Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kenali Fungsi Hormon Progesteron pada Tubuh Wanita

Myles Bannister

Hormon progesteron adalah hormon penting bagi tubuh wanita. Hormon ini berperan dalam siklus menstruasi dan mempersiapkan tubuh untuk hamil. Kenali fungsi dan cara meningkatkan progesteron di bawah ini!

Apa itu Hormon Progesteron?

Hormon progesteron adalah salah satu hormon seks pada wanita, bersama dengan hormon estrogen. Meskipun disebut hormon seks wanita, progesteron juga ada di tubuh pria dalam jumlah yang sangat sedikit.

Hormon progesteron termasuk dalam kelompok hormon steroid yang disebut progestogen. Hormon ini sebagian besar diproduksi oleh corpus luteum di ovarium selama paruh kedua siklus menstruasi. Corpus luteum adalah kelenjar sementara yang terbentuk setelah pelepasan sel telur dari ovarium.

Hormon progesteron memiliki peran penting dalam tubuh, mulai dari mengatur siklus menstruasi hingga mempersiapkan tahap awal kehamilan. Kekurangan atau kelebihan hormon progesteron dapat berdampak pada tubuh.

Fungsi Hormon Progesteron

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, hormon progesteron adalah hormon seks wanita. Fungsi hormon ini terkait erat dengan reproduksi wanita. Hormon ini memiliki peran penting selama kehamilan.

Setelah sel telur dilepaskan dari ovarium, corpus luteum terbentuk dan mulai memproduksi progesteron. Fungsi progesteron pada saat ini adalah:

  • Mempersiapkan lapisan rahim agar telur yang dibuahi dapat menempel.
  • Mempertahankan endometrium (lapisan dalam rahim tempat ovum menempel) selama kehamilan.
  • Mencegah pelepasan telur lain hingga kehamilan berakhir.
  • Mencegah pembuahan lebih dari satu telur pada satu waktu.
  • Menghentikan kontraksi pada otot tuba fallopi setelah telur bergerak.
  • Mendukung perkembangan janin selama kehamilan. Plasenta juga memproduksi progesteron setelah terbentuk.
  • Merangsang jaringan payudara untuk meningkatkan laktasi.
  • Menguatkan otot panggul untuk persalinan.

Fungsi-fungsi di atas berlaku jika terjadi pembuahan. Jika sel telur yang dilepaskan saat ovulasi tidak dibuahi, corpus luteum akan rusak dan produksi progesteron menurun. Penurunan kadar progesteron ini menyebabkan endometrium yang telah menebal rusak, dan akhirnya terjadi menstruasi.

Kadar Hormon Progesteron Normal

Kadar hormon progesteron dapat diketahui melalui tes darah. Selama siklus menstruasi, kadar progesteron fluktuatif sehingga kadar progesteron setiap orang dapat bervariasi sepanjang bulan.

Pemeriksaan kadar progesteron biasanya dilakukan untuk mengetahui ovulasi, mencari penyebab infertilitas, mendiagnosis keguguran atau kehamilan ektopik, menilai risiko kehamilan, mengetahui penyebab pendarahan rahim abnormal, dan mendeteksi gangguan adrenal.

Kadar hormon progesteron dinyatakan dalam satuan nanogram per mililiter (ng/ml). Berikut adalah kadar hormon progesteron normal pada wanita dewasa selama siklus menstruasi:

  • Pra-ovulasi: di bawah 0,89 ng/ml.
  • Ovulasi: 12 ng/ml atau kurang.
  • Post-ovulasi: 1,8-24 ng/ml.
  • Trimester pertama kehamilan: 11-44 ng/ml.
  • Trimester kedua kehamilan: 25-83 ng/ml.
  • Trimester ketiga kehamilan: 58-214 ng/ml.

Hasil tes kadar hormon progesteron dapat berbeda-beda di setiap laboratorium. Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan hasil tes Anda.

Pada pria, kadar hormon progesteron jauh lebih rendah dan jarang diperiksa, kecuali jika ada dugaan disfungsi adrenal. Kadar hormon progesteron normal pada pria adalah kurang dari 0,20 ng/ml.

Dampak Kelebihan Kadar Hormon Progesteron

Kadar hormon progesteron yang tinggi umumnya tidak menimbulkan efek samping negatif tertentu. Selama kehamilan, kadar hormon ini memang dapat meningkat. Namun, kadar progesteron yang tinggi pada wanita yang tidak hamil dapat menandakan beberapa kondisi, seperti:

  • Kista ovarium.
  • Hiperplasia adrenal kongenital.
  • Kanker ovarium atau adrenal.

Dampak Kekurangan Kadar Hormon Progesteron

Kekurangan progesteron dapat memengaruhi siklus menstruasi dan kesuburan. Berikut adalah gejala atau dampak kekurangan progesteron pada tubuh:

  • Periode menstruasi yang tidak teratur.
  • Sakit kepala.
  • Perubahan suasana hati, kecemasan, atau depresi.
  • Insomnia.
  • Kesulitan hamil.
  • Hot flashes atau sensasi panas mendadak di tubuh.
  • Kembung atau penambahan berat badan.

Pada wanita hamil, gejala kekurangan progesteron meliputi:

  • Bercak (pendarahan ringan).
  • Gula darah rendah (hipoglikemia).
  • Preeklamsia.
  • Kelembutan payudara.
  • Kelelahan.
  • Keguguran.
  • Kelahiran prematur.
  • Penurunan fungsi ovarium.

Cara Meningkatkan Hormon Progesteron

Kadar hormon progesteron yang rendah merupakan masalah yang lebih serius daripada kadar yang tinggi. Berikut adalah cara meningkatkan hormon progesteron:

  • Menggunakan progesteron alami dalam bentuk pil atau krim.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung progesteron.
  • Mempertahankan berat tubuh ideal.
  • Mengelola stres.
  • Menghindari aktivitas fisik berat yang berlebihan.

Terapi Hormon Progesteron

Hormon progesteron diproduksi secara alami oleh tubuh, namun juga dapat dibuat di laboratorium. Versi sintetis hormon progesteron disebut progestin. Progestin tersedia dalam berbagai bentuk seperti kapsul, gel vagina, IUD, dan suntikan.

Penggunaan progestin umumnya untuk kontrasepsi, terapi pengganti hormon, mengatasi pendarahan uterus abnormal, amenore, gangguan menstruasi, endometriosis, penebalan dinding rahim abnormal, kanker payudara, ginjal, dan rahim, perubahan pertumbuhan rambut, masalah hasrat seksual, nyeri payudara, mencegah kelahiran prematur, perawatan infertilitas, produksi ASI, dan terapi hormon antikanker.

Meski terapi progestin memiliki banyak manfaat, tetapi juga memiliki efek samping dari ringan hingga serius. Penggunaan progestin harus diawasi oleh dokter dan digunakan sesuai kebutuhan untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. 2021. Progesterone. https://www.yourhormones.info/hormones/progesterone/ (Diakses 6 Agustus 2019)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. Low Progesterone. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24613-low-progesterone (Diakses pada 21 Agustus 2023)
  3. Nichols, Hannah. 2017. Progesterone and progestin: How do they work?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/277737.php (Diakses 6 Agustus 2019)
  4. Nall, Rachel. 2023 How to Naturally Increase Your Progesterone Levels – https://www.healthline.com/health/natural-progesterone (Diakses 6 Agustus 2019)
  5. Seladi-Schulman, Jill. 2023. Everything You Need to Know About Progesterone. https://www.healthline.com/health/progesterone-function (Diakses 6 Agustus 2019).

About The Author

Apakah Wanita dengan Tubuh Mungil Memiliki Vagina Sempit?

5 Penyebab Telinga Bernanah yang Harus Diwaspadai