Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Keracunan Tembaga: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Myles Bannister

Jika kandungan logam dalam tubuh tidak berlebihan, fungsi organ akan berjalan dengan baik. Namun, jika konsumsi beberapa logam berlebihan, tubuh akan mengalami keracunan tembaga.

Dosis tembaga yang aman untuk tubuh

Tembaga dibutuhkan untuk membentuk tulang, menjaga persendian, dan ligamen. Jika kebutuhan tembaga tidak terpenuhi, bisa menyebabkan masalah pada tulang dan kemampuan bergerak.

Kandungan tembaga dalam tubuh biasanya sekitar 50-80 mg. Tembaga dapat ditemukan di otot dan hati. Jika tubuh mengalami kelebihan tembaga, tubuh akan mengeluarkannya melalui urine atau feses, yang akan mengubah warna kedua produk sisa ini.

Tembaga juga ditemukan dalam darah. Kadar tembaga normal dalam darah adalah sekitar 70-140 mcg/dL. Jika kadar tembaga melebihi batas normal, dapat menyebabkan keracunan.

Penyebab keracunan tembaga

Keracunan tembaga dapat disebabkan oleh tiga faktor berbeda. Jika salah satu hal ini terjadi, akan menyebabkan keracunan dalam derajat yang berbeda-beda.

Tembaga dalam air

Keracunan tembaga pertama bisa terjadi karena air. Biasanya terjadi pada orang yang menggunakan air dari penyedia jasa air minum. Air yang mengalir dari pipa tembaga yang digunakan untuk waktu yang lama akan mengandung partikel tembaga yang dikonsumsi.

Beberapa perusahaan air minum mungkin menggunakan saluran yang aman tanpa risiko adanya partikel logam. Namun, tembaga dapat masuk dari sumber air lainnya, terutama air sungai yang tidak sepenuhnya terbebas dari logam berat.

Tembaga dalam makanan

Keracunan tembaga juga bisa terjadi karena makanan dan minuman. Misalnya, jika makanan disajikan dalam wadah tembaga atau mengonsumsi makanan dengan kandungan tembaga tinggi dalam jumlah besar. Meskipun kasus keracunan ini jarang terjadi, tidak boleh diabaikan.

Minuman yang disajikan dalam wadah tembaga juga dapat mengandung partikel tembaga.

Kondisi medis tertentu

Keracunan tembaga juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Beberapa kondisi ini mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan tembaga dengan baik, sehingga menyebabkan penumpukan tembaga dalam tubuh dan keracunan, seperti:

  • Penyakit hati
  • Anemia parah
  • Penyakit tiroid
  • Kanker darah leukimia
  • Penyakit Wilson
  • Artritis rematoid

Tanda keracunan tembaga

Tanda-tanda keracunan tembaga dapat bervariasi, dan sulit untuk dideteksi. Beberapa tanda umum yang menunjukkan keracunan tembaga meliputi:

  • Pusing setelah makan
  • Demam
  • Tubuh terasa tidak sehat
  • Mual dan muntah dengan darah
  • Diare parah
  • Feses berwarna hitam
  • Nyeri perut
  • Kulit dan mata kuning
  • Perubahan suasana hati
  • Sulit berkonsentrasi
  • Perubahan mood mendadak
  • Sedih dan depresi

Cara mengatasi keracunan tembaga

Jika mengalami keracunan tembaga, beberapa tindakan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Chelation: Obat akan diinjeksikan ke pembuluh darah untuk mengikat tembaga berlebihan. Kemudian, tembaga akan dikeluarkan melalui ginjal bersama dengan urine.
  • Pemompaan perut (gastric lavage): Metode ini dilakukan untuk membuang tembaga yang ada di perut.
  • Obat-obatan tertentu biasanya digunakan untuk mengatasi keracunan tembaga, seperti penicillamine atau dimercaprol.
  • Hemodialisis atau cuci darah: Metode ini dilakukan untuk mengeluarkan racun dari darah, termasuk tembaga berlebihan.

Keracunan tembaga dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk minum air. Dengan memahami tanda-tanda keracunan tembaga, kita dapat mengenali gejalanya dan segera mengatasi. Semoga informasi di atas bermanfaat.

Keracunan tembaga dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk minum air. Dengan memahami tanda-tanda keracunan tembaga, kita dapat mengenali gejalanya dan segera mengatasi. Semoga informasi di atas bermanfaat.

About The Author

5 Resep Ikan Tuna Sehat yang Enak dan Praktis Dibuat

Mengenali 7 Penyebab Mimpi Basah yang Jarang Diketahui