Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kenali Gejala dan Penyebab Alergi ASI serta Solusinya

Myles Bannister

ASI Eksklusif tapi terlihat gejala alergi pada bayi?

Ada kemungkinan bayi Anda alergi ASI. Alergi ASI merupakan salah satu jenis alergi pada bayi. Bagi Anda yang memiliki bayi dengan alergi ASI, tidak perlu cemas dan putus asa. Alergi ASI pada bayi bisa diatasi sehingga bayi Anda tetap bisa mengonsumsi makanan terbaik.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenal gejala alergi ASI untuk memastikan apakah bayi Anda memiliki alergi ASI. Jika benar, Anda perlu mengetahui beberapa penyebab alergi ASI sehingga Anda bisa memahami cara mengatasinya.

Gejala alergi ASI

Jika Anda curiga bayi Anda alergi ASI, waspadai gejala-gejala berikut:

  • Muntah
  • Sering meludah
  • Batuk
  • Ruam seperti eksim
  • Mata berair dan hidung tersumbat
  • Kesulitan bernapas dan bengkak di mulut
  • Ada lendir atau darah dalam tinja

Penyebab alergi ASI dan solusinya

Jika Anda sudah memastikan bahwa bayi Anda alergi ASI, Anda perlu mengetahui penyebab alergi ASI pada bayi.

Berikut beberapa penyebab alergi ASI pada bayi:

1. Pola diet ibu

Penyebab utama alergi pada bayi yang disebabkan oleh ASI sering kali dikarenakan pola diet ibu. Apa yang menjadi makanan ibu akan menjadi makanan bayinya. Bayi Anda tidak merasakan citarasa pedas atau asam dari makanan Anda tetapi bayi Anda akan mengonsumsi zat-zat gizi dari makanan Anda melalui ASI.

Asupan ibu yang sedang menyusui merupakan penyebab alergi ASI pada bayi jika sang ibu mengonsumsi makanan-makanan tertentu yang merupakan pemicu alergi pada bayi. Bayi Anda tidak alergi langsung pada ASI Anda melainkan pada apa yang terkandung di dalam ASI Anda.

Jika bayi Anda alergi terhadap protein susu, maka susu, keju, yogurt, es krim, mentega, dan produk susu merupakan penyebab alergi ASI. Ada juga kasus di mana bayi alergi terhadap protein lain yang ada di dalam telur dan ikan.

Solusi:

Jika penyebab alergi ASI adalah pola diet ibu, solusinya adalah menghindari jenis makanan yang mengandung zat-zat yang menyebabkan alergi pada bayi Anda. Jadi Anda masih bisa menyusui bayi Anda sambil memperbaiki pola diet Anda.

Jika ibu sudah menghindari jenis makanan tersebut selama dua sampai empat minggu, gejala alergi ASI pada bayi akan hilang. Bayi Anda pun tidak alergi ASI lagi.

2. Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah penyebab alergi pada bayi yang sering disalahartikan sebagai alergi ASI. Gula susu laktosa, seperti protein susu, juga terkandung dalam ASI melalui makanan ibu.

Sebenarnya, bayi tidak dapat menghasilkan enzim laktase yang cukup untuk mencerna susu dengan benar. Namun, ada bayi yang memiliki masalah dengan produksi enzim laktase sehingga tidak bisa mencerna laktosa yang terkandung pada ASI ibu sehingga mengalami alergi ASI.

Solusi:

Alergi ASI pada bayi yang disebabkan oleh intoleransi laktosa biasanya bersifat sementara. Penyebab ini dikarenakan faktor metabolisme bayi yang belum optimal. Anda masih dapat menyusui sambil menunggu perkembangan produksi enzim laktasenya.

Anda tidak perlu menghentikan pemberian ASI untuk bayi Anda. Intoleransi laktosa tidak akan menyebabkan respons autoimun dan tidak berbahaya. Kondisi ini akan membaik seiring berjalannya waktu.

3. Galaktosemia

Penyebab alergi ASI berikutnya adalah galaktosemia. Galaktosemia kerap kali dialami oleh beberapa bayi. Sebenarnya, galaktosemia bukanlah penyebab sejati dari bayi yang alergi ASI. Galaktosemia adalah gangguan di mana bayi tidak dapat mentoleransi ASI ibunya sama sekali.

Pada kasus galaktosemia, hati bayi tidak dapat memecah galaktosa, gula susu lain yang juga merupakan komponen laktosa. Bayi dengan galaktosemia mengalami muntah, diare, gagal tumbuh, dan sakit kuning dalam beberapa hari setelah lahir. Penyebab alergi ASI ini terbilang cukup serius.

Solusi:

Penyebab alergi ASI yang disebabkan oleh galaktosemia memang termasuk serius. Bayi dengan galaktosemia tidak dapat mengonsumsi susu apa pun termasuk ASI.

Jadi, ibu harus menghentikan pemberian ASI untuk sementara waktu. Solusinya bagi bayi dengan kasus galaktosemia agar ia tetap bertahan hidup adalah memberikannya susu formula khusus yang bebas galaktosa.

Jadi, ibu harus menghentikan pemberian ASI untuk sementara waktu. Solusinya bagi bayi dengan kasus galaktosemia agar ia tetap bertahan hidup adalah memberikannya susu formula khusus yang bebas galaktosa.

About The Author

Penyebab Sakit Perut Setelah Berhubungan Intim

Milia pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Cara Menghilangkannya