, gangguan makan yang terkait dengan gangguan kesehatan mental dapat menyebabkan:

  1. Kekurangan gizi
  2. Penurunan berat badan
  3. Amenore (gangguan menstruasi) pada wanita
  4. Gangguan elektrolit akibat muntah yang berlebihan

Diagnosis Gangguan Kesehatan Mental

Untuk menentukan diagnosis dan memeriksa komplikasi terkait, beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna menyingkirkan masalah fisik yang dapat menyebabkan gejala yang Anda alami.

2. Tes Laboratorium

Tes laboratorium yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan fungsi tiroid atau tes untuk mendeteksi alkohol dan obat-obatan dalam tubuh.

3. Evaluasi Psikologis

Dokter atau tenaga medis akan bertanya mengenai gejala, pikiran, perasaan, dan pola perilaku Anda. Anda mungkin diminta mengisi kuesioner yang dapat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Terapi Gangguan Kesehatan Mental

Terapi merupakan proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan jiwa yang sebenarnya. Terdapat beberapa jenis terapi yang dapat digunakan, yaitu:

1. Terapi Holistik

Terapi ini tidak hanya menggunakan obat, tetapi juga melibatkan aspek lain dari kehidupan pasien secara menyeluruh.

2. Psikoterapi Keagamaan

Terapi ini menggunakan ajaran agama sebagai landasan dalam proses pemulihan dan penyembuhan.

3. Farmakoterapi

Terapi ini menggunakan obat-obatan untuk mengobati gangguan kesehatan mental. Obat ini biasanya diresepkan oleh dokter.

4. Terapi Perilaku

Terapi ini bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku pasien terhadap situasi atau objek yang menimbulkan ketakutan atau kegelisahan. Pasien akan dibimbing dan dilatih secara bertahap untuk menghadapi objek atau situasi tersebut. Terapi ini biasanya dilakukan setelah menjalani psikoterapi untuk memperkuat kepercayaan diri.

Pengobatan untuk Masalah Kesehatan Mental

Pengobatan masalah kesehatan mental dapat melibatkan penggunaan obat-obatan dalam kombinasi dengan terapi perilaku atau terapi kognitif. Jenis obat yang diresepkan bergantung pada kelainan yang dihadapi. Antidepresan, penstabil suasana hati, dan antipsikotik adalah beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk mengobati gangguan kesehatan mental.

Penting juga untuk memahami efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan obat-obatan tersebut. Beberapa efek samping umum dari obat kesehatan mental termasuk mual, sakit kepala, perubahan nafsu makan, kulit kering, sering buang air kecil, perubahan libido, mudah marah, penglihatan kabur, dan rasa kantuk. Efek samping obat-obatan ini dapat berbeda pada setiap individu, oleh karena itu penting untuk berkomunikasi secara teratur dengan dokter dan melaporkan efek samping apa pun yang mungkin dialami.

Referensi

  1. Holland, Kimberly. 2018. Mental Health Basics: Types of Mental Illness, Diagnosis, Treatment, and More. [sumber](https://www.healthline.com/health/mental-health#causes) (Diakses pada 27 Agustus 2019).
  2. Mayo Clinic Staff. 2018. Diseases & Conditions. Mental illness. [sumber](https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mental-illness/diagnosis-treatment/drc-20374974) (Diakses pada 23 Agustus 2019)
  3. Tim Newman. 2020. What is mental health?. [sumber](https://www.medicalnewstoday.com/articles/154543.php) (Diakses pada 27 Agustus 2019).
About The Author

6 Kondisi yang Membuat Suara Menjadi Pecah

11 Cara Menerapkan Green Living yang Bikin Lingkungan Sehat